MENJADI BIJAKSANA


Tiga serangkai tumbuh dalam kebersamaan
Bagi orang Katolik, hidup yang kini dijalani bukan sebuah takdir. Hidup yang dijalani adalah sebuah proses menyatakan secara jelas rencana-rencana Allah yang sudah diberikan kepada tiap-tiap orang sejak dalam kandungan ibunya.

Karena itu, hidup itu sendiri harus selalu dimaksimalkan, baik untuk kepentingan diri sendiri, keluarga, gereja maupun negara. Hidup bukan untuk diri sendiri tetapi juga untuk orang-orang lain.

Kitab Kebijaksanaan Salomo dalam 2:12,17-20, meminta kita memakai hidup itu untuk mencari kebijaksanaan atau hikmat Allah. Kebijaksanaan atau hikmat itu perlu diuji, supaya kebijaksanaan atau hikmat itu sendiri sungguh-sungguh bertahan. Seperti emas betul-betul murni diuji dalam peleburan demikian juga hikmat yang ada didalam diri tiap-tiap orang, harus perlu diuji agar kemurniaan betul-betul tampak.

Kebijaksanaan itu betul-betul diuji dalam hidup untuk mencapai kemuliaan. Karena bagi Yakobus, dalam bacaan 3:16-4:3, kebijaksanaan itu mendatangkan hidup murni, pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan, buah-buah  yang  baik,  tidak  memihak dan tidak munafik. Kebijaksanaan membuat hidup yang dijalani semakin dewasa dalam iman, semakin mengenal sesama sebagai perwujudan wajah Allah itu sendiri. Dengan begitu, kebijaksanaan tidak mencari kuasa, tidak mencari tampilan lahir malahan diharapkan seperti seorang anak kecil.

Yesus dalam Markus 9:30-37, menuntut kita untuk memanfaatkan hidup dengan lebih bijaksana. Yesus minta kita untuk belajar dari anak kecil, yang jujur, tidak tendeng aling-aling, polos dan kerendahan hati.

Karena dengan sikap-sikap kristiani demikian, kita sungguh-sungguh memahami rencana Allah yang sejak awal ada dalam kandungan ibu, sudah dicatat dengan rapih. Sehingga apa pun yang menjadi dorongan dalam diri sungguh-sungguh dimaknai sebagai kebijaksanaan yang menghidupkan. Maka pertanyaannya, sungguhkah kita memahami diri sendiri sebagai taman kebijaksanaan Allah? Menjadi bijaksana itu butuh waktu, waktu untuk belajar banyak hal terkhusus belajar dari Tuhan Yesus sendiri.***

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Refleksi pribadi atas Tulisan Bambang Harsono tentang doa Singkat THS-THM

AsIPA-PIPA dan KBG-SHARING INJIL

Tinjauan Komunitas Basis Gerejawi Menurut Dokumen Resmi Gereja Katolik