"DALAM KEBERSAMAAN MEMBANGUN KOMUNITAS BASIS GEREJANI"
Oleh: Alfons Liwun
Han dari suku Tiong Hoa, Tiara dan Hir dari Jawa dan Markus dari Iria Jaya. Mereka adalah siswa-siswi sekolah dasar negeri. Mereka merupakan murid Yesus. Wujud nyata kemuridan mereka nampak dalam hidup kebersamaan mereka di sekolah. Bahkan Yesus yang mereka ikuti dan imani dinyatakan secara berani dengan membuat tanda salib dalam doa mereka di dalam kelas ketika setiap kali masuk dan pulang sekolah. Suatu hari, sebelum pulang sekolah Han dipanggil guru kelasnya. ”Han, bapak beri waktu selama seminggu ini untuk melunasi SPPmu. Kalau tidak, Han tidak akan mengikuti ujian,”cetus guru kelasnya. Han binggung dan nampak loyo sekali ketika bertemu dengan ketiga temannya yang telah duduk menunggunya di sebuah sudut sekolah. ”Kami siap membantumu Han, kami akan meminta bantuan dari orangtua kami,” sepakat ketiga teman Han itu. Kesepakatan ketiga teman Han ternyata tidak digubris orangtua mereka. Karena kondisi orangtua ketiga teman Han pun, lumayan sulit secar