Diklat dan Study Banding Puskopdit Bahtera di Kepulauan Riau

MEMBANGUN TATAKELOLA CU YANG BAIK AN MEMBERDAYAKAN POTENSI ANGGOTA

(Diklat Dan Study Banding Puskopdit Bahtera Pangkalpinang)

 


A.      PRATEKS

Bangunan Diklat ke Kepulauan Riau, ialah produk RAT Puskopdit Bahtera, 5 Juni 2022 di Grand Novella Pangkalpinang yang diusulkan oleh Pengurus Koperasi Kesetiakawanan (KKS) yang berkedudukan di Tiban Batam. Sementara bangunan Study Banding, adalah proses perencanaan produk Spin off CU KABARI dan isu Koperasi Multipihak yang dibahas dalam Pra-RAT Puskopdit Bahtera, 4 Juni 2022, satu hari sebelum RAT Puskopdit Bahtera.

Grand bangunan Diklat dan Study Banding ini diperkuat tidak hanya dalam Pra-RAT dan RAT Puskopdit Bahtera Pangkalpinang. Tetapi diteguhkan dalam rapat-rapat Pengurus-Pengawas Puskopdit Bahtera dan rapat pengurus CU KABARI. Dari rapat-rapat pengurus-pengawas Puskopdit Bahtera, dikemaslah dalam bungkusan TOR (Term of Reference). TOR merupakan agenda setting, alur proses pelaksanaan kegiatan, yang menjadi pengarah kegiatan yang akan diselenggarakan. TOR, biasanya disusun oleh seseorang atau bidang atau organisasi  yang akan melakukan kegiatan. TOR, menuntun kita semua dari awal hingga akhir kegiatan.

TOR dari Puskopdit Bahtera inilah yang selalu dinanti-nanti para pelaksana atau para pihak yang akan ikut terlibat didalamnya, termasuk pengurus CU KABARI. Dalam rapat pengurus CU KABARI, Lukas Bujang pernah menegaskan, “Study banding CU KABARI tentang Spin Off, kita jalankan dengan mengikuti kegiatan Puskopdit Bahtera di Kepulauan Riau. Kita akan mengajak para kabag untuk ikutserta dalam Study banding di Koperasi Produsen Nugraha Sejahtera Mandiri (NSM) di Bintan.” Menegaskan pernyataan Lukas Bujang, Bernadus Reco, pun meneruskan pernyataan Ketua CU KABARI, “Mungkin ini yang terbaik. Karena kita akan pergi ke Koperasi NSG untuk belajar Spin Off/Koperasi Multipihak yang belum selesai berproses ketimbang kita pergi ke Koperasi lain, yang sudah menyelesaikan proses Spin off/Koperasi Multipihak ini.” Tentang TOR, dalam evaluasi tertulis, salah seorang peserta memberikan usul demikian, Lebih sering lagi dibuat TOR kalo bisa fix jauh hari sebelumnya.”  Usulan ini bagus untuk Puskopdit Bahtera dan kita semua yang melakukan kegiatan apapun. Ke depan Puskopdit dan CU KABARI akan memperhatikan hal ini.

Kegiatan Diklat dan Study Banding ke Kepulauan Riau, Pengurus-Pengawas Puskopdit pun menyiarkan TOR kepada primer-primer lain, baik melalui group WA jaringan maupun group WA Pengurus-Pengawas CU KABARI. Di group WA jaringan Puskopdit Bahtera, primer-primer yang menjawab TOR dan mengutus perwakilannya ialah KSP Cipta Sejahtera (KCS). Sementara primer-primer lain tidak mengutus perwakilannya. Bahkan Puskopdit Bahtera pun melakukan persiapan kegiatan ini dengan mengundang pengurus-pengawas primer mengikuti zoom metting. Sementara, di group WA Pengurus-Pengawas CU KABARI, yang dibahas ialah siapa-siapa saja yang ikut, dan pertimbangan biaya-biaya Diklat dan Study Banding ke Kepulauan Riau yang tinggi karena biaya transportasi pesawat. Mungkin karena pertimbangan ini, ada yang lebih memilih untuk tidak ikutserta dalam rangkaian kegiatan ini.

Dalam rapat terakhir pengurus CU KABARI memutuskan untuk mengikuti Diklat dan Study Banding di Kepulauan Riau adalah Manejer, Kabag dan Koordinator, dan satu Staf Keuangan, pengurus dan pengawas. Hanya dari pengurus, Simon Yongky berhalangan pergi karena alasan pekerjaan, sementara dari Pengawas, mereka hanya mengikutisertakan satu orang saja, Eka C. Alasan yang lain tidak berangkat ke Kepulauan Riau, tidak disampaikan.

Dalam rapat pengurus yang sama juga memutuskan bahwa kegiatan di Kepulauan Riau pergi dengan mengikuti rute penerbangan (PP) Pangkalpinang-Palembang-Batam, dengan pesawat Sriwijaya (Pangkalpinang ke Palembang), Citylink (Palembang-Batam) dan sebaliknya. Jadwal keberangkatan ke Kepulauan Riau mengikuti jadwal TOR yang sudah dibuat Puskopdit Bahtera Pangkalpinang.

