Sikap Khawatir: Sulit Menemukan Kerajaan Allah
Khawatir, tentu akan dihadapi oleh semua orang
ketika ia berada didalam dua pilihan yang sama-sama kuat, sama-sama benar dan
sama-sama menguntungkan. Dan diantara kedua hal yang sama-sama benar, sama-sama
kuat dan sama-sama menguntungkan ini, setiap kita dituntut untuk membuat
pilihan. Tentu pilihan yang dipilih adalah pilihan yang matang. Dan ketika
seseorang tidak mampu membuat pilihan diantara kedua hal tadi, dan ia mau
memilih kedua-duanya, ini akan mencul sikap baru, yaitu sikap mendua. Didalam
menentukan pilihan, memang tidak mudah. Namun demikian, dituntut untuk memilih
satu diantara dua hal itu.
Injil Matius 6:24-34 menampilkan tuntutan Yesus
untuk memilih satu hal dasar dari kedua hal pokok dalam hidup seseorang.
“Mengabdi kepada Allah atau mengabdi kepada mamon.” Yesus meminta kepada para
pengikut-Nya, untuk mengambil sikap yang tegas. Mengabdi kepada Allah berarti
seseorang mengutamakan Kerajaan Surga. Mengabdi kepada Allah berarti percaya
akan penyelenggara Bapa di surga. Mengabdi kepada Allah berarti juga mencari
Kerajaan Allah dengan sebuah sikap yang bijaksana. Itulah, jika pengikut-Nya
memilih hal Kerajaan Allah.
Mengabdi kepada mamon berarti hidupnya terjerat
dalam harta benda yang ia dapat dalam hidupnya. Mengabdi kepada mamon berarti,
memilihara sikap kekhawatiran didalam dirinya, dan seterusnya pun akan
khawatir, jika mamonnya diganggugugat oleh orang lain. Hidupnya menjadi tidak
aman dan jiwanya melekat pada mamon itu. Itulah, jika ada pengikut-Nya yang
memilih mengabdi kepada mamon.
Pilihan ini sangat tergantung kepada seseorang.
Karena pilihannya adalah tanggungjawabmu dimasa yang akan datang.***
Komentar