MENJADI BIJAKSANA
Tiga serangkai tumbuh dalam kebersamaan Ba gi orang Katolik, hidup yang kini dijalani bukan sebuah takdir. Hidup yang dijalani adalah sebuah proses menyatakan secara jelas rencana-rencana Allah yang sudah diberikan kepada tiap-tiap orang sejak dalam kandungan ibunya. Karena itu, hidup itu sendiri harus selalu dimaksimalkan, baik untuk kepentingan diri sendiri, keluarga, gereja maupun negara. Hidup bukan untuk diri sendiri tetapi juga untuk orang-orang lain. Kitab Kebijaksanaan Salomo dalam 2:12,17-20, meminta kita memakai hidup itu untuk mencari kebijaksanaan atau hikmat Allah. Kebijaksanaan atau hikmat itu perlu diuji, supaya kebijaksanaan atau hikmat itu sendiri sungguh-sungguh bertahan. Seperti emas betul-betul murni diuji dalam peleburan demikian juga hikmat yang ada didalam diri tiap-tiap orang, harus perlu diuji agar kemurniaan betul-betul tampak. Kebijaksanaan itu betul-betul diuji dalam hidup untuk mencapai kemuliaan. Karena bagi Yakobus, dalam bacaan 3:16-