'Batu Hitam' Dari Sawah Lunto Sumatera Barat
'Batu Hitam' Disimpan Dalam Kotak Disebut ‘Batu Hitam’ sebetulnya bukan berasal dari batu. Menurut cerita salah satu keluarga yang tinggal di Paroki St. Barbara Sawah Lunto, ‘Batu Hitam’ itu berasal dari tulang sapi, dengan proses pembakaran yang cukup memakan waktu selama empat hari. Proses pembakaran Tulang sapi dicampur dengan batu-batu dan serbuk-serbuk kayu, kemudian diletakan diatas tanah, lalu ditutup dengan pasir. Diatas pasir ditumpuk kayu-kayu kemudian dibakar. Proses pembakaran demikian terjadi selama empat hari. Setelah empat hari, tulang sapi yang sudah terbakar yang dalam bentuk arang hitam, digergaji dalam berbagai bentu, misalnya berbentuk segi empat, dan lain-lain, dalam ukuran kecil. Potongan-potongan kecil itu kemudian diambil dan disimpan didalam sebuah kotak untuk dijualkan kepada publik. Mengapa dijual? Rupanya ‘Batu Hitam’ ini memiliki khasiat yang cukup ampuh. Menurut kisah salah satu keluarga yang dijumpai di Pastoran Sawah Lun