SUMUR KAWALIWU : SUMBER KEHIDUPAN
Sinar Hading memiliki “sumur kehidupan” yang sepanjang tahun memberikan hidup bagi masyarakatnya. “Sumur kehidupan” itu adalah sumur “wai bao” dan sumur “wai hading.” Kedua sumur ini tertua adalah sumur “wai hading.” Kemudian baru sumur “wai bao.”
Nama kedua sumur ini berdasarkan nama yang diberi berdasarkan kedekatan sumur tersebut dengan sesuatu. Sumur “wai hading” berdekatan dengan atau di teluk hading. Sedang sumur “wai bao” karena sumur tersebut ada dibawah pohon bao (bao = pohon beringin)
Kedua sumur ini menjadi tempat pertemuan orang Kawaliwu dari berbagai keluarga dan suku. Dan karena hanya dua sumur maka hampir setiap saat di sumur tersebut selalu ada orang “datang dan pergi” mengambil air baik untuk mencuci maupun untuk kebutuhan pokok yaitu masak, mandi dan minum.
Di kedua sumur ini selain orang “datang dan pergi” untuk mengambil dan mengantar air, juga menjadi tempat curhat bagi siapa saja, dan dengan siapa saja serta tentang apa saja. Bahkan jika mau mendengar berita terbaru di seputar Kawaliwu, orang bisa-bisa saja ke sumur dan sialahkan duduk dan mendengar ceritera apa saja dari orang-orang yang datang dan pergi mengambil air.
Sisi lain dari kedua sumur ini adalah, sebagai tempat tumbuh-kembangnya bibit-bibit perasaan sayang dan cinta pada “temona” (gadis) dari suku mana menjadi “muro-kemamu.”
Dari sisi ini, kita boleh terpanggil untuk menjadi seorang “arkeolog” – menggali kembali pengalaman kita di tepian sumur “wai hading” dan “wai bao.” Apakah masih ada pengalaman baik yang masih ada, dan bahkan sampai sekarang masih terus menerus ditumbuh-kembangkan. ***
Komentar
di sisi lain wai hading juga dapat digunakan untuk penyembuhan penyakit kulit dan sejenisnya.