OLAH ALAM SELARAS ALAM

Senja terpatri. Mengukir panorama senja yang misterius. Alam menunjukan keindahannya, dengan bahasa yang bisu. Senja mulai berlalu, pratanda hari menjelang malam. Kicauan burung bergembira ria, menghantar senja menuju kegelapan malam.

Di depan gubuk tua itu, berdiri tegak, sebatang pohon "khas Bangka". Ranting-ranting telah mulai rontok, kulit terkelupas, rumput menjalar dan alang-alang mengelilinginya. Di samping pohon yang berusia tiga tahun hanyut dilalap api, membisu-menampakan suatu misteri yang harus direfleksikan.

Apa yang harus direfleksikan pada pohon itu? Velly, asal Hakok, istri Arjuno memberikan tanggapan atas pohon ini sebagai "salib yang berdiri tegak dan awan putih mengelilinginya." Suatu tanggapan rohani. Membahasakan sebagai seorang yang memiliki kerohanian yang baik.

Bagi saya, pohon ini punya bahasa misteri. Apa yang misteri? Pohon pernah hidup. Hidupnya memberikan keteduhan bagi siapa saja yang pernah berteduh di bawahnya. Pohon ini pernah punya daun, dan daunnya kini menjadi pupuk yang memberikan kesuburan bagi tanaman yang ada di sekitarnya. Alang-alang, rumput-rumput dan segala jenis tanaman kecil lainnya di sekitar, menghijau. Menghijau, tanda bahwa pohon itu memberikan kesuburan bagi sesamanya.

Pohon itu, punya dahan dan ranting-ranting. Bagi saya, dahan menjadi bahan material seperti balok atau papan untuk manusia yang membutuhkan membangun rumah. Ranting-rantingnya memberikan petunjuk akan ada kehidupan baru. Tanpa sadar, ranting-ranting itu seakan memohon datangnya air kehidupan. Tanpa sadar, ia memohon kepada Sang Khalik akan panas yang membantu fotosintesis bagi tanaman lain.

Walaupun, telah tiada, telah diganti dengan pohon lain yang telah hidup menggantikan hidupmu. Pohon sengon, jenis tanaman yang cocok untuk menggantikannya. Daunnya lebat hijau. Ranting-rantingnya banyak. Tunasnya manis, sehingga kedatangan banyak semut yang mau mencicipi gula yang sengon hasilkan. Sengon, pohon yang cocok untuk menyuburkan tanah, memberikan kehidupan baru.

Sengon, jenis tanaman untuk bahan baku triplex, untuk keperluan bahan bangun rumah penduduk. Sengon, tanaman alternatif Pulau Bangka yang gersang oleh serakahnya manusia, penambang legal dan illegal timah.Sengon lebih gampang diurus ketimbang pohon sawit yang kini menjadi prioritas para pengusaha pertanian dan perkebunan di Bangka. Sengon cocok untuk memulihkan ekosistem tanah Bangka. Sengon yang subur di Bangka, akan membantu dunia yang kini panas. Pemanasan global telah merusak alam. Tapi pemanasan global bisa diatasi dengan menanam jenis pohon hijau, salah satunya adalah sengon.

Mari, kita tanam sengon di Pulau Bangka untuk menyelamatkan banyak kehidupan termasuk penduduk Pulau Bangka dan penduduk dunia. **fbr**

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Refleksi pribadi atas Tulisan Bambang Harsono tentang doa Singkat THS-THM

AsIPA-PIPA dan KBG-SHARING INJIL

Tinjauan Komunitas Basis Gerejawi Menurut Dokumen Resmi Gereja Katolik