Selain pengurus CU KABARI memutuskan siapa saja yang berangkat ke Kepulauan Riau, jalur penerbangan, juga pembuatan plakat kenangan-kenangan kepada KSP KKS Batam dan Koperasi NSG di Singgiling-Bintan. Plakat kenangan CU KABARI dimaksudkan bahwa di KSP dan Koperasi Produsen ini CU KABARI pernah hadir dan ada bersama mereka, sebagai simbol dukungan kepada teman-teman primer lain, sebagai perwujudan prinsip bersama Puskopdit Bahtera, kita membangun kerjasama antar koperasi.

 

B.        TEKS

(1).    Latarbelakang

Keanggota Puskopdit Bahtera Pangkalpinang memiliki 9 anggota. Tujuh Anggota di Kepulauan Bangka Belitung dan dua berada di Kepulauan Riau. Berdasarkan Pra-RAT dan RAT Tahun Buku 2021, satu topik pembahasan adalah Program Kerja. Ada lima program kerja yang dihasilkan Pra-RAT dan RAT Puskopdit Bahtera 2022. Satu diantaranya adalah Pendidikan dan Palatihan (DIKLAT) kepada Pengurus, Pengawas, dan Staf Manajemen di KSP Kesetiakawanan Sosial (KKS) Tiban Batam. DIKLAT ini atas usulan dari peserta RAT asal KSP KKS Tiban Batam dengan tema “Pelatihan SiCUNDO versi Baru, Alur Keuangan dan Tugas dan Tanggungjawab PPS”.

Tema ini akan diisi oleh Tim SiCUNDO dari PT. SKK, Pengurus, dan Pengawas Puskopdit Bahtera. Tim SiCUNDO akan mengisi tentang SiCUNDO bersi Baru dan Alur Keuangan dalam SiCUNDO. Sementara Pengurus akan mengisi tentang 11 Prinsip Tata Kelola dan dari Pengawas akan mengisi Analisa PEARLS. Walaupun Program DIKLAT ini atas usulan dari KSP KKS namun Puskopdit Bahtera sebagai milik bersama, juga menawarkan peserta ke 7 primer lain, untuk mengikuti DIKLAT ini.

 

(2).    DIKLAT Di KKS Batam

a.      Waktu dan Tempat

Waktu DIKLAT di Batam dari tanggal 4-7 Agustus 2022. Tempat DIKLAT akan diatur oleh KSP KKS dan Koperasi NSG Tanjung Uban-Bintan.

b.     Peserta DIKLAT

Peserta DIKLAT di Batam ini pertama untuk PPS KSP KKS dan Koperasi Nugraha, tidak menutup kemungkinan primer-primer lain untuk mengikuti DIKLAT ini. Peserta yang mengikuti DIKLAT DAN Study Banding dapat didaftarkan melalui formulir yang terlampir *)

c.       Narasumber

-     Mas Rio dari PT. SKK.[1]

-     Bernadus Reco dan Stefanus Yudistira[2] dari Pengurus-Pengawas dari Puskopdit Bahtera.

 

d.     Jadwal

Tanggal/Waktu

Kegiatan

PIC

Kamis, 4 Agustus 2022: Menuju Batam-Tempat DIKLAT

16.00

Registrasi

KSP KKS

18.00-18.30

Pembukaan

KSP KKS

18.30-19.30

SiCUNDO versi Baru

PT. SKK

19.30-20.00

Makan malam

KSP KKS

20.00-21.00

Alur Keuangan dalam SiCUNDO

PT. SKK

21.30

Istirahat

 

Jumat, 5 Agustus 2022

07.00-08.00

Sarapan

KSP KKS

08.00-09.30

Lanjutkan Alur Keuangan

PT. SKK

09.30-09.45

Snack

KSP KKS

09.45-12.00

Analisa PEARLS

Pengawas Puskopdit

12.00-12.30

Makan Siang

KSP KKS

12.30-13.30

11 Prinsip tata kelola CU/KSP

Pengurus Puskopdi

15.00

Ke Pelabuhan Telaga Punggur untuk ke Koperasi Nugraha Tanjung Uban

Peserta

 

e.      Biaya DIKLAT:

a.   Penginapan dan Konsumsi akan diakomodir oleh KSP KKS Batam dan kerjasama dengan peserta dari primer-primer lain.

b.   Tiket PP dan honor narasumber akan ditanggung oleh Puskopdit Bahtera.

c.    Tiket PP peserta ke Batam dan Ikut study banding di Koperasi Nugraha ditanggung oleh peserta dari primer masing-masing.

