Postingan

Arak dan Politisi Partai Menjelang Pesta Demokrasi 2014 Di Flotim

Gambar
Menjelang akhir tahun 2013, warga Flotim digeger dengan persoalan MT. Tidak terhitung, berapa ton keringat para warga yang keluar dari dirinya untuk MT. Keringat warga itu memang bertetes-tetes yang mungkin tidak enak kalau dicium. Tapi keringat yang ber-ton-ton dari anggota keluarga Flotim itu adalah keringat uang. Keringat uang adalah keringat masa depan warga. Awal tahun 2014, muncul lagi persoalan ini: ARAK. Walaupun persoalan ini terjadi pada tahun 2013, mungkin kalah saing dengan persoalan MT. Namun menjadi heboh ke publik adalah pada 2014, ketika proses penyelidikan dan pengadilan dirasakan bener-benar tidak adil, oleh empat janda penjual ARAK di pasar Flotim. Melanggar PERDA FLOTIM saja rasanya seperti melanggar UUD 1945. Kedua persoalan ini, seakan dibiarkan saja, sehingga ada peluang lain dengan munculnya “sang ratu adil”. Persoalan tidak dapat diselesaikan dengan rasa keadilan malahan menjadi bumerang untuk warga kecil. Jika berpikir secara linear, persoal

SHARING INJIL TUJUH LANGKAH:PELAKSANAAN “CARA BARU HIDUP MENGGEREJA”

Gagasan “Cara Baru Hidup Menggereja” muncul dalam Sidang Para Uskup se-Asia di Bandung, 1990. “Cara Baru Hidup Menggereja” ini merupakan hasil refleksi Para Uskup Asia. Hasil refleksi Para Uskup Asia ini bertolak dari “Cara Hidup Baru” yang dilaksanakan oleh Tuhan Yesus sendiri. Kita bisa bandingkan dalam beberapa teks Kitab Suci berikut ini: Teks Kitab Suci [1] Carara Hidup Lama Cara Hidup Baru Matius 5: 38-39 Hukum balas dendam Balaslah dengan kebaikan walaupun menderita sekalipun. Matius 5: 43-44 Kasih sesama dan benci musuh. Kasihilah musuhmu, dan berdoa bagi siapapun yang mengaiayamu. Matius 6: 1-4 Melakukan kewajiban agama di depan orang, beri sedekah dilihat orang. Beri sedekah berilah dengan tulus ikhlas dan tidak diketahui oleh siapapun. Matius 6: 19-21 Hidup mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya, harta mengikat hati dan sel

SHARING INJIL DALAM AKTIVITAS PAROKI, KOMUNITAS BASIS GEREJAWI DAN KELOMPOK-KELOMPOK KATOLIK LAIN

Gambar
"Tulisan ini merupakan Hasil Belajar Bersama Tim AsIPA Paroki Sungailiat. Hasil Belajar boleh berbeda, tergantung pemahaman peserta belajar atas Sharing Injil Tujuh Langkah"   Ketika Sharing Injil menjadi pokok pembicaraan baik di tingkat paroki maupun di tingkat KBG atau kelompok lain, banyak orang seakan kaget dan malahan bingung. Dalam kebingungan itu, ada banyak orang juga bertanya, kalau Sharing Injil digalakan, bagaimana dengan doa Ibadat Sabda yang selama ini sudah sering dilakukan? Apakah Sharing Injil bisa atau boleh untuk setiap ibadat doa yang lain seperti doa Rosario, doa arwah, doa HUT Santo-santo pelindung KBG, HUT anggota KBG, dan lain-lain? Lalu bagaimana cara mempraktekan Sharing Injil ini dalam setiap kesempatan ini? Sharing Injil merupakan Cara Baru Hidup Menggereja (a New Way of Being Church) saat ini. Cara baru ini menyangkut perubahan cara berpikir (habitus lama-habitus baru), berkarya (kerja prioritas dan terprogramkan),   dan   cara berdoa d