Membangun KBG: Kerjasama Kaum Tertahbis dan Keluarga

Pastor: "Linda, nanti pastor kunjung ke rumahmu"
Berawal dari kunjungan kaum tertahbis, umat akan mengetahui bahwa kaum tertahbis adalah yang pertama agen pastoral Gereja, walaupun Gereja itu sendiri dipahami sebagai "Umat Allah".

Melalui kunjungan kepada keluarga-keluarga, umat akan merasa disapa dan terpanggil untuk hidup dalam persekutuan dengan Gereja Universal. Kunjungan kaum tertahbis merupakan cara pastoral awal ketika Gereja sebagai Umat Allah hadir secara lokal.

Mama: Pak, kata Linda nanti malam Pastor kunjung ke rumah kita
Menerika kaum tertahbis dalam sebuah keluarga, sama dengan menerima "anggota keluarga sendiri"? Mengapa? Karena kaum tertahbis berasal dari anggota keluarga. Keluarga adalah seminarium kecil, menjadi bibit unggul untuk menjadi Gembala Umat.

Gereja tanpa kaum tertahbisa sama dengan "sumur tanpa dasar". Begitu juga, kaum tertahbis tanpa keluarga sama dengan "sayur tanpa garam". Maka enaknya adalah berjalan bersama-sama membangun persekutuan sejati yaitu "Gereja Abadi" dimana Yesus adalah tuan rumah Gereja itu sendiri.

Pastor mengobrol dengan keluarga Linda
Panggilan hidup untuk membangun persekutuan merupakan panggil Roh Kudus. Panggilan ini membutuhkan jawaban dari semua Umat Allah: kaum tertahbis dan awam. Panggilan menuju partisipasi bersama merupakan cara yang pas untuk membangun Gereja. Maka visi-misi-spitirtualitas Keuskupan Pangkal pinang yang baru "Menjadi Gereja Partisipatif" merupakan sebuah gerak bersama menjadi anggota Gereja yang partisipatif.
Jadi Gereja Partisipatif bukan hanya kaum tertahbis tetapi semua umat beriman yang telah dibaptis turut ambil bagian dalam membangun Gereja Partisipatif dengan tiga bintang menjadi misi utama kita, berpusat pada Kristus, membangun persekutuan dalam KBG dan melaksanakan misi Yesus membangun Kerajaan Allah.

Natal: kerjasama keamanan dengan sesama yang lain
Natal, pesta dan peringatan Yesus lahir, masuk dan hidup bersama seluruh makhluk. Kehadiran-Nya disambut gegap gempita oleh para Malaikat di Surga. Wakil para kudus yang menghuni Surga. Kehadiran-Nya juga disambut dengan penuh keserhanaan dan gegap dan kegembiraan oleh para gembala dan para ahli perbintangan dari Timur Tengah, wakil sukacita makhluk di bumi.

Maka pesta dan peringatan Natal, moment membangun kebersamaan, menuju misi Gereja yang melaksanakan tiga bintang tadi. Langkah demi langkah Gereja melaksanakan kebersamaan dengan semua manusia agar damai seperti di surga hadir juga dalam bumi ini. 

Selamat Natal 2013 dan Tahun Baru 2014.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Refleksi pribadi atas Tulisan Bambang Harsono tentang doa Singkat THS-THM

AsIPA-PIPA dan KBG-SHARING INJIL

Tinjauan Komunitas Basis Gerejawi Menurut Dokumen Resmi Gereja Katolik