 

(3).    Study Banding Koperasi Produksi Di KSPNugraha Tanjung Uban

a.   Study Banding ke Koperasi Produksi Nugraha, tidak wajib untuk peserta DIKLAT. Bagi primer-primer yang mau dipersilakan. Sementara bagi pengurus-pengawas Puskopdit Bahtera adalah wajib. Karena sekaligus mengunjungi Pengurus-Pengawas Koperasi yang bernaung dalam Puskopdit Bahtera.

b.   Tujuan Study Banding: peserta dapat belajar dari dekat pada usaha Koperasi Produksi Nugraha yang melakukan pengembangan usaha di sektor riil: Madu kelulut, VCO, dll.

c.    Bagi peserta primer dan pengurus pengawas Puskopdit Bahtera, jadwal kunjung ke Koperasi Produksi Nugraha sebagai berikut:

 

Jumat, 5 Agustus 2022

14.00-15.00

Ke Pelabuhan Telaga Punggur untuk ke Koperasi Nugraha Tanjung Uban-Langsung cari penginapan

PP Puskopdit

15.30

Pelabuhan Veri Tanjung Uban

PP Puskopdit

15.30-17.00

Kunjung ke Kantor Koperasi Nugraha

Koperasi Nugraha

17.00-18.00

Makan malam di Uban

Peserta

18.00-

Ke Penginapan

Peserta

Sabtu, 6 Agustus 2022

07.00-08.00

Sarapan

Peserta

08.00-16.00

Kunjung sektor riil Koperasi Nugraha

Koperasi Nugraha

17.00

Kembali ke Batam (cari penginapan)-malam bisa jalan-jalan di Batam

Peserta

Minggu, 7 Agustus 2022

Sesuai tiket

Kembali ke primer masing-masing

Peserta

 

(4).    Penutup

Demikian informasi perencanaan DIKLAT di KSP KKS Tiban Batam. Partisipasi dari primer-primer sangat diharapkan. Sebab DIKLAT membantu kita untuk memahami tata kelola CU/Koperasi. Kebersamaan kita dari primer-primer juga memotivasi jaringan kita di KKS Tiban Batam dan Koperasi Nugraha Bintan. Petuah klasik sering bilang begini: “makan-minum atau tidak, yang penting kita berkumpul dan saling memberikan motivasi” untuk tumbuh bersama, mencapai kesejahteraan bersama.


FORMULIR PENDAFTARAN PESERTA

DIKLAT DAN STUDY BANDING KE KOPERASI NUGRAHA – BINTAN

 

No.

Nama

CU/Koperasi

MENGIKUTI *)

1.

 

 

 

 

2.

 

 

 

 

3.

 

 

 

 

4.

 

 

 

 

5.

 

 

 

 

6.

 

 

 

 

7.

 

 

 

 

8.

 

 

 

 

9.

 

 

 

 

10.

 

 

 

 

11.

 

 

 

 

12.

 

 

 

 

13.

 

 

 

 

14.

 

 

 

 

15.

 

 

 

 

16.

 

 

 

 

17.

 

 

 

 

*) Beri centrang (√ ) kalau ikut, dan beri silang (X) berarti tidak ikut.

 

A.       KONTEKS

(1). Pelaksanaan Diklat

a.      Locus Diklat dilaksanakan di Harris Hotel, 4-5 Agustus 2022. Tanggal 4 Agustus 2022 dimulai pukul 17.00 dan ditutup tanggal 5 Agustus 2022, pukul 12.00.

b.      Fokus Diklat selama di Batam yang disiapkan oleh KSP KKS dengan tema “Membangun Tatakelola yang Baik dan Memberdayaan Potensi Anggota”. Tema ini dibedah oleh tiga Narasumber, yaitu Alfons Liwun (yang menggantikan Stefanus Yudisthira), Bernadus Reco, dan Muklis (PT. SKK). Pelayanan KSP KKS Batam, gerbang masuk proses mengikuti diklat. Dalam proses mengikuti diklat, para peserta mendapat input dari tiga orang narasumber.

§  Narasumber Pertama (4/8), Alfons Liwun[1], mengupas tema: Audit Kinerja Sosial CU/Koperasi dalam PEARLS. Bahwa CU/Koperasi konsennya tidak hanya pada misi-tujuan keuangan (financial-dalam lembaga dan anggota), namun misi CU/Koperasi juga memiliki tujuan sosial. Karena tujuan sosial inilah, analisa PEARLS pun harus ditinjau dalam kerja pengawas untuk melakukan audit kinerja sosial CU/Koperasi.

 

Dalam audit kinerja sosial CU/Koperasi, tugas pengawas ialah melihat dan mengaudit kinerja sosial CU/Koperasi berdasarkan 19 indikator audit kinerja sosial berikut ini: Misi dan tujuan sosial, Tata Kelola CU, Rentang produk dan Layanan, Pelatihan Kinerja Sosial, Penelitian Pasar terhadap anggota, Mengukur Retensi anggota, Transparansi Biaya Pelayanan kepada anggota,  Penjangkauan geografis dan perempuan (8&9), Penjangkauan anggota, Kerja Sosial Sekunder, Tanggung Jawab sosial terhadap masyarakat, Tanggung jawab Sosial terhadap Lingkungan, Penjangkauan melalui layanan non Finansial, Ketenagakerjaan, Anak-anak Sekolah, Pengukuran kemiskinan, Anggota Miskin setelah 3 atau 5 tahun, dan Anggota yang keluar dari kemiskinan setelah 3 atau 5 tahun.

