Modul Proses Pemilihan Pengurus Komunitas Basis Gerejawi Paroki Sungailiat Bangka
Modul yang disusun ini terdiri dari empat kali pertemuan. Pertemuan-pertemuan yang dilaksanakan di KBG dilakukan selama empat kali. Dalam setiap pertemuan, selalu ada penekanan tersendiri. Dan pada pertemuan terakhir, KBG akan memilih kepengurusan KBG-nya secara demokratis.
Pertemuan
Pertama: Meningkatkan Partisipasi KBG Dalam Membangun Gereja
Tujuan:
anggota KBG
dapat memahami dasar partisipasinya dalam membangun Gereja dengan ‘menjadi
pemimpin dalam KBG dan Gereja Paroki’.
A.
Pembuka
a. Fasilitator
memberikan salam dan mengajak anggota KBG untuk membuka pertemuan ini dengan
sebuah lagu pembuka.
b. Fasilitator
meminta salah seorang diantara anggota KBG untuk berdoa mengundang Tuhan.
c. Fasilitator
mengundang anggota KBG untuk terlibat dalam pendalaman materi pertemuan.
B.
Pendalaman Materi
Code: mohon diperhatikan dengan
sungguh-sungguh dua buah code berikut ini:
Pertanyaan
pendalaman code:
1.
Gambar 1: (a). apa
yang terjadi didalam gambar pertama ini? (b). Jika yang terjadi didalam gambar
ini, orang-orang dibaptis, apa makna pembaptisan yang diterima didalam Gereja
Katolik? (c). Bagaimana cara saya pribadi menghayati Sakramen baptis ini untuk
kepentingan Gereja Katolik?
2.
Gabar 2:
(a). Apa yang terjadi didalam gambar kedua? (b). Kalau yang terjadi didalam
gambar kedua ini, orang-orang beriman pada Kristus menerima karunia Roh Kudus,
apa makna Sakramen Krisma didalam Gereja Katolik? (c). Bagaimana cara saya pribadi
menghayati Sakramen Krisma untuk perkembangan Gereja Katolik?
3.
Apa
hubungan antara Sakramen Baptis dengan Sakramen Krisma dalam membangun
partisipasi kita menghidupkan Gereja Katolik?
Tambahan:
§
Orang-orang yang percaya kepada Kristus
memberikan dirinya dibaptis. Dengan dibaptis seseorang masuk dalam persekutuan
dengan Tritunggal Mahakudus.
§
Dengan menjadi anggota persekutuan dengan
Kristus, siap untuk menerima sakramen-sakramen lainnya, dan siap menjalan
tritugas Yesus (nabi, imam dan raja) dan melaksanakan lima tugas Gereja
(koinonia, diakonia, leitourgya, krygma, dan martyria).
§
Dengan dibaptis saya menjadi anggota persekutuan
dengan Kristus, dengan ditandai materai Roh Kudus, saya menjadi anggota
persekutuan yang matang dan dewasa. Karena itu, ‘ini aku utuslah aku!’
C.
Teks Kitab Suci: 1 Petrus 5: 1-4 dan Roma 12: 9-13
Teks Pertama
dari Surat Pertama Rasul Petrus 5: 1-4:
1Aku menasihatkan para penatua di antara kamu, aku sebagai
teman penatua dan saksi penderitaan Kristus, yang juga akan mendapat bagian
dalam kemuliaan yang akan dinyatakan kelak. 2Gembalakanlah
kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan
sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari
keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri. 3Janganlah
kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan
kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu. 4Maka kamu, apabila Gembala
Agung datang, kamu akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu.
Teks kedua
dari Surat Rasul Paulus kepada Umat di Roma 12: 9-13:
9Hendaklah kasih itu jangan pura-pura!
Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik. 10Hendaklah kamu saling
mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat. 11Janganlah hendaknya
kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan. 12Bersukacitalah dalam
pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa! 13Bantulah dalam kekurangan
orang-orang kudus dan usahakanlah dirimu untuk selalu memberikan tumpangan!
Pertanyaan
pendalaman teks Kitab Suci:
1.
Apa
saja konsekuensi ‘kasih sepenuh hati’ Yesus kepada Rasul Petrus dan Paulus?
