Postingan

Menampilkan postingan dari Februari 23, 2014

Sikap Khawatir: Sulit Menemukan Kerajaan Allah

Khawatir, tentu akan dihadapi oleh semua orang ketika ia berada didalam dua pilihan yang sama-sama kuat, sama-sama benar dan sama-sama menguntungkan. Dan diantara kedua hal yang sama-sama benar, sama-sama kuat dan sama-sama menguntungkan ini, setiap kita dituntut untuk membuat pilihan. Tentu pilihan yang dipilih adalah pilihan yang matang. Dan ketika seseorang tidak mampu membuat pilihan diantara kedua hal tadi, dan ia mau memilih kedua-duanya, ini akan mencul sikap baru, yaitu sikap mendua. Didalam menentukan pilihan, memang tidak mudah. Namun demikian, dituntut untuk memilih satu diantara dua hal itu. Injil Matius 6:24-34 menampilkan tuntutan Yesus untuk memilih satu hal dasar dari kedua hal pokok dalam hidup seseorang. “Mengabdi kepada Allah atau mengabdi kepada mamon.” Yesus meminta kepada para pengikut-Nya, untuk mengambil sikap yang tegas. Mengabdi kepada Allah berarti seseorang mengutamakan Kerajaan Surga. Mengabdi kepada Allah berarti percaya akan penyelenggara Ba

Gereja Dibangun Diatas Dasar Para Rasul

Ketika ada yang mau belajar untuk masuk menjadi anggota Gereja Katolik, saya selalu ingat akan kalimat yang diucapkan Yesus kepada Petrus. Kalimat itu demikian. “Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini, Aku akan mendirikan jemaat-Ku, alam maut tidak akan menguasainya.” (Mat. 16:18). Refleksi Atas Sabda Yesus Ketika saya merefleksikan kalimat Yesus ini dalam keheningan, ada tiga hal yang saya temukan. Pertama, mengapa Yesus mengungkapkan kalimat ini kepada Rasul Petrus? Dalam kisah Injil Matius, diceritakan bahwa setelah Yesus dan rombongan-Nya sampai di Kaiserea Filipi, Yesus angkat bicara kepada para Rasul-Nya. Menurut kalian, siapakah Aku ini? Dan saat itu, banyak diantara mereka menyebut Yesus dengan jati diri yang berbeda-beda. Yesus dihubungan dengan para nabi dan nama nenek moyang bangsa Yahudi. Dalam situasi yang boleh dibilang, galau, si pemimpin rombongan para Rasul itu berkata kepada Yesus. “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup.” Sebuah