 

Dengan mendapat input tentang kerja pengawas dalam audit kinerja sosial CU/Koperasi, kerja pengawas pun tidak hanya konsen pada kerja audit kepatuhan (aspek hukum dan organisasi), aspek keuangan (Neraca & SHU, Asersi Manajemen, Aset, kewajiban dan ekuitas, pendapatan, pengeluaran, perhitungan pajak (pajak penghasilan dan beban lembaga, dll), dan aspek (MO dan PO).


§  Narasumber kedua (4/8), Bernadus Reco[2], mempresentasikan 11 tatakelola CU/Koperasi menurut standar ACCU. Prinsip 1: Partisipasi. Partisipasi pria dan wanita merupakan landasan utama tata kelola yang baik. Partisipasi bisa langsung atau melalui lembaga perantara atau perwakilan yang sah. Penting untuk diperhatikan bahwa demokrasi perwakilan tidak selalu berarti bahwa perhatian dari yang paling rentan dalam masyarakat akan menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Partisipasi perlu diinformasikan dan diatur. Ini berarti kebebasan berserikat dan berekspresi di satu sisi dan masyarakat sipil yang terorganisir di sisi lain.

 

Prinsip 2: Transparansi. Berarti keputusan diambil, dan penegakannya dilakukan dengan cara yang mengikuti aturan dan ketentuan. Ini juga berarti bahwa informasi tersedia secara bebas dan langsung dapat diakses oleh mereka yang akan terpengaruh oleh keputusan tersebut dan penegakannya. Ini juga berarti bahwa tersedia informasi yang cukup dan disediakan dalam bentuk dan media yang mudah dimengerti.

 

Prinsip 3: Akuntabilitas. Akuntabilitas adalah persyaratan utama pemerintahan yang baik. Tidak hanya lembaga pemerintah tetapi juga sektor swasta dan organisasi masyarakat sipil harus bertanggung jawab kepada publik dan pemangku kepentingan kelembagaan mereka. Siapa yang bertanggung jawab kepada siapa bervariasi tergantung pada apakah keputusan atau tindakan yang diambil bersifat internal atau eksternal untuk organisasi atau lembaga? Secara umum, sebuah organisasi atau lembaga bertanggung jawab kepada mereka yang akan terpengaruh oleh keputusan atau tindakannya. Akuntabilitas tidak dapat ditegakkan tanpa transparansi dan supremasi hukum.

 

Prinsip 4: Orientasi Konsensus. Ada beberapa aktor dan banyak sudut pandang di setiap masyarakat. Tata kelola yang baik membutuhkan mediasi dari berbagai kepentingan dalam masyarakat untuk mencapai konsensus yang luas di masyarakat tentang apa yang menjadi kepentingan terbaik seluruh komunitas dan bagaimana hal ini dapat dicapai. Ini juga membutuhkan perspektif yang luas dan jangka panjang tentang apa yang dibutuhkan untuk pembangunan manusia yang berkelanjutan dan bagaimana mencapai tujuan dari pembangunan tersebut. Ini hanya dapat dihasilkan dari pemahaman tentang konteks sejarah, budaya dan sosial dari masyarakat atau komunitas tertentu.

 

Prinsip 5: Efisiensi dan Efektivitas. Tata kelola yang baik berarti bahwa proses dan lembaga menghasilkan hasil yang memenuhi kebutuhan masyarakat sambil memanfaatkan sumber daya yang mereka miliki dengan sebaik-baiknya. Konsep efisiensi dalam konteks tata pemerintahan yang baik juga mencakup pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan dan perlindungan lingkungan.

 

Prinsip 6: Ekuitas (Keadilan untuk semua) Kesejahteraan masyarakat bergantung pada memastikan bahwa semua anggotanya merasa bahwa mereka memiliki kepentingan di dalamnya dan tidak merasa dikucilkan dari arus utama masyarakat. Hal ini mengharuskan semua kelompok, terutama yang paling rentan, memiliki kesempatan untuk meningkatkan atau mempertahankan kesejahteraan mereka.

 

Prinsip 7: Menghormati Aturan, Kebijakan, dan Regulasi. Tata kelola yang baik membutuhkan kerangka hukum yang adil yang ditegakkan secara tidak memihak. Ini juga membutuhkan perlindungan penuh hak asasi manusia, terutama hak-hak minoritas. Penegakan hukum yang tidak memihak membutuhkan pengadilan yang independen dan kepolisian yang tidak memihak dan tidak dapat rusak.

 

Prinsip 8: Kepemimpinan Strategis dan Visioner. Komite eksekutif memainkan peran penting dalam menetapkan visi, tujuan dan strategi organisasi, membantu organisasi memahami ini dan menyesuaikan rencana untuk mengimplementasikannya.

