Postingan

KIBARKAN BENDERA THS-THM DI TEREMPA KEP. ANAMBAS RIAU

Gambar
= Photo di Air Terjun Batu Bela *dokumen alfons liwun = Bendera THS-THM berdiri di Terempa, Pulau Siantan sejak tahun 2002, bulan Oktober tanggal 15. Dengan anggota hampir 20-an orang, yang terdiri dari anak-anak dan remaja. Angkatan pertama, Michael, Ferdi, Jauhari, Pampang dan Agustina serta Dewi. Mereka ini adalah anak-anak suku laut dan tionghoa. Mereka belajar di Gereja Katolik Stasi Terempa. Dalam refleksi kami, kami meremukan bahwa THS-THM saat yang tepat berkibar di "pulau naga" itu. Karena bertepatan dengan itu, ada banyak bela diri yang ada di Pulau Siantan. Berdirinya THS-THM sebagai penangkal untuk anak-anak Katolik tidak belajar di perguruan yang bukan Katolik. Disini kami menemukan bahwa anak Katolik yang baru berkembang perlu juga diberdayakan agar masa depan Katolik di pulau itu tetap ada dan hidup terus.  = Di Pelabuhan Batu Bela *dukumen alfons Liwun= Di Pantai Batu Bela, anggota THS-THM selalu berekreasi. Mereka menikmati pemandangan dan cinta akan

GILA NONTON BOLA PS. KAB. BANGKA VERSUS PERSIB BANDUNG

Gambar
Gonzales, cs dari Persib Bandung adu tenaga dengan Hudi, cs PS Bangka di Orom, stadion Kabupaten Bangka Sungailiat (22/6/2011). Pertandingan dimulai jam 15.30-16.30.Pertandingan itu diakhiri dengan 1-1. Seri! Pertandingan PS Kab. Bangka versus Persib Bandung dinonton oleh lebih kurang lima ribuan orang, dewasa, remaja, kaum muda. bahkan anak-anak dan kakek-kakek. Para menonton bukan hanya memadati podium yang disediakan oleh panitia tetapi menempati tembok dan pepohonan yang ada disekitar stadion Kab. Bangka, Sungailiat, Orom. Sungguh mengagumkan. Warga Kabupaten Bangka begitu antusias. Bahkan ada penonton yang menonton dari atas pohon kelapa di samping bawah, dekat bambu. Selain di atas pohon kelapa, ada juga yang diatas pohon seru kecil. Menonton bola sambil kotak-katik hape. Rasanya seru tetapi menakutkan. Begitulah kalau orang sudah gila bola dan gila idola, Gonzales. Bukan hanya penonton saja yang gila bola. Bahkan penjual makanan-minuman bagi para penonton pun gila-gilaan. Para p

WISATA ALAM "MAHAYANA" BUKIT BETUNG

Gambar
Bukit Betung, tempat wisata religi alam yang dikelola oleh agama Budha. Bpk. Herianto Liudra pernah mengundang kami pada Sabtu, 18/6/2011, jam 10.00 wib untuk mendengarkan sosialisasi wisata alam Bukit Betung. Dalam dengar sosialisasi itu, ako Herianto menjelaskan bahwa nanti di Bukit Betung ini akan dibangun sebuah patung Budha setinggi 39 meter. Tempat Wisata Alam Bukit Betung ini, bukan sebagai tempat doa bagi umat Budha. Namun sebagai wisata alam bagi siapa saja. Orang-orang akan datang menikmat pemandangan yang indah. Orang-orang akan datang dan merasakan hembusan angin yang segar.  Di Bukit Betung itu, ada sebuah gua yang dibangun selaras alam. Bagi umat Budha yang berwisata di sana, jika pingin doa bisa, karena ada gua, tempat doa. Suasana alam terasa nyaman, sejuk dan hembusan angin yang segar.  Sebuah kolam di dekat wisata alam Mahayana, Bukit Butung. Kolam ini sebelumnya meerupakan bekas tambang timah ilegal. Kolam TI itu diolah untuk menjadi sebuah kolam ternak ikan mas. Kat

HEALTHY WALKING DAY 2011 BANGKA POS GROUP

Gambar
”FANNI, SAMPAH DAN JALAN SEHAT” (SISI LAIN HEALTHY WALKING DAY 2011, HUT BANGKA POS KE-12) Bayang-bayang fanni terlihat berhenti di pinggir sebuah sisi alun-alun taman lapangan merdeka (ATLM). Dari kejauhan nampaknya tubuh agak kurus –semampai, berpakaian lengkap laiknya seorang atlet senang. Fanni turun dari sepeda untanya. Ia duduk sebentar di atas fondasi taman. Menghadap ke dalam alun-alun. Melihat kiri-kanan, memastikan apakah sudah ada orang yang datang mendahuluinya. Fanni, gadis kecil SD kelas IV di sebuah sekolah negeri Kota Pangkalpinang. Ia dari keluarga yang kurang mampu. Ia datang ke alun-alun taman itu selain untuk mengikuti Healthy Walking Day (HWD) (12/6/2011) – Hari Jalan Sehat memperingati hari ulang tahun Bangka Pos ke-12, juga Fanni mempunyai niat khusus. Belum banyak orang yang datang. Ia berjalan dari satu taman ke taman yang lain, mengelilingi ATLM memungut sampah plastik yang bisa didaur ulang. Sampah plastik yang dibuang sembarangan oleh ”penghuni sementar

GUA MARIA KANAAN DI BATU RUSA KAB. BANGKA

Gambar
  Gereja St. Yohanes Pemandi Batu Rusa merupakan salah satu stasi dalam Paroki Katedral, St. Yosef Pangkalpinang Bangka. Letaknya lebih kurang 19 km dari Kota Propinsi, Pangkalpinang. Batu Rusa adalah sebuah kelurahan, Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka. Gereja Katolik Batu Rusa terletak dipinggir jalan utama lalulintas Pangkalpinang ke Sungailiat. Jika kita berangkat dari Pangkalpinang, Gereja Katolik Batu Rusa berada di sebelah kanan jalan, dekat SPBU Batu Rusa. Jika kita memasuki sebelah kanan Gereja Katolik Batu Rusa, di belakang halaman Gereja, kita menemukan gerbang Gua Maria Kanaan Batu Rusa. Gerbangnya berbentuk salib dan disebelah kiri gerbang itu tempat untuk meletakan lilin. Jika kita mau berdoa di depan Gua Kanaan, kita akan mengambil lilin disamping kiri gerbang itu. Setelah kita masuk ke gerbang, maka kita melihat halaman Gua Maria Kanaan (30/05/2011) pukul 18.00 wib. Masih terlihat tanah. Rumput-rumput ada yang sudah hidup tapi masih ada yang belum hidup. Yang hidup te

HIDUP DAN MATI ADALAH MILIK ALLAH (sebuah refleksi atas pasca erupsi Merapi di Yogjakarta)

Gambar
Pagi itu, pukul 05.00 wib 25 Mei 2011. Saat itu, udara sedikit dingin mengelimuti halaman Sav. Audio Visual Puskat. Di sekitar Sindhu Rejo, alam begitu cerah. Tidak sepanas hari kemarin. Rombongan para katekis Keuskupan Pangkalpinang, diantar oleh mas Trimul dengan dua mobil Puskat menuju Kinah Rejo, sebuah desa, bekas erupsi Gunung Merapi. Lebih kurang 45 menit kami menempuh perjalanan itu. Udara di Kinah Rejo, begitu dingin. Penduduk tidak ada lagi. Sepi. Di sekitar Kinah Rejo, nampak berantakan. Umbul-umbul mahoni dan bambu serta kayu-kayu lainnya ada di mana-mana. Kali bekas luapan muatan Merapi begitu dalam. Masih terlihat sisa-sisa air dan pasir dingin yang mengalir dibawa air. Di sekitar Kinah Rejo sendiri, masih terlihat bekas-bekas bangunan penduduk. Hanya tinggal dinding, kayu pintu dan jendela dan bahkan hanya fondasi rumah yang nampak ketika bangunan itu berada di tempat yang tinggi. Namun, bila bangunan berada ditempat yang rendah, waduh...tak terlihat lagi. Semuanya ter

PHOTO PARA KATEKIS KEUSKUPAN PANGKALPINANG DI SAV AUDIO VISUAL PUSKAT YOGJAKARTA

Gambar
Di depan pendopo Pusat Kateketik (Puskat) Yogjakarta. Kami inap semalam dan besok ke Sav Audio Visual Puaskat di Sindhu Rejo, lebih kurang 15 km dari Puskat.  Dari Sindhu Rejo, kami katekis keuskupan pangkalpinang (11 orang) menuju Kinah Rejo, sebuah daerah bekas erupsi Gunung Merapi. Kinah Rejo kini hanya puing-puing saja. Tidak berpenghuni lagi. Sepi! Kinah Rejo kini dipenuhi pasir dan kerikil-kerikil luapan Gunung Merapi.   Di ruang audio visual Puskat, para katekis memperagakan pantomim tentang hasil refleksi selama berada di Sindhu Rejo, yang berdasarkan pengalaman hidup sebagai katekis dan selama berada di Kinah Rejo. Katekis lagi berdoa di Sendangsono memohon berkat untuk perjalanan karya lagi. Saat-saat teduh, para katekis menimbah kekuatan Allah melalui Bunda Maria. Para katekis keuskupan pangkalpinang photo bersama pembimbing retret, Rm. YI. Iswarahajo, SJ sekaligus pimpinan Sav Audio Visual Puskat Yogjakarta. ***