WORKSHOP III AsIPA DI BANGKOK THAILAND




(Laporan Hari Pertama-7 Oktober 2013)



Bangkok, Ibu Kota negara Thailand atau yang dulu sering kita kenal Muangthai. Sebuah negara di Asia Tenggara yang tidak pernah dijajah oleh bangsa manapun. Thailand, negara penghasil beras di Asia Tenggara, termasuk pengekspor beras untuk Indonesia.

Ketika rombongan Indonesia sampai bandara Bangkok (7/10/2013), jam menunjukkan pukul 16.15. Waktu Bangkok sama dengan waktu Jakarta, wib. Tidak ada perbedaan waktu dengan Jakarta.

Rombongan Indonesia ada lima orang, Rm. Frans Mukin, (Vikep Babel), Rm. Stanis Bani (Pastor Paroki Koba), Mbah Indri (Paroki Katederal Pangkalpinang), Pak Anton Sudarmedi (Paroki Tembesi Batam) dan Alfons Liwun (Paroki Sungailiat). Kami dijemput oleh Panitia Workshop ke-3 AsIPA di bandara Bangkok. Kami kemudian diantar Panitia menuju tempat pertemuan di Camillian Pastoral Care Center, Bangkok. Bangkok, ibu kota negara yang dikelilingi sungai-sungai kecil. Sungai-sungai inilah yang menjadi sumber air bagi pertanian masyarakat Thailand. Tidak heran jika Thailand menjadi penghasil terbesar pertanian, perkebunan, dan perikanan.

Acara Workshop mulai jam 19.30 (7/10/2013), yang dihadiri oleh beberapa negara Asia, yaitu Taiwan: 12 peserta, Sri Lanka: 3 peserta, Banglades: 2 peserta, Korea: 6 peserta, Pakistan: 3 peserta, Vietnam: 3 peserta, Myanmar: 5 peserta, dan Indonesia 5 peserta, serta Thailand, negara tuan rumah: 26 peserta. Narasumber AsIPA Trainning: 5 orang.

Bangkok, kota yang bersih dan rapih. Sebuah ibu kota negara yang lumayan modern bila dilihat dari arsitektur penataan kotanya. Masyarakat setempat lebih menghormat rajanya, karena Bangkok merupakan negara kerajaan. Salam harmoni, dari Bangkok-Thailand. Salam harmoni dari Bangkok-Thailand. ***

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Refleksi pribadi atas Tulisan Bambang Harsono tentang doa Singkat THS-THM

AsIPA-PIPA dan KBG-SHARING INJIL

Tinjauan Komunitas Basis Gerejawi Menurut Dokumen Resmi Gereja Katolik