2.
Bagaimana kasih
Yesus ”yang sepenuh hati” ini tercermin dalam surat St. Petrus dan St. Paulus?
3.
Apa
yang mau kita lakukan dengan ‘kasih sepenuh hati’ Yesus dalam partisipasi
membangun Gereja kita yang bermula dari KBG kita?
Tambahan:
§
Karena kasih Yesus
”yang sepenuh hati” inilah maka orang yang berkuasa melayani rakyatnya dan bukan menjadi ”boss” mereka. St. Petrus menggemakan ”pikiran
Kristus” ini manakala Ia menasihati para penatua Gereja agar jangan ”berbuat
seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu”.
§ Karena kasih Yesus ”yang sepenuh hati” inilah maka tugas
perutusan perdamaian-Nya dilaksanakan terus di dunia ini oleh para murid-Nya.
St. Paulus melihat bahwa semua orang Kristen terlibat dalam ”pelayanan Tuhan”
manakala mereka saling mengasihi dengan kasih yang mendalam, berbagi rezeki
dengan orang-orang yang membutuhkannya serta membawa sukacita dan pengharapan
di mana saja mereka berada.
§ Sebagai
pribadi, saya dipanggil untuk hidup dalam persekutuan dengan Kristus melalui
Sakramen Pembaptisan. Dan melalui Sakramen Penguatan / Krisma, saya ditandai
dengan materai Roh Kudus sebagai anggota persekutuan yang matang dan dewasa.
Karena itu, saya siap untuk melayani Kristus sebagai raja (memimpin-pemimpin),
sebagai imam (mendoakan-pendoa) dan sebagai nabi (mewartakan-pewarta Sabda
Allah).
D.
Aksi Nyata:
§ Diskusikan:
apa wujud konkrit pribadi dan sebagai anggota KBG untuk ikut berpartisipasi
membangun Gereja Katolik dengan berawal dari KBG?
§ Diskusikan:
apa wujud nyata pribadi dan sebagai anggota KBG untuk ikut terlibat dalam KBG
dan Gereja Paroki ketika masa bakti pengurus KBG dan DPP periode 2012-2015
selesai?
E.
Penutup:
1.
Fasilitator
mengundang anggota KBG untuk mengungkapkan doa-doa umat berupa pujian, syukur,
dan permohonan.
2.
Fasilitator
mengajak anggota KBG berdoa Doa Bapa Kami, sebagai doa penyatuan semua doa yang
telah diungkapkan secara spontan.
3.
Lagu Penutup
Pertemuan
Kedua: Kepemimpinan Dalam KBG ‘Bergulir’
Tujuan:
anggota KBG
menyadarkan dirinya sebagai Umat Allah dipanggil untuk menjadi pemimpin..
A.
Pembuka
1.
Fasilitator memberikan salam dan mengajak anggota
KBG untuk membuka pertemuan ini dengan sebuah lagu pembuka.
2.
Fasilitator meminta salah seorang diantara
anggota KBG untuk berdoa mengundang Tuhan.
3.
Fasilitator mengundang anggota KBG untuk terlibat
dalam pendalaman materi pertemuan.
B.
Pendalaman Materi
Code: mohon dibaca code berikut ini dengan
sungguh-sungguh, bila perlu dibaca bersama sampai semua anggota KBG mengerti
dengan lebih baik.
Santo
Thomas Rasul, adalah nama sebuah KBG di Paroki St. Fransiskus Xaverius, di
bagian selatan Jaftna, Sri Lanka. KBG ini anggotanya terdiri dari para nelayan,
pedagang ikan dan sayar, dan petani sayur mayur. Pertemuan Sharing Injil
dilaksanakan pada hari Selasa, jam 18.00. Setiap kali pertemuan di KBG, Sharing
Injil menjadi agenda utama, termasuk pada bulan khusus Maria, bulan Mei dan
Oktober. Sharing Injil menjadi spirit, mereka laksanakan sejak tahun 2004.
