Adven I: Hati-Hatilah...
Bacaan
I : Yes.63:16b-17;64:1,3b-8
Bacaan II : 1Kor.1:3-9
Bacaan
Injil : Mrk.13:33-37
Fasilitator KBG, Sharing Injil Bersama Mgr. Hilarius Moa Nurak, SVD |
Gereja Katolik sejagat pada Minggu ini sudah
masuk dalam Tahun Liturgi Baru, masa adven pertama. Bacaan-bacaan suci minggu
adven pertama ini bernada meminta kepada seluruh umat Allah: berwaspadalah,
berjaga-jagalah, dan berhati-hatilah. Tema bacaan suci ini dikumandankan dalam
Kitab Suci kepada kita dengan tujuan untuk kita bersiap-siap ‘menegoklah ke
dalam diri dan komunitas kita untuk menyambut sukacita kegembiraan kelahiran
Sang Penebus, Yesus’.
‘Hati-hatilah... atau
berjaga-jagalah... atau berwaspadalah..,’ bukan hanya meminta kita menyiapkan diri secara
fisik belaka. Namun, justru Allah mau menghendaki kepada umat-Nya untuk
menyiapkan diri secara batin-rohani. Berhati-hatilah dan berjaga-jagalah, tidak
juga membuat kita untuk menutup diri dari satu orang dengan orang lain, atau
satu orang dengan satu keluarga atau komunitas atau sebaliknya.
Justru tema dasar bacaan
suci minggu adven pertama ini menghendaki agar kita ‘membuka mata, membuka hati
dan pikiran kita’ untuk menegok seberapa dalam karya Allah yang sedang terjadi
didalam diri secara pribadi dan komunitas itu, diterima dengan tulus ikhlas dan
disambut sebagai sebuah berkat dan anugerah, yang tidak untuk diri sendiri atau
komunitas, tetapi justru dituntut untuk selalu saling berbagi satu terhadap
yang lain.
Tema dasar yang
diserukan oleh Sang Sabda melalui Penginjil Markus, lebih jauh lagi mengharapkan umat-Nya ‘mempertahankan
kualitas hidup iman yang selama ini sudah dibangun, dan mau mengubah cara hidup
lama yang kurang baik yang selama ini kita lakukan. Maka satu hal penting
disini ialah meminta kita untuk ‘bertobat’. Pertobatan adalah langkah awal kita
untuk berjaga-jagalah. Tobat adalah rehabilitasi batin kita untuk kembali
kepada pangkuan Allah. Tobat, juga berarti kerelaan hati dan budi kita untuk
menyucikan ‘mangkok hati kita, agar ketika Tuan Rumah itu datang, Ia
mendapatkan ‘mangkok hati’ kita dalam situasi bersih.
Dalam suasana bersih inilah, Allah akan
menumbuhkan ‘tunas-tunas kehidupan baru’ berupa semangat baru, inspirasi baru,
cara berpikir yang baru dan bahkan membawa efek bagi kita untuk bekerja dengan
cara baru. Melayani dalam saling berbagi tidak memamerkan popularitas melainkan
bahwa melayani dalam saling berbagi adalah kehendak Dia yang telah datang dan hidup
diantara kita.
Komentar