Postingan

Menampilkan postingan dengan label keuskupan

KOMUNITAS BASIS GEREJAWI: PARADIGMA FUNDAMENTAL DALAM GEREJA

Gambar
Oleh Uskup Peter Kang, Uskup Keuskupan Cheju, Korea Selatan Disampaikan pada Program Exposure untuk Uskup Jerman, 14-22 April 2009 Pemberdayaan Anak Sekami di KBG St. Yoh. Pemandi Bedukang A. Gereja Awal Yesus tidak bekerja sendiri tetapi selalu bekerja sama dengan rekan-rekannya untuk membentuk sebuah komunitas murid. Ia mengirim orang-orang ini ke dunia sebagai rasul.  Para rasul pertama tidak memiliki tempat yang stabil untuk mengatur pekerjaan evangelisasi-pewartaan mereka. Mereka selalu mewartakan Injil, hanya dengan bepergian dari satu tempat ke tempat lain. B. Mereka berkumpul di rumah. Mereka berkumpul di rumah-rumah keluarga rekan mereka untuk mendengarkan Firman Tuhan, berbagi roti, dan berdoa bersama-sama. Perkumpulan keluarga ini dalam Gereja adalah unit dasar dari kekristenan perdana. Dalam rumah tangga Helenis - Romawi, tuan rumah, ayah dalam keluarga, mempunyai otoritas yang tak terucapkan, dan struktur keluarga di zaman kuno adalah bentuk hierarki yang nyata. Seb

KELUARGA KATOLIK: SUKACITA INJIL

Gambar
Hasil Sidang Agung Gereja Katolik Indonesia IV Via Renata – Cimacan, 2-6 November 2015 Testimoni Beberapa Pasutri dalam SAGKI 2015   Pengantar 1.       Sidang Agung Gereja Katolik Indonesia (SAGKI) IV yang diadakan pada 2–6 November 2015 di Via Renata – Cimacan mengambil tema “Keluarga Katolik: Sukacita Injil, Panggilan dan Perutusan Keluarga dalam Gereja dan Masyarakat Indonesia yang Majemuk”. Dengan mengangkat tema itu, Gereja Katolik Indonesia bersehati dan seperasaan dengan Gereja Universal yang membahas tema keluarga dalam Sinode Para Uskup (2015) kelanjutan Sinode Luar Biasa Para Uskup (2014). SAGKI yang mendalami tema keluarga sebagai hal penting dan mendesak ini diikuti oleh 569 peserta yang terdiri dari uskup, imam, biarawan-biarawati, perwakilan umat dari 37 keuskupan, perwakilan keuskupan TNI, dan kelompok kategorial. 2.       Keluarga sebagai “sel pertama dan sangat penting bagi masyarakat” ( Familiaris Consortio 42) dan “sekolah kemanusiaan” ( G