Pada
bulan Oktober 2011, KBG ini terjadi pergantian kepemimpinan yang terdiri dari
para pengurus dan fasilitator. Ketika pemilihan kepengurusan, muncul
orang-orang baru termasuk fasilitator KBG. Semua anggota KBG merasa bangga dan
senang, karena muncul orang-orang baru. Tidak hanya merasa bangga dan senang
tetapi tidak saling menolak, mereka menerima tugas itu sebagai sebuah pelayanan
bersama Kristus.
Tuan
Francis Bhayka, ketua KBG lama mengatakan demikian kepada semua anggota KBGnya.
‘Sharing Injil’ telah menuai banyak hal. Mungkin tanpa Sharing Injil, saya yang
sudah 10 tahun jadi ketua KBG, bisa saja masih ditunjuk oleh anggota KBG.
Padahal menjadi pemimpin itu tugas semua Umat Allah. Anggota KBG aktif
melakukan aksi nyata bersama, mulai dan menjadi terbiasa dalam sharing. Mau
ikut terlibat dalam pelatihan walaupun sederhana dan rela memberikan waktu
untuk pelayanan dalam KBG dan Gereja Paroki.’
Salah
satu ibu, Shinta Malayka yang duduk pun langsung berkomentar: Sharing Injil,
cara paling sederhana orang mau melibatkan diri dalam tugas KBG dan Gereja.
Jadi, Sharing Injil telah mendorong saya dan anggota yang lain untuk ‘melakukan
apa yang sudah dilakukan oleh Yesus.’ Kamu tidak hanya pendengar Sabda tetapi
pelaku Sabda.
Pertanyaan
pendalaman code:
a.
Apa
yang menjadi spirit dalam KBG St. Thomas Rasul ini?
b.
Mengapa
para pengurus baru KBG ini mau memberikan dirinya untuk menjadi pelayan dalam
Gereja dan KBG?
c.
Sikap-sikap apa saja yang patut kita petik dari
para pengurus baru KBG St. Thomas Rasul ini?
Tambahan:
§
Sharing Injil telah membawa kesadaran baru dalam
diri anggota KBG St. Thomas Rasul. Mereka sadar bahwa tugas melayani dalam
Gereja termasuk menjadi pemimpin atau pengurus di KBG adalah tugas semua Umat
Allah. Tanpa sadar, dengan membaca Kitab Suci dengan cara Sharing Injil,
Kristus mendorong mereka melakukan apa yang dilakukan oleh Kristus. pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka
dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala
sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu
senantiasa sampai kepada akhir zaman.” (Mat. 28:19-20).
§
Para
pengurus baru KBG St. Thomas Rasul, tidak menolak diri untuk memimpin KBG.
Sikap ini muncul dari kesadaran mereka akan kuasa Roh Kudus yang diterima dalam
Sakramen Permandian dan Sakramen Krisma. Yesus telah memberikan Roh Kudus
kepada para murid, sehingga para murid mampu untuk mewartakan kabar gembira
dengan penuh keberanian dan sukacita, mampu untuk menghadapi penderitaan dengan
tabah dan menghadapi segala yang terjadi di dalam hidupnya dengan sukacita,
kedamaian, kesabaran, kemurahan hati, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan,
pengendalian diri, karena apapun yang dilakukannya senantiasa berdasarkan
kasih. Karena itu, para pengurus baru KBG St. Thomas Rasul harus menampakkan
buah-buah Roh (Gal. 5:22-23), didalam KBG, Gereja Paroki dan dalam hidup
sehari-hari.
C.
Teks Kitab Suci: Markus 12: 29-31
29Jawab Yesus: "Hukum yang
terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. 30Kasihilah Tuhan, Allahmu,
dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu
dan dengan segenap kekuatanmu. 31Dan
hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini."
Pertanyaan
pendalaman teks Kitab Suci:
a.
Apa
yang ANDA pahami tentang kasih kepada Allah?
b.
Apa bentuk konkrit dari kasih kepada Allah itu?
c.
Apa yang ANDA pahami tentang kasihilah sesamamu
manusia?
d.
Apa bentuk konkrit dari kasihilah sesamamu
manusia?
e.
Apakah menjadi pemimpin atau menjadi pengurus
dalam KBG dan Gereja Paroki merupakan bentuk hukum utama dan hukum kedua dalam
teks Kitab Suci yang kita baca tadi?
