PROGRAM PENYADARAN DI KBG DIBAHAS SEPANJANG HARI
(Laporan
Hari Kedua -8 Oktober 2013)
Peserta
Workshop ketiga AsIPA di Bangkok bangun pagi siapkan diri (8/10/2013) kemudian
jam 7.00-8.00 langsung mengadakan Sharing Injil Tujuh Langkah di dalam
kelompok-kelompok kecil yang telah dibagi oleh Panitia. Peserta dari setiap
negara dibagi menjadi delapan kelompok kecil. Menariknya bahwa setiap peserta
dapat mensharekan bagaimana disentuh oleh teks Kitab Suci baik itu meneguhkan,
menegur, dan menantang untuk dilakukan para peserta saat itu.
Setelah
Sharing Injil, peserta melanjutkan dengan mensharekan pengalaman hidup tentang
komunitas-komunitas basis di setiap paroki. Sekali lagi peserta yang tadinya
dibagi dalam delapan kelompok kecil, dilebur lagi menjadi empat kelompok kecil.
Situasi komunitas-komunitas basis dari setiap paroki di setiap negara ini akan
dibahas dalam tema khusus yaitu program penyadaran. Disinilah, para nara sumber
Fr. Rohan dari Sri Lanka dan Fr. Athur dari India mengantar peserta untuk masuk
dalam ceritera penyadaran Nathan ke Raja Daud, ketika Raja Daud berada dalam
situasi kerajaannya yang mau hancur.
Menarik
dari program penyadaran ialah bahwa bagaimana peserta diajak oleh narasumber
untuk menyadari situasi-situasi krisis yang ada dalam komunitas-komunitas, lalu
didalami kemudian dibuat semacam modul untuk menyadari kembali anggota
komunitas bahwa situasi-situasi krisis dalam komunitas harus perlu menemukan
jalan keluar sehingga komunitas itu tetap berada dalam situasi normal dan
bangkit kembali menjadi sebuah komunitas pengharapan. Pada tingkat kesadaran
baru, teks Kitab Suci dimasukan untuk menemukan langkah baru untuk dilaksanakan
oleh anggota komunitas.
Dengan
kata lain, peserta diajak untuk memikirkan dan membuat modul penyadaran kepada
komunitas basis sehingga anggota komunitas itu mampu melihat situasi riil yang
sedang dihadapi oleh komunitas itu sendiri.
Sessi
ini dibahas sepanjang hari kedua worshop. Untung ada istirahat selama dua jam
karena peserta harus merayakan ekaristi. Ekaristi kali ini disiapkan oleh
negara Pakistan, India, Malaysia dan Thailand.
Diakhir
sessi, ada banyak peserta bertanya bagaimana kesulitan memikirkan dan menyusun
modul penyadaran untuk komunitas. Walau pun sulit, kata Fr. Vijie dari India, “memang program penyadaran ini sulit, tetapi
kita perlu membuatnya sebab kita mempunyai misi untuk membantu anggota
komunitas kita. Tidak perlu mengeluh, Tuhan akan membantu kita. Tuhan akan
menyempurnakan program penyadaran yang kita susun. Maka kesempurnaan program
penyadaran kita susun, akan dilengkapi oleh Tuhan.”
Berakhirnya
sessi ini, situasi Bangkok sedang dilanda hujan yang lebat. Hujan seakan
memberikan kesegaran baru untuk peserta yang mungkin lagi galau karena
penasaran menyusun program penyadaran bagi komunitas-komunitasnya. Salam dari
Bangkok.**al**
Komentar