Postingan

Menampilkan postingan dari Januari 19, 2014

SHARING INJIL TUJUH LANGKAH:PELAKSANAAN “CARA BARU HIDUP MENGGEREJA”

Gagasan “Cara Baru Hidup Menggereja” muncul dalam Sidang Para Uskup se-Asia di Bandung, 1990. “Cara Baru Hidup Menggereja” ini merupakan hasil refleksi Para Uskup Asia. Hasil refleksi Para Uskup Asia ini bertolak dari “Cara Hidup Baru” yang dilaksanakan oleh Tuhan Yesus sendiri. Kita bisa bandingkan dalam beberapa teks Kitab Suci berikut ini: Teks Kitab Suci [1] Carara Hidup Lama Cara Hidup Baru Matius 5: 38-39 Hukum balas dendam Balaslah dengan kebaikan walaupun menderita sekalipun. Matius 5: 43-44 Kasih sesama dan benci musuh. Kasihilah musuhmu, dan berdoa bagi siapapun yang mengaiayamu. Matius 6: 1-4 Melakukan kewajiban agama di depan orang, beri sedekah dilihat orang. Beri sedekah berilah dengan tulus ikhlas dan tidak diketahui oleh siapapun. Matius 6: 19-21 Hidup mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya, harta mengikat hati dan sel

SHARING INJIL DALAM AKTIVITAS PAROKI, KOMUNITAS BASIS GEREJAWI DAN KELOMPOK-KELOMPOK KATOLIK LAIN

Gambar
"Tulisan ini merupakan Hasil Belajar Bersama Tim AsIPA Paroki Sungailiat. Hasil Belajar boleh berbeda, tergantung pemahaman peserta belajar atas Sharing Injil Tujuh Langkah"   Ketika Sharing Injil menjadi pokok pembicaraan baik di tingkat paroki maupun di tingkat KBG atau kelompok lain, banyak orang seakan kaget dan malahan bingung. Dalam kebingungan itu, ada banyak orang juga bertanya, kalau Sharing Injil digalakan, bagaimana dengan doa Ibadat Sabda yang selama ini sudah sering dilakukan? Apakah Sharing Injil bisa atau boleh untuk setiap ibadat doa yang lain seperti doa Rosario, doa arwah, doa HUT Santo-santo pelindung KBG, HUT anggota KBG, dan lain-lain? Lalu bagaimana cara mempraktekan Sharing Injil ini dalam setiap kesempatan ini? Sharing Injil merupakan Cara Baru Hidup Menggereja (a New Way of Being Church) saat ini. Cara baru ini menyangkut perubahan cara berpikir (habitus lama-habitus baru), berkarya (kerja prioritas dan terprogramkan),   dan   cara berdoa d

KITAB SUCI ITU PUSAT KOMUNITAS BASIS GEREJAWI

Gambar
K erinduan Gereja kita ialah agar Kitab Suci, Kabar Gembira Allah yang kita miliki harus dibuka dan didalami oleh seluruh umat KBG . Kitab Suci bukan hanya dibeli lalu dimiliki dengan menyimpan saja di rumah, tetapi lebih dari itu dibuka, dibaca, direnungkan dan dihayati dalam hati kemudian menjadi pelaksana Sabda Allah. Selain dibuka, dibaca, direnungkan secara pribadi atau bersama dalam satu keluarga dalam doa-doa khusus keluarga, Kitab Suci juga dibaca, direnungkan dan disharingkan dalam setiap kali pertemuan doa dan Sharing Injil di dalam KBG [1] . Hal terakhir inilah yang sedang kita perjuangkan bersama. Sehingga “Pusaka Suci” [2] Gereja yang selama ini tersembunyi dari waktu ke waktu, tersingkap keluar dan mewarnai hidup umat beriman sebagai satu komunitas Gereja. Bagian kecil ini mau menegaskan kepada kita bahwa Kitab Suci itu pusat KBG. Mengapa? Ketika kita merayakan Litrugi Gereja secara resmi, Kitab Suci yang dibacakan kemudian dijelaskan oleh imam kita melalui k