D.
Aksi Nyata:
§
Dasar spiritualitas menjadi pemimpin baik dalam
KBG maupun dalam Gereja Paroki, berlandas pada hukum kasih yang disampaikan
oleh Yesus. Tanpa sadar, kepemimpinan atau kepengurusan dalam KBG dan Gereja
Paroki dilakukan secara bergulir. Mengapa hal ini terjadi begitu lamban didalam
KBG dan Gereja Paroki kita?
§
Mengapa orang lain memilih kita menjadi pengurus
atau pemimpin, tetapi kita menolak dan justru kita yang memilih orang lain?
Mohon disharingkan dan berilah solusi untuk perkembangan di KBG dan Gereja Paroki!
E.
Penutup:
a.
Fasilitator mengundang anggota KBG untuk
mengungkapkan doa-doa umat berupa pujian, syukur, dan permohonan.
b.
Fasilitator mengajak anggota KBG berdoa Doa Bapa
Kami, sebagai doa penyatuan semua doa yang telah diungkapkan secara spontan.
c.
Lagu Penutup
Pertemuan
Ketiga: Belajar Gaya Kepemimpin Yesus Untuk Membangun KBG
Tujuan: anggota KBG sebagai Umat Allah mengenal dirinya
untuk menjadi seorang pemimpin, jika dirinya menjadi seorang pemimpin yang
dipilih untuk melayani umat.
A.
Pembuka
1.
Fasilitator mengajak anggota KBG
untuk membuka pertemuan ini dengan sebuah lagu pembuka.
2.
Fasilitator meminta salah seorang
diantara anggota KBG untuk berdoa mengundang Tuhan.
3.
Fasilitator mengundang anggota
KBG untuk terlibat dalam pendalaman materi pertemuan.
B.
Pendalaman Materi
Code: mohon perhatikan
code berikut ini dengan sungguh-sungguh dan seteliti mungkin.
Pertanyaan pendalaman code:
a.
Apa yang ANDA lihat dalam code
ini?
b.
Apa yang sedang terjadi dalam
code ini?
c.
Apa gaya kerja orang ini dalam
code di atas?
d.
Masih cocokkah gaya kerja orang
ini dalam KBG-KBG kita?
e.
Apa untung dan ruginya gaya
pemimpin seperti dalam code ini?
Tambahan:
o Gaya kerja
pemimpin dalam code tadi adalah gaya kerja pemimpin seorang pemborong. Semua
kegiatan dan segala sesuatu yang menyangkut kerja dan tanggungjawab ada pada si
pemborong, seperti menjadi fasilitator, urus kolekte-keuangan, menagih kartu
persembahan dan pralaya, hak berbicara, dan lain-lain. Bahkan dalam hal
mengambil keputusan pun diputuskan sendiri.
o Tentu gaya
kerja pemimpin semacam ini, sangat tradisional, otoriter-diktator. Tidak cocok
dan relevan lagi ketika gaya kerja seorang pemborong ini, dalam KBG. Rahmat
Sakramen Pembaptisan dan Sakramen Krisma, serta sakramen-sakramen lainnya,
sudah kita terima didalam Gereja Katolik. Karena itu, melayani dalam salah satu
bentuk adalah menjadi pemimpin atau pengurus KBG menjadi tugas dan
tanggungjawab semua anggota KBG dan Umat Allah.
C.
Teks Kitab Suci: Yohanes 15: 12-15
12Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu
saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu. 13Tidak ada kasih yang lebih
besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk
sahabat-sahabatnya. 14Kamu adalah sahabat-Ku,
jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. 15Aku tidak menyebut kamu lagi
hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku
menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala
sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.
Pertanyaan
pendalaman Kitab Suci:
a.
Apa
gaya kepemimpinan Yesus ini ketika memimpin para murid-Nya?
b.
Apa yang dapat
kita teladani mengenai gaya kerja yang Yesus terapkan kepada para murid-Nya
untuk gaya kerja pemimpin dalam KBG kita ini?