 

Prinsip 9: Pengetahuan dan Keterampilan dalam Kepemimpinan. Yang umum bagi semua dewan adalah kebutuhan akan tingkat pemahaman yang luas dan beberapa keterampilan, pengetahuan, dan pengalaman umum. Dewan mungkin juga memiliki beberapa keterampilan, pengetahuan, dan pengalaman khusus yang relevan dengan peran mereka. Selain itu, semua anggota dewan akan membutuhkan hal-hal berikut untuk tata kelola yang efektif: kepemimpinan strategis; akuntabilitas; orang-orang; struktur; kepatuhan dan evaluasi.

 

Prinsip 10: Kinerja Organisasi. Komite eksekutif menentukan dan menilai kategori dan indikator kinerja yang sesuai untuk organisasi. Baru-baru ini, ACCU telah memperkenalkan standar ACCESS yang berpola pada Balanced Scorecard di mana kinerja dilacak dan diukur dalam berbagai dimensi seperti: kinerja keuangan (misalnya pengembalian pemegang saham), layanan pelanggan-anggota, proses bisnis, dan pengetahuan dan pertumbuhan atau orang-orang.

 

Prinsip 11: Akuntabilitas Jaringan. Sejak 2014, ACCU mempromosikan integrasi yang lebih tinggi dari jaringan credit union di Asia. Integrasi serikat kredit mempromosikan skala ekonomi, kontrol yang lebih baik atas prosedur dan pasar yang kompleks, respons yang lebih cepat terhadap perubahan, peningkatan fleksibilitas bisnis ke pasar, kontrol teknologi masa depan, akses ke berbagai sumber modal dan pembiayaan, terkini keahlian, pengurangan risiko, penaklukan pasar baru dan struktur internal bisnis yang lebih ramping.

 

ACCU menyadari bahwa pemimpin credit union memiliki tanggung jawab dan akuntabilitas untuk tumbuh dan melindungi tidak hanya credit union mereka tetapi juga jaringan. Mereka perlu bekerja secara kolaboratif dengan credit unions lainnya untuk menetapkan norma, disiplin, dan berbagi sumber daya untuk memaksimalkan layanan keuangan dan lainnya kepada anggota.

 

§  Narasumber ketiga (5/8), Pak Muklis[3] menyampaikan tentang Sistem Informasi Credit Union Indonesia (SiCUNDO) versi terbaru dan sekaligus melihat fitur-fitur dalam SiCUNDO yang harus disesuaikan dengan keadaan CU/Koperasi di masing-

masing primer / puskopdit. Sebagai seorang yang sehari-hari menjaga sistem SiCUNDO, Pak Muklis berusaha untuk menjaga pertanyaan-pertanyaan peserta yang muncul tentang SiCUNDO dan aplikasi Saktilink. Bahkan, beliau mencatat segala usulan dan saran yang diberikan oleh peserta dari setiap primer yang hadir seperti penampilan SiCUNDO yang barus, fitur-fitur yang sesuai dengan kebutuhan primer serta format analisa PEARLS disistemkan sehingga meringankan pekerjaan PPS primer.

 

(2). Study Banding di Koperasi NSM – Singgiling Tanjung Uban

a.      Sementara locus Study Banding di Koperasi NSG, Tanjung Uban, Bintan, mulai tanggal 5-7 Agustus 2022. Setelah selesai Diklat di Batam, peserta sebanyak 13 orang yang berasal dari Bangka menyeberang ke Tanjung Uban dengan Jet Voil, ditempuh dengan waktu 15-20 menit.

b.      Fokus Study Banding di Koperasu Produsen NSM ialah melihat, mengalami, dan merefleksikan kegiatan-kegiatan yang dijalankan tahap demi tahap, dari satu tempat ke tempat yang lain oleh ke-13 peserta dari Bangka bersama PPS Koperasi Produsen NSM.

§  Berjalanan Bersama Menuju Kantor Baru Koperasi NSM

Setelah check out dari Harris Hotel, (5/8) peserta dari KSP KCS dan CU KABARI dengan diantar mobil hotel, bergerak menuju pelabuhan feri Telaga Punggur Batam. Dengan feri cepat, Cahaya Mulya Batam, peserta dibawa ke pelabuhan feri Tanjung Uban. Perjalanan ditempuh 15-20 menit. Di pelabuhan Tanjung Uban Bintan, peserta dijemput oleh ketua pengurus dan pengawas Koperasi NSM menuju Kantor Baru Koperasi. Peserta tidak langsung ke kantor baru, namun diantar bus dan dipandu oleh mobil Avanza yang dikomndoi Mas Warsih, ketua pengurus Koperasi NSM menuju pantai, untuk jalan-jalan sebentar, sambil menunggu persiapan PPS Koperasi Nugraha di Kantor Baru.

Dari pantai, peserta dihantar untuk melihat kantor baru di Singgiling, kantor yang lebih dekat dengan masyarakat luas. Sambil menikmati Tek Wan ala Mila dan Desy, bendahara dan akunting Koperasi NSM, motivator dan mantan pengurus Koperasi NSM, Pak Rufus menjelaskan keberadaan Kantor Baru Koperasi NSM.

