Postingan

Refleksi: Pejabat Negeri Ini Semestinya Belajar Dari Pertobatan Zakheus

Gambar
Refleksi ini ditulis berdasarkan bahan bacaan Minggu Biasa XXXI pada Penanggalan Liturgi 2013, Tahun C/1   Ceritera tentang Zakheus, bagi orang Kristen, tidak asing lagi. Karena ceritera ini sudah ditulis oleh Penginjil Lukas dalam Kitab Suci Perjanjian Baru, bab 19 ayat 1 sampai dengan ayat 10. Ceritera tentang Zakheus hanya ada dalam Lukas. Dan karena itu adalah salah satu kekhasan Lukas yang melukiskan bagaimana pertobatan itu terjadi. Bisa saja Lukas menulis hal ini karena pada zamannya, pertobatan itu rasanya sulit dilakukan oleh para penguasa, khususnya para kepala pajak seperti Zakheus, kepala pajak di Yerikho. Zakheus: Kepala Pajak Di Yerikho Nama Zakheus sama dengan kata Zakkay, yang artinya bersih dan benar. Ia orang Yahudi yang bertugas sebagai kepala pajak di Yerikho. Zakheus merupakan pejabat pajak Yerikho, yang merupakan perpanjangan tangan kepala pajak penjajah Romawi. Salah satu pertanyaan yang menyentil diri Zakheus adalah mengapa banyak oran

PROGRAM PENYADARAN DI KBG DIBAHAS SEPANJANG HARI

Gambar
(Laporan Hari Kedua -8 Oktober 2013) Peserta Workshop ketiga AsIPA di Bangkok bangun pagi siapkan diri (8/10/2013) kemudian jam 7.00-8.00 langsung mengadakan Sharing Injil Tujuh Langkah di dalam kelompok-kelompok kecil yang telah dibagi oleh Panitia. Peserta dari setiap negara dibagi menjadi delapan kelompok kecil. Menariknya bahwa setiap peserta dapat mensharekan bagaimana disentuh oleh teks Kitab Suci baik itu meneguhkan, menegur, dan menantang untuk dilakukan para peserta saat itu. Setelah Sharing Injil, peserta melanjutkan dengan mensharekan pengalaman hidup tentang komunitas-komunitas basis di setiap paroki. Sekali lagi peserta yang tadinya dibagi dalam delapan kelompok kecil, dilebur lagi menjadi empat kelompok kecil. Situasi komunitas-komunitas basis dari setiap paroki di setiap negara ini akan dibahas dalam tema khusus yaitu program penyadaran. Disinilah, para nara sumber Fr. Rohan dari Sri Lanka dan Fr. Athur dari India mengantar peserta untuk masuk dalam cerit

WORKSHOP III AsIPA DI BANGKOK THAILAND

Gambar
(Laporan Hari Pertama-7 Oktober 2013) Bangkok, Ibu Kota negara Thailand atau yang dulu sering kita kenal Muangthai. Sebuah negara di Asia Tenggara yang tidak pernah dijajah oleh bangsa manapun. Thailand, negara penghasil beras di Asia Tenggara, termasuk pengekspor beras untuk Indonesia. Ketika rombongan Indonesia sampai bandara Bangkok (7/10/2013), jam menunjukkan pukul 16.15. Waktu Bangkok sama dengan waktu Jakarta, wib. Tidak ada perbedaan waktu dengan Jakarta. Rombongan Indonesia ada lima orang, Rm. Frans Mukin, (Vikep Babel), Rm. Stanis Bani (Pastor Paroki Koba), Mbah Indri (Paroki Katederal Pangkalpinang), Pak Anton Sudarmedi (Paroki Tembesi Batam) dan Alfons Liwun (Paroki Sungailiat). Kami dijemput oleh Panitia Workshop ke-3 AsIPA di bandara Bangkok. Kami kemudian diantar Panitia menuju tempat pertemuan di Camillian Pastoral Care Center, Bangkok. Bangkok, ibu kota negara yang dikelilingi sungai-sungai kecil. Sungai-sungai inilah yang menjadi sumber air bagi