Tambahan:
Catatan
untuk fasilitator: Fotocopykan khusus lembaran ini untuk dibagikan kepada
anggota KBG, kemudian dibacakan secara pergilir satu demi satu sesuai urutan
ini. Pilihlah tiap-tiap orang satu atau dua gaya kerja seorang pemimpin yang
memberi arah ini dan sharingkan didalam KBG dengan singkat, padat, dan jelas.
Gaya
kerja seorang pemimpin yang memberi arah:
a.
Tidak
menyediakan segala sesuatu walaupun diminta.
b.
Menahan pendapat
pribadi meskipun diminta, bahkan ketika orang lain diam untuk beberapa saat.
c.
Tidak pernah
berkata,”Mereka tidak tahu apa-apa. Saya harus memberitahu mereka.”
d.
Menerima peran
”pemberi arah” tanpa terlalu cepat menetapkan rencana aksi yang konkret.
Animator melakukan hal tersebut untuk merangsang pemikiran dan interaksi dalam
komunitas.
e.
Tidak membujuk,
karena orang bisa saja mengikuti bujukan sekadar untuk menyenangkan tanpa harus
mempercayai bujukan itu. Mungkin saja orang tidak peduli. Sikap ini tidak akan
dapat menyatukan orang sebagai komunitas karena fokusnya adalah keprihatinan si
pemimpin.
f.
Bekerja DENGAN
umat, bukannya bekerja UNTUK umat. Percaya bahwa umat harus berinteraksi satu
sama lain, bukan hanya dengan pemimpinnya.
g.
Bersikap sabar.
Memberi umat waktu yang cukup untuk menemukan sendiri jalan keluarnya atau
penyelesaiannya.
h.
Membantu umat
dalam mengambil keputusannya sendiri. Jika anda mengambil keputusan untuk
mereka, mereka dapat dengan mudah jatuh ke dalam sikap masa bodoh dan hanya
menunggu. Jika seluruh komunitas atau seluruh kelompok hendak berubah maka
semua anggota harus dilibatkan dalam keseluruhan proses pemikiran dan
pencarian.
i.
Menolong umat
berpikir dengan memberi pertanyaan-pertanyaan yang dapat membuka cara pandang
baru dan mendorong proses berpikir.
j.
Menolong umat
menemukan semua keuntungan dan kerugian dari suatu penyelesaiaan (jalan
keluar). Kerugian-kerugian harus ditemukan terlebih dahulu untuk mencegah
timbulnya kekecewaan di kemudian hari.
k.
Mendorong umat
menemukan berbagai pilihan dalam memecahkan suatu masalah. Animator mengumpulkan
semua usulan tanpa mendiskusikannya.
l.
Mengarahkan
perhatian umat pada hal-hal yang selama ini mereka abaikan, bukan dengan
memberitahu mereka tetapi dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan.
m.
Mendorong umat
menemukan sendiri berbagai fakta. Animator hanya menyampaikan fakta dan
informasi yang tidak dapat ditemukan umat.
n.
Membiarkan umat
mengambil keputusan secara bebas, karena mereka harus belajar bersama bagaimana
mengambil keputusan (meskipun mereka melakukannya dengan cara memboikot atau
dengan tidak mau terlibat).
o.
Sadar akan fakta
bahwa sebuah penyelesaian akan berhasil, hanya jika umat melaksanakan
penyelesaian tersebut dan terus menerus melaksanakannya.
p.
Mempercayai akal
sehat umat (dan ”naluri iman” mereka). Bahkan umat sederhana pun akan menemukan
penyelesaian yang baik jika mereka diberi kesempatan dan jika fakta-fakta
diberikan.
q.
Menerima
penyelesaian-penyelesaian yang diajukan umat meskipun animator memiliki
penyelesaian-penyelesai yang lebih baik di benaknya. Ia membiarkan umat
menemukan cara penyelesaiannya sendiri. Dengan demikian semangat bertanggung
jawab bisa tumbuh dalam diri mereka.
r.
Tidak mencela
ketika umat membuat kesalahan, tapi justru melakukan refleksi bersama mereka
mengapa terjadi kesalahan dan belajar dari kesalahan tersebut.
s.
Jujur dan tulus,
serta menghindari ”agenda-agenda tersembunyi!”
t.
Siap untuk
menghadapi perjuangan yang panjang. Animator tidak pernah memimpikan suatu cara
penyelsaian yang pintas atau instan.
u.
Puas dengan
keberhasilan yang diraih meskipun sangat kecil pada permulaannya. Hal ini
merupakan langkah-langkah kecil yang mendorong umat untuk mengambil
langkah-langkah yang lebih besar di kemudian hari.
D.
Aksi Nyata:
§ Diskusikan
gaya kerja pemimpin atau pengurus baru yang akan datang dalam KBG
masing-masing.
§ Ternyata gaya
kerja kepemimpinan yang memborong semua atau mengurus segalanya, tidak sesuai
dengan gaya kerja kepemimpinan Yesus. Yesus adalah teladan hidupkita termasuk
teladan dalam gaya kerja-Nya. Beranikah anggota KBG dan pengurus baru dalam KBG
saling bekerjasama dan saling membantu dalam tugas satu sama lain? Buatlah
komitmen bersama untuk gaya kerja kepemimpinan dalam KBG!
E.
Penutup:
a.
Fasilitator mengundang anggota KBG untuk
mengungkapkan doa-doa umat berupa pujian, syukur, dan permohonan.
b.
Fasilitator mengajak anggota KBG berdoa Doa Bapa
Kami, sebagai doa penyatuan semua doa yang telah diungkapkan secara spontan.
c.
Lagu Penutup
Pertemuan
Keempat: Cara Memilih Pemimpin
Tujuan:
anggota KBG
dapat menemukan cara yang terbaik untuk memilih para pemimpinnya.
A.
Pembuka
a.
Fasilitator memberi salam dan mengajak anggota
KBG untuk membuka pertemuan ini dengan sebuah lagu pembuka.
b.
Fasilitator meminta salah seorang diantara
anggota KBG untuk berdoa mengundang Tuhan.
c.
Fasilitator mengundang anggota KBG untuk terlibat
dalam pendalaman materi pertemuan.
B.
Pendalaman Materi
Code: mohon diperhatikan dengan
sungguh-sungguh tiga buah code berikut ini:
Pertanyaan
pendalaman code:
a.
Apa perbedaan cara memilih pemimpin pada gambar
1, 2, dan 3?
b.
Jika gambar 1 adalah pemimpin yang ditunjuk,
gambar 2 pemimpin sukarela dan gambar 3 pemimpin yang dipilih. Apa
keuntungan-keuntungan dan kerugian-kerugian dari ketiga gambar cara memilih
pemimpin itu?
c.
Pastikan dari ketiga gambar di atas mana cara
yang terbaik untuk kita, dengan melihat keuntungan dan kerugian tadi persetiap
gambar tadi?
Tambahan:
§ Pada gambar
satu, kita menemukan ‘para pemimpin yang ditunjuk’, dapat kita temukan
keuntungan dan kerugiannya sebagai berikut: Keuntungan: Mereka bisa saja tidak diterima oleh komunitas. Kerugian:
(1).Mereka tetap merupakan ”perpanjangan tangan” dari imam.
(2). Mereka bisa saja hilang lenyap apabila imam dipindahkan. (3). Mereka bisa
memandang Komunitas Basis Gerejawi mereka sebagai ”milik” mereka. (4). Mereka
bisa saja menerapkan gaya kepemimpinan yang bersifat dominatif (5). Tanggung
jawab bagi kehidupan dan kegiatan-kegiatan kelompok bisa jadi berada di tangan
si pemimpin saja dan tidak muncul dari jemaat.
§ Pada gambar
dua, dapat kita temukan ‘para pemimpin sukarela’ dengan keuntungan dan
kerugiannya sebagai berikut: Keuntungannya: (1).Orang-orang yang
baik bisa menjadi sukarelawan. (2). Mereka bisa menjadi pemimpin yang berbakti
dan memiliki motivasi yang luhur. Kerugiannya:
(1). Mereka bisa saja
tidak mempunyai pengalaman sedikit pun dalam memimpin sebuah KBG.
(2). Mereka bisa saja tidak diterima anggota KBG. (3). Orang yang tidak tepat bisa saja menjadi sukarelawan.
§ Pada gambar
3, dapat kita temukan ‘para pemimpin yang dipilih dengan keuntungan dan
kerugian sebagai berikut: Keuntungannya: (1).Anggota KBG terlibat dalam
memperoleh pemimpin-pemimpin. (2).Struktur kepemimpinan dibentuk segera. Kerugiannya:
(1).Orang-orang yang tidak tepat dapat dipilih karena
kelompok tidak memiliki pengalaman dalam kehidupan sebenarnya sebagai Komunitas
Basis Gerejawi. (2). Biasanya seseorang yang lebih pandai mengeluarkan pikiran
dan secara sosial lebih dikenal akan dipilih (yang bisa saja sudah memiliki
sejumlah tanggung jawab) (3). Memulai dengan suatu struktur kepemimpinan yang
rumit dan rinci membuat sebuah KBG menjadi formal dan mengahalangi semangat
persaudaraan yang hangat.
C.
Teks Kitab Suci: Lukas 6: 12-16
12Pada waktu itu pergilah Yesus ke
bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah. 13Ketika hari siang, Ia
memanggil murid-murid-Nya kepada-Nya, lalu memilih dari antara mereka dua belas
orang, yang disebut-Nya rasul: 14Simon
yang juga diberi-Nya nama Petrus, dan Andreas saudara Simon, Yakobus dan
Yohanes, Filipus dan Bartolomeus, 15Matius
dan Tomas, Yakobus anak Alfeus, dan Simon yang disebut orang Zelot, 16Yudas anak Yakobus, dan
Yudas Iskariot yang kemudian menjadi pengkhianat.
Pertanyaan
pendalaman teks Kitab Suci:
a.
Bagaimana
caranya Yesus memilih para murid-Nya menjadi 12 Rasul?
b.
Apa yang menjadikan Yesus mempunyai kekuatan
untuk menentukan 12 Rasul?
c.
Apa yang menjadikan saat hening dalam teks yang
kita baca tadi itu sedemikian ‘penuh makna’?
Tambahan:
§ Proses
pemilihan ke-12 murid menjadi Rasul diawali oleh Yesus dengan berdoa di atas
bukit. Lama doanya semalam-malamam atau semalam suntuk.
§ Setelah
berdoa, Yesus memanggil murid-murid-Nya lalu Ia memilih 12 Rasul. Disini terlihat
sangat jelas, doa: membangun relasi-Nya dengan Bapa memiliki kekuatan bagi
Yesus, yaitu memilih 12 orang menjadi Rasul dari para murid-Nya yang sedang
berkumpul.
§ Unsur
yang paling hakiki dalam doa ialah ‘saat hening’. Didalam saat hening inilah, terdapat
beberapa makna penting: (1). Saat hening membuat Yesus bersatu dengan Bapa-Nya.
(2). Dalam saat hening itu, Yesus pun mendengarkan suara Bapa-Nya. Jadi pilihan
Yesus, juga pilihan Bapa-Nya. (3). Dalam saat hening itu, persekutuan Yesus
dengan Bapa terlaksana dalam hasil keputusan yang dibuat Yesus dan konsekuensi
yang akan muncul, yang ditanggung oleh Yesus sendiri.
D.
Aksi Nyata:
a.
KBG merencanakan pemilihan pengurus KBG-nya.
Rencana-rencana yang disiapkan KBG antara lain:
b.
Cara apa yang terbaik memilih pengurus KBG?
c.
Diskusikan persiapkan bahan-bahan perlengkapan
untuk memilih pengurus KBG? (alat-alat tulis, papan/kertas kartun untuk tulis)
(Siapa saja yang menyiapkan, kapan persiapkan dimulai, bagaimana cara
menyiapkan, dan lain-lain)
d.
Buatlah komitmen dengan persiapan pemilihan
dengan doa-doa pribadi di rumah atau doa-doa yang dilakukan didalam keluarga
Katolik di rumah masing-masing.
e.
Diskusikan waktu khusus pertemuan KBG untuk
memilih pengurus baru dalam KBG.
E.
Penutup:
a.
Fasilitator mengundang anggota KBG untuk
mengungkapkan doa-