Kehadiran kantor baru yang lebih dekat dengan masyarakat luas menandakan bahwa kini tiba saatnya Koperasi NSM siap membuka diri terhadap masyarakat luar; dengan keanggotaan yang terbuka dan sukarela serta masyarakat pun bisa menjual bahan baku untuk produksi di Koperasi NSM. Kantor Baru yang belum diselesai direhab berdasarkan permintaan pemeriksaan kesehatan BPOM dan Halal dari Dinas Kesehatan dan Keagamaan. Komitmen PPS Koperasi NSM dalam waktu dekat akan diselesaikan dan siap untuk produksi.

Kantor Baru Koperasi NSM dilengkapi dengan ruang-ruang produksi, display, dan kantor andministrasi Koperasi NSM. Di atas kantor ini, Koperasi NGS memiliki tanah seluas ± 2 ha. Lahan-lahan yang luas serta dekat dengan pemukiman masyarakat, ke depan Koperasi NSM akan membuka ruang untuk usaha Ekopariwisata dengan melibatkan masyarakat sekitar. Dari kantor baru Koperasi NSM, para pengurus-pengawas NSM mengantar peserta study banding untuk makan malam di resto Yeah Lagoi, di tepi pantai Lagoi, sambil menikmati kebersamaan malam minggu seperti gaya anak milenial masa kini. Selesai malam mingguan di pantai Lagoi Bay, peserta dihantar ke apartemen Lagoi untuk beristirahat sambil meluruskan urat-urat saraf yang seharian menelusuri laut dan hutan-hutan PT. Eco Village.

§ Perjalanan Menuju Zero Waste Garden dan Eco Village[4]

Menuju Zero Waste Garden setelah sarapan pagi di Pujasera Lagoi. Pujasera adalah tempat makan untuk semua karyawan serta para tamu Lagoi. Pujasera, salah satu bentuk Lagoi peduli kepada kelompok masyarakat dan koperasi dan UMKM menjajakan makanan untuk karyawan PT-PT yang ada di Lagoi. Di Lagoi sendiri ada 15 PT, dan PT-PT itu mengharuskan karyawan berbelanja makanan dan minuman termasuk kebutuhan lain di Pujasera dan tokoh-tokoh yang ada disekitarnya.

Jalan menuju Zero Waste Garden tidak jauh dari penginapan, apartemen Lagoi. Lebih kurang 10 menit perjalanan menuju tempat ini. Mengapa peserta harus diajak ke Zero Waste Garden? Di tempat ini, staf Koperasi NSM bekerja untuk memproduksikan magot, pakan ternak (lele, sapi, dll), yang berprotein tinggi. Bahan dasar magot ialah PPM atau bungkel sawit. Selama ini Koperasi NSM mendatangkan bungkel sawit dari Jambi. Bagi Koperasi NSM, bungkel sawit Jambi merupakan bungkel sawit yang bernutrisi tinggi. Demi untuk penelitian bungkel sawit di Bangka, peserta[5] dari CU KABARI Pangkalpinang membawa satu kilo bungkel sawit untuk diteliti oleh Staf Koperasi NSM.

Maksud dari sampel bungkel sawit ini, ke depan Koperasi / CU yang berada di Bangka dapat mengembangkan usaha Koperasi Sektor Riil di bidang pakan ternak. Juga bisa saja, anggota Koperasi / CU di Bangka yang memiliki kebun sawit dapat bekerjasama dengan Koperasi NSM dalam jual beli bungkel sawit.

Dalam Zero Waste Garden, selain mengolah magot, pakan ternak, juga staf Koperasi NSM menanam pisang dan pepaya serta ternak ikan lele, semut induk, bibit yang menghasilkan magot, juga ternak madu kelulut jenis Trigonal, penghasil madu yang berkualitas. Semua yang ada di Zero Waste Garden diolah mulai dari hulu sampai ke hilir, dengan berproses ramah lingkungan.

§ Perjalanan ke Eco Village

Setelah melihat dan mengalami proses belajar di Zero Waste Garden, peserta diajak keluar dari itu menuju Eco Village. Perjalanan memakan waktu ± 30 menit menuju kantor lama Koperasi NSM. Kantor lama yang dikelilingi kebun cengkeh dan kelapa serta tanaman umur pendek lain itu, memiliki eksotis yang rupawan. Di dekat kantor ada tempat-tempat jualan dan istirahat, serta ada kolom-kolom air yang mengalir yang didalamnya Koperasi NSM memelihara ikan.

Di kantor Koperasi NSM, peserta diajak untuk mengetahui produk-produk Koperasi NSM yang dipresentasikan oleh Mas Anjar dan Mba Sari. Selanjutnya, peserta diajak oleh tim narasumber melihat dan mengalami langsung demo pembuatan wine dan VCO serta madu kelulut (trigonal). Di tempat produksi produk-produk Koperasi NSM inilah, para peserta menyaksikan hasil-hasil kebun diolah dengan kemasan menarik untuk dijualkan. Tempat produksi lama akan berpindah ke kantor baru apabila di kantor baru sudah selesai dibangun dan Koperasi NSM telah mendapat isin dari BPOM dan Dinas Keagamaan. Melalui produk-produk Koperasi NSM yang dikemas dalam produk-produk kesehatan, Koperasi NSM memasuki dunia bisnis dan UMKM di Pulau Bintan.

