Postingan

Menampilkan postingan dari Februari 13, 2022

Menumbuhkan Kembali Iman di Asia melalui KBG Dengan menggunakan Metode AsIPA, 2004

Gambar
Bahan ini diterjemahkan dari   Judul Asli: Re-rooting the Faith in Asia through SCCs using the AsIPA Method (Foto: Ms. Cora Mateo, dokumen GA VI di Sri Lanka) Oleh Cora Mateo *) Banyak aktivis Gereja sering memulai sesi perencanaan pastoral mereka dengan mengajukan pertanyaan: Bagaimana kita dapat membuat umat lebih aktif terlibat dalam misi Gereja, dalam kegiatan dan program paroki? Bagaimana kita bisa menciptakan suasana di mana orang-orang merasa memiliki paroki mereka? Beberapa mengajukan pertanyaan lebih lanjut mengenai peran Gereja di lingkungan sekitar, dalam dialog antaragama dan upaya bersama untuk kegiatan ini. Bagi para Uskup di Asia, satu pertanyaan yang sangat menantang adalah: “Bagaimana Kekristenan dapat menemukan tempatnya di Asia?” Selama Sinode di Asia pada tahun 1998, para Uskup mengakui bahwa Yesus yang lahir di Asia, paling tidak dikenal di antara orang Asia. Statistik menunjukkan bahwa pengikut agama Kristen kurang dari 3%

KBG Menanggapi Ajaran Sosial dan Masalah Keadilan di dalam Gereja dan Masyarakat

Gambar
  Oleh: Fr Allwyn D’Silva*)   (Sumber foto: asianews.it) Bahan ini merupakan terjemahan dari:    " SCCs Responds to the Social Doctrine and Justice Issues in the Church and Society" (1).        Pendahuluan Beberapa tahun yang lalu sekelompok imam mengadakan diskusi dengan bersemangat tentang perkembangan Komunitas Kecil Kristen [1] . Beberapa dari mereka mengatakan bahwa kita tidak boleh bergerak lebih jauh dalam mempromosikan KBG sampai kita memiliki “teologi KBG yang lebih berkembang terutama eklesiologi yang lebih jelas.” Tetapi yang lain berpandangan bahwa dalam banyak hal praksis mendahului teologi dan bahwa teologi KBG harus berkembang dari pengalaman praktis masyarakat akar rumput. Jadi mereka memiliki perbedaan mendasar tentang titik awal. Kita mengusulkan bahwa dalam merenungkan “dasar Teologis dan Pastoral KBG di India” , kita mulai dengan kehidupan, pengalaman, dan refleksi umat Allah.   (2).        Tema Komunitas yang Memahami Untuk memulai metode