SHARING INJIL TUJUH LANGKAH:PELAKSANAAN “CARA BARU HIDUP MENGGEREJA”



Gagasan “Cara Baru Hidup Menggereja” muncul dalam Sidang Para Uskup se-Asia di Bandung, 1990. “Cara Baru Hidup Menggereja” ini merupakan hasil refleksi Para Uskup Asia. Hasil refleksi Para Uskup Asia ini bertolak dari “Cara Hidup Baru” yang dilaksanakan oleh Tuhan Yesus sendiri. Kita bisa bandingkan dalam beberapa teks Kitab Suci berikut ini:

Teks Kitab Suci[1]
Carara Hidup Lama
Cara Hidup Baru
Matius 5: 38-39
Hukum balas dendam
Balaslah dengan kebaikan walaupun menderita sekalipun.
Matius 5: 43-44
Kasih sesama dan benci musuh.
Kasihilah musuhmu, dan berdoa bagi siapapun yang mengaiayamu.
Matius 6: 1-4
Melakukan kewajiban agama di depan orang, beri sedekah dilihat orang.
Beri sedekah berilah dengan tulus ikhlas dan tidak diketahui oleh siapapun.
Matius 6: 19-21
Hidup mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya, harta mengikat hati dan seluruh hidup.
Hidup itu mencari harta surgawi, karena harta surgawi tidak merusak jiwa, menyelamatkan jiwa dan hidupmu.
Matius 7: 1-3
Menghakimi orang, lebih mudah melihat kesalahan orang lain ketimbang diri sendiri.
Hakim hanya Bapa di surga, lebih baik melihat kesalahan pada diri sendiri daripada orang lain.
Matius 20: 25-28
Menguasai rakyat, menguras tenaga rakyat, berkuasa sewenang-wenangnya.
Menjadi seorang pelayan bagi siapapun juga.
Matius 23: 4-8
Membuat peraturan hanya untuk orang lain, tidak untuk diri sendiri. Bahkan mereka dengan sombong memperlihatkan diri ditempat umum supaya dipuji orang.
Kamu jangan disebut Rabi, karena hanya satu Rabimu, semua adalah saudara.
Teks-teks yang kita baca di atas ini merupakan cara hidup lama yang dijalankan masyarakat Yahudi dan cara hidup baru yang dipelopori oleh Yesus. Cara Hidup Baru yang ditunjukkan oleh Yesus, ternyata diteruskan oleh para rasul dan murid perdana. Kita bisa bandingkan dalam Kitab Suci: Kis. 2:42-47; 4:32-37; 1Tim. 5:1-2; Rom. 15:1-7; Kol. 3:5-12; Ef. 4:25-32. Maka Komunitas-komunitas Gereja awal menilai bahwa kekristenan sebagai cara hidup yang baru[2].
Cara hidup yang baru yang dilaksanakan para rasul dan murid Yesus ini ternyata tidak gampang. Walau demikian, mereka berproses secara perlahan-lahan, ada tantangan yang datang bertubi-tubi mereka hadapi. Ada perlbagai cara dan keberanian dari komunitas perdana untuk mewujudkan cara hidup yang baru ini, yang berdasarkan pada cara hidup baru yang ditunjukkan oleh Tuhan Yesus.
Ada beberapa teks Kitab Suci berikut ini yang mencatat bahwa ada beberapa persoalan yang muncul dalam komunitas-komunitas Gereja Perdana, pada saat mereka memulai Cara Hidup yang Baru ini. Teks-teks tersebut adalah:

Teks Kitab Suci[3]
Persoalan yang muncul dalam Komunitas Gereja Perdana
Kis. 5:1-2
Ketidakjujuran hati keluarga Ananias dan Safira, mereka tahu dan mau mendustai Roh Kudus.
Kis. 6:1
Jumlah umat semakin banyak, tenaga pelayan berkurang, pengabaian pelayanan kepada para janda.
Kis. 8:1-3
Pembunuhan para murid Yesus terjadi, termasuk Stefanus Saulus adalah otak dari peristiwa pembunuhan itu.
Kis. 19:9
Penerimaan mereka yang percaya kepada Yesus ke dalam Gereja Kristen Awal. Beda pemahaman tentang baptisan.
Kis. 19:23
Muncul isu penghasutan oleh Demetrius untuk melawan Paulus, sehingga terjadi huru hara yang hebat di Efesus.
Kis. 24:14
Paulus didakwa di depan gubernur Feliks sebagai seorang pengacau dan pelanggar kekudusan Bait Allah.
Gal. 2:1-9
Kabar keselamatan yang dibawakan Yesus bagi kaum Yahudi. Tetapi kerja keras Paulus diakui sebagai Rasul Yesus, setelah 14 tahun bertobat menjadi murid Yesus. Karena mewartakan Yesus kepada bangsa-bangsa lain.
Gal. 2:11-14
Paulus bertentang dengan Petrus karena Petrus tidak mau makan semeja dengan orang-orang tidak bersunat, padahal sebelumnya orang-orang Yakobus datang dan bisa duduk makan semeja dengan kaum yang tidak bersunat.

Komunitas-komunitas Gereja Perdana menghayati cara hidup baru Yesus karena mereka sungguh-sungguh menyadari bahwa mereka adalah pengikut Yesus. Dengan keberanian yang lahir dari suatu kepercayaan yang mendalami, (spirit) mereka berani untuk hidup dengan cara hidup baru Yesus. Persoalan-persoalan yang muncul tidak mengendorkan semangat hidup mereka walaupun ada pembunuhan, pemenjarahan, dihasut sana-sini, ada penentang baru, dan lain-lain.
Sharing Injil Tujuh Langkah adalah komitmen kita untuk melaksanakan tiga bintang: tetap berpusat pada Kristus, membangun komunio-persekutuan dan melaksanakan misi Yesus-menghadirkan Kerajaan Allah bagi siapapun juga.***


[1] Tafsir beberapa teks Injil Matius ini dapat dibaca di dalam Dr. Stefan Leks, Tafsir Injil Matius, Yogjakarta, Kanisius, 2003, p. 164-165; 168-169; dst.
[2] Bahan ini merupakan hasil Seminar Teologi Pastoral Dibalik KBG yang diikuti oleh RD. Francis Mukin. Teks aslinya diterjemahan oleh RD. Francis Mukin, vikep Babel sekarang, Pastor Paroki Katedral Pangkalpinang. 
3Teks ini mohon dibaca supaya bisa mengetahui dengan lebih jelas. Penjelasan di dalam tabel, berdasarkan hasil baca sepintas saja, untuk melaporkan bahwa persoalan-persoalan apa yang terjadi dan dialami oleh komunitas-komunitas Kristen Perdana dulu.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Refleksi pribadi atas Tulisan Bambang Harsono tentang doa Singkat THS-THM

AsIPA-PIPA dan KBG-SHARING INJIL

Tinjauan Komunitas Basis Gerejawi Menurut Dokumen Resmi Gereja Katolik