Menurut Pak Rufus, penasihat Koperasi NSM, produk-produk Koperasi NSM untuk sementara belum diedarkan kepada masyarakat umum. Masih dalam taraf, penjualan kecil-kecil kepada internal PPS Koperasi NSM. Jika kantor dan rumah produksi serta isin BPOM dan Dinas Keagamaan sudah keluar, maka sistem penjualan diutamakan kepada para pengunjung pariwisata Lagoi. Lebih lanjut, Pak Rufus menekankan bahwa Koperasi NSM patuh pada isin ini, jadi tidak berani mengedarkan produk ini kepada masyarakat luas.

Tentang sistem peran Koperasi NSM dalam Eco Village, tegas Pak Rufus, Konsultan PT. Eco Village bahwa prinsipnya PT. Eco Village membuka diri dan memberikan ruang partisipasi Koperasi NSM untuk mengambil hasil kebun dan mengolahnya menjadi nilai jual yang bagus dengan membagi hasil usaha, yaitu 70% untuk PT. Eco Village dan 30% untuk Koperasi NSM.

Selain itu, PT. Eco Village pun membangun dirinya dengan menerima tenaga-tenaga orang yang ada di desa Singgiling. PT. Eco Village dan Koperasi NSM mau menghidupkan SDM dan SDA Singgiling untuk kemajuan masa depan masyarakat sekitar melalui anggota Koperasi NSM dan bahan baku madu kelulut dari masyarakat.

Disinilah sebenarnya, pengembangan Koperasi NSM dan PT. Eco Village pro kepada masyarakat dan ramah terhadap lingkungan hidup masyarakat sekitarnya. Dengan bersikap pro kepada masyarakat, masyarakat akan merasakan kehadiran Koperasi NSM dan PT. Eco Village. Jika ini akan terjadi, dampaknya bahwa Koperasi NSM dan PT. Eco Village akan aman ke depannya.

§ Dari Eco Village menuju Safari Lagoi (6/8)

Peserta study banding diantar PPS Koperasi NSM ke dunia lain. Seharian telah belajar dari aktivis CU / Koperasi. Sore ini (6/8) peserta mempersatukan diri dengan dunia flora dan fauna di taman Safari Lagoi. Di dalam taman “Eden” ini, peserta diajak dokter hewan Leo Kawak merefleksikan diri bahwa dunia lain pun harus perlu mendapat pelayanan.

Pelayanan peserta study banding berupa say hallo dan kunjungan kekeluargaan. Para peserta diajak untuk membangun dunia pelayanan lain dengan “ekowisata alam”. Disana hampir semua hewan penghuni negeri nusantara ini. Ada orang utan dari Kalimantan dan Sumatera, ada burung-burung, komodo, hariau, singa, dll.

Safari Lagoi bukan kebun bintang, namun lebih dari itu ialah penyediaan pelayanan Lagoi untuk masyarakat luas berupa ekowisata alam. Safari Lagoi sama-sama dalam naungan Eco Village, yang secara kesinambungan menyatu dalam kemas pariwisata Salim Group.

Setelah mengeliling “kunjungan” para peserta diajak untuk berdiskusi berbagai hal menyangkut materi-materi study banding. Disini pula ada dua senior CU / Koperasi bersharing pengalaman mengenai membangun pelayanan dalam CU / Koperasi. Pak Rufus memiliki segudang pengalaman di KSP KKS dan Koperasi Nugraha sementara dr. Leo Kawak berpengalaman dalam pemberdayaan anggota CU/Koperasi Pintu Air Maumere Kupang – Timor, Sumba, dan di Timor Leste.

Dalam sharing, Pak Rufus mensharingkan bagaimana solidaritas dibangun dan ditingkatkan mulai dari bawah staf hingga pimpinan. Bagaimana solidaritas itu diwujudkan dalam masyarakat setempat dimana CU/Koperasi itu berada. Sementara dr. Leo Kawak menekankan proses pemberdayaan. Proses mulai dari hulu hingga hilir, sehingga semuanya dapat dimanfaatkan secara tepat dan berguna bagi semua pihak termasuk lingkungan hidup. Di Safari Lagoi inilah acara Study Banding ditutup dengan serah terima plakat kenangan dari CU KABARI dan kemudian dilanjutkan dengan makan bersama.

 

(3). Nilai-nilai yang diperoleh dari Diklat dan Study Banding[6]

a.      Pengetahuan (K) - penambahan ilmu. Staf Manajemen baik dari Bangka maupun dari Batam, merasakan bahwa menerima pengetahuan/wawasan yang baru. Pengetahuan yang baru itu, pertama-tama, tools manajemen yaitu PEARLS yang semestinya dibuat sebulan sekali itu, dapat dianalisa berdasarkan Audit Kinerja Sosial. Supaya bisa membantu manajemen atas pekerjaan operasional rutin, hasil analisa PEARLS pun mendapat input dari tujuan pembentukan CU/Koperasi, yaitu tujuan sosial. Tidak hanya itu, staf Manajemen pun disadarkan bahwa operasional rutin setiap hari/bulan pun dikelola berdasarkan 11 Prinsip tatakelola ACCU. Tatakelola yang baik menurut ACCU, ialah kerjasama yang dinamis secara integral dari PPS. Dan pengetahuan yang baru pun didapat dari SiCUNDO, bahwa setiap CU/Koperasi memiliki tatakelolanya sendiri (privasi), dan ini SiCUNDO dapat menjawabi, asalkan setiap CU/Koperasi memiliki IT sendiri.

b.     Pengalaman Pelayanan. Dari hasil sharing tertulis peserta, terindikasi bahwa peserta pun mengalami pengalaman pelayanan yang baik dan prima dari KSP Batam dan Koperasi NSM. Pelayanan yang terbaik dan prima ini, menandakan bahwa kedua “sahabat” dalam satu Bahtera ini, menjadi “tuan rumah” yang kreatif dan inovatif. Lukas Bujang dalam sharing pengalaman ketika sebelum tidur di apartemen, pengalaman pelayanan ini berbeda dengan pengalaman-pengalaman yang dialami sebelumnya. Bahkan Bang Vito pun mengapresiasi pengalaman pelayanan ini. Kata bang Vito lebih lanjut, walaupun siapakah saya ini, sehingga dilayani dengan penuh perhatian dan tanggungjawab dari awal hingga kembali ke Bangka.Pengalaman-pengalaman pelayanan yang lain, dirasakan oleh PPS peserta Diklat dan Study Banding. Dapat kita baca pada sharing tertulis peserta pada halaman-halaman berikutnya.

Akhiar Kata:

Demikian pengalaman perjalanan Diklat dan Study Banding CU KABARI yang mengikuti pola Puskopdit Bahtera. Segala usul saran telah disampaikan pada pertanyaan kelima, evaluasi tertulis. Semoga ke depan, akan dijalankan lagi dengan prima. Yang terpenting dari itu, mudah-mudahan “CU KABARI” akan menjadi “tuan rumah” yang baik juga dalam pelayanan baik kepada anggota maupun tamu-tamu lain yang datang ke CU KABARI. ***

=***=



[1] Ketua Puskopdit Bahtera dan wakil ketua 1 CU KABARI Pangkalpinang. Materi Audit Kinerja Sosial, Modul Audit Federasi Nasional PuskopCUINA, Seri Pustaka, yang diusun oleh Erowin, Masius Triadi dan Tim Modul DIKLAT PuskopditCUINA, Pontianak, 2015, hal. 47-53.

[2] Sekretaris Puskopdit Bahtera sekaligus Wakil Ketua 2 di CU KABARI Pangkalpinang, pernah mengikuti Seiminar Webinar dari ACUU tahun 2020; Materi dari (CULEG Assignment CU Kabari April 2021 hal. 251 dan seterusnya.

[3] Utusan dari PT. SKK, bagian programer aplikasi milik PT. SKK.

[4] Zero Waste Garden diterjemahkan sebagai “kebun tanpa sampah”. Semua hasil kebun dan sampah-sampahnya diolah dengan prinsip ramah lingkungan; segala produksi dari hulu ke hilir, dimanfaatkan demi kebutuhan Koperasi. Sementara Eco Village diterjemahkan sebagai Desa Lingkungan Hidup (alam). Pemanfaat alam berdasarkan kebutuhan dan produktivitas yang bernilai tinggi.

[5] Bungkel Sawit yang dibawa oleh staf CU KABARI berasal dari Pak Eka. Pak Eka mengambil bungkel sawit di PT yang biasa dijualnya buah sawit.

[6] Dapat dibaca dari sharing tertulis secara pribadi, baik pengurus maupun staf manajemen dalam lampiran ini.



[1] Narasumber PT. SKK yang ditulis dalam surat Puskopdit No. : B-008/P-rus/VII/2022, tanggal 22 Juli 2022 ke PT. SKK, meminta Rio. Hanya karena Rio masih melaksanakan pelatihan di Bayuwangi maka PT. SKK melalui Mba Rina menyampaikan bahwa akan diutus Pak Muklis.

[2] Narasumber Stefanus Yudisthira, berhalangan tidak ikut ke Batam, karena selama dua hari ke RS Umum, tensi darahnya tinggi 200/180. Karena itu Puskopdit memutuskan untuk bahan Stefanus Yudisthira Analisa PEARLS KSP KKS Batam diubah menjadi Analisa PEARLS dibaca dalam Audit Kinerja Sosial CU/Koperasi. Sementara analisa PEARLS KSP KKS Batam yang disediakan dikirim kepada Pengurus-Pengawas KKS Batam melalui surat Puskopdit Bahtera, No.: B-009/P-rus/VIII/2022, tanggal 3 Agustus 2022.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Refleksi pribadi atas Tulisan Bambang Harsono tentang doa Singkat THS-THM

AsIPA-PIPA dan KBG-SHARING INJIL

Tinjauan Komunitas Basis Gerejawi Menurut Dokumen Resmi Gereja Katolik