Adven II: Ubah Arah Hidup Kepada Kristus Sebagai Pusat Hidup


Bacaan I                 : Yes. 40 : 1—5, 9—11

Bacaan                   : 2Ptr. 3 : 8—14
Bacaan Injil       : Mrk. 1: 1—8

Membangun kebersamaan dalam acara pesta KBG, 2007
Kita masuk Minggu ke-2 masa Adven. Tema bacaan suci Minggu ke-2 Adven, adalah tobat. Tobat dalam bacaan Injil, diserukan oleh Yohanes Pembaptis. Seruan Yohanes Pembaptis, secara tekstual ditujukan kepada orang Israel-Yahudi yang berdiam di wilayah Yudea dan sekitarnya. Setelah seruannya itu, orang berbondong-bondong datang kepada Yohanes dan dibaptis di Sungai Yordan. Seruan Yohanes ‘bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosa’ terungkap dalam satu peristiwa riil di Sungai Yordan yaitu ‘pembaptisan’ bagi mereka yang datang kepada Yohanes. Maka ‘pembaptisan’ yang dilakukan dan diajarkan Yohanes ialah pembaptisan yang bermakna ‘pengampunan dosa’. Makna ini, kini termasuk dalam salah satu fungsi pembaptisan yang diajarkan Gereja Katolik.

Dalam ajaran Gereja Katolik, pembaptisan yang diterima umatnya, tidak menghapus keinginan seseorang berbuat dosa lagi. Tetapi keinginan untuk berbuat dosa lagi, melekat pada diri seseorang, karena itu dalam perjalanan seseorang setelah baptis, akan jatuh lagi dalam dosa. Disinilah, fungsi Tobat, sangat penting untuk memurnikan diri kembali untuk bersatu dengan Kristus. Maka anggota Gereja Katolik, dalam masa Adven juga sangat dianjurkan untuk kembali kepada Kristus, sebagai pusat seluruh hidup kita dengan terlibat dalam ‘pengakuan dosa pribadi’ dihadapan Imam, in persona Christi atau disebut wakil Kristus.

Seruan Yohanes tentang tobat ini setiap tahun dalam masa adven selalu pada minggu ke-2, bukan pada Minggu ketiga dan keempat. Hal ini dimaksudkan bahwa persiapan untuk mengalami sukacita bersama Kristus, tidak selesai pada ‘tobat’ atau ‘pengakuan dosa pribadi’, tetapi masih berlanjut terus dan selamanya. Sehingga Gereja selalu mengajarkan masa adven ada empat minggu berturut-turut, begitu juga pada masa prapaskah.

Dengan persiapan diri yang panjang ini, sebenarnya mau mengungkapkan bahwa kita perlu menyadari diri setiap saat dan dalam segala waktu untuk mengambil arah hidup kepada Kristus. Karena, Dia senantiasa menyapa kita umat-Nya sepanjang hari dan mau mengajak kita untuk tetap bersatu dengan Dia. Karena, didalam Dia kita hidup dan bersama Dia, kita memperoleh pengampunan dosa dan hidup kekal.

Selain itu, dalam persiapan diri yang cukup panjang ini, sebenarnya kita diberi kesempatan untuk berbuat amal kasih kepada sesama kita yang miskin dan terlantar, kepada sesama kita yang membutuhkan pertolongan, dan kepada saudara-saudara kita yang dekat, dalam keluarga dan KBG. Karena dengan beramalkasih, kita menjalankan sabda-Nya: ‘Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah Ibu-Ku’ (Mrk. 3: 35). *

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Refleksi pribadi atas Tulisan Bambang Harsono tentang doa Singkat THS-THM

AsIPA-PIPA dan KBG-SHARING INJIL

Tinjauan Komunitas Basis Gerejawi Menurut Dokumen Resmi Gereja Katolik