Postingan

MARILAH KITA PERGI KE BETLEHEM

Gambar
Bapa Uskup Keuskupan Pangkalpinang Begitulah bunyi judul ”Surat Gembala Natal 2013, Mgr. Hilarius Moa Nurak, SVD, Uskup Keuskupan Pangkalpinang. Judul ini terinspirasi dari teks Injil Lukas 2: 15. Lebih lanjut Mgr. Hila menyampaikan bahwa ”adat hidup saling kunjung mengunjung” ketika ada keluarga yang dikarunia seorang anak, sahabat kenalan, rekan kerja, dan kerabat dekat, dan lain, pasti akan datang mengunjungi keluarga yang sedang bersukacita itu. Bukan hanya itu, bahkan keluarga yang bersangkutan itu akan merayakan syukuran atas berkat Allah yang telah mereka terima. Kebiasaan saling kunjung ini, kini telah ada dalam praktek hidup ber-KBG kita. Disana kita menhayati kata-kata Rasul Paulus, ”bersukacitalah dengan orang yang bersukacita” (Rom. 12:15). Dalam rangkaian perayaan Natal, Uskup Pangkalpinang menegaskan bahwa setiap tahun kita merayakan Natal Yesus, 25 Desember. Natal Yesus adalah peristiwa kegembiraan yang dialami oleh Yosep dan Maria. Bukan hanya mereka

Membangun KBG: Kerjasama Kaum Tertahbis dan Keluarga

Gambar
Pastor: "Linda, nanti pastor kunjung ke rumahmu" Berawal dari kunjungan kaum tertahbis, umat akan mengetahui bahwa kaum tertahbis adalah yang pertama agen pastoral Gereja, walaupun Gereja itu sendiri dipahami sebagai "Umat Allah". Melalui kunjungan kepada keluarga-keluarga, umat akan merasa disapa dan terpanggil untuk hidup dalam persekutuan dengan Gereja Universal. Kunjungan kaum tertahbis merupakan cara pastoral awal ketika Gereja sebagai Umat Allah hadir secara lokal. Mama: Pak, kata Linda nanti malam Pastor kunjung ke rumah kita Menerika kaum tertahbis dalam sebuah keluarga, sama dengan menerima "anggota keluarga sendiri"? Mengapa? Karena kaum tertahbis berasal dari anggota keluarga. Keluarga adalah seminarium kecil, menjadi bibit unggul untuk menjadi Gembala Umat. Gereja tanpa kaum tertahbisa sama dengan "sumur tanpa dasar". Begitu juga, kaum tertahbis tanpa keluarga sama dengan "sayur tanpa garam". Maka enakn

HASIL LOMBA KBG ST. ANDREAS PANGKALPINANG

Gambar
Christo, Juara 1 Lomba Melukis Laurensius Patrick, Juara II Melukis Wiro, Juara III Melukis Maria Nurdiana, Juara I Mewarna Tingkat SD Kelas 1-3   Natashia, Juara II Mewarnai Tingkat SD Kelas 1-3 Edward, Juara III Mewarnai Tingkat SD kelas 1-3 Klara, Juara I Mewarnai Tingkat TK Carlos Fernando, Juara II Mewarnai Tingkat TK Nesia, Juara III Mewarnai Tingkat TK Peserta Lomba Lektor Peserta Lomba Mewarna bersama pendampingnya Peserta Lomba Melukis bersama pendampingnya Orangtua menghantar anaknya untuk ikut perlombaan Ketua KBG memberikan pengantarahan untuk acara perlombaan Peserta mendengarkan penganrahan ketua KBG Nauli, peserta terkecil ikut lomba mewarnai. Peserta terkecil mewarnai gambar dengan gonta-ganti tangan. Kalau tangan kiri capek, ganti tangan kanan. Ha....  Terima kasih adik2ku yang sudah meluangkan waktu untuk ikut dalam perlombaan ini. KBG itu milik kita semua, anak-anak, laki-laki,

ANEKA LOMBA MENJELANG PESTA PELINDUNG KBG ST ANDREAS PAROKI BERNADETH PANGKALPINANG

Gambar
Membidik Arah KBG St. Andreas Paroki Bernadeth: Kemana arah KBG St. Andreas berlabu? Ini suatu pertanyaan yang harus selalu kita sadari sehingga sebagai satu komunitas beriman, tidak kehilangan arah hidup kita. Arah hidup itu penting sehingga kerja dan aktivitas kita tidak terlepas dari keterikatan kita sebagai umat yang beragama Katolik, beriman kepada Yesus yang selalu hidup. Sebagai anggota KBG St. Andreas, tempat labu kita adalah Kerajaan Surga. Untuk sampai pada Kerajaan Surga, Sinode II Keuskupan Pangkalpinang, sebagai Pedoman Pastoral Keuskupan, Post Sinode II, menghendaki supaya kita perlu mempunyai Visi, Misi, dan Spiritualitas (bdk. MGP, No. 155-1557). Visi kita, secara ringkas   adalah “Menjadi Gereja Partisipatif”. Menjadi Gereja Partisipatif, kita sebagai satu umat beriman senantiasa dibimbing oleh Allah Tritunggal, kapan dan dimana saja dalam keseluruhan hidup kita.  Untuk mewujudkan visi, kita punya misi. Misi kita ialah membangun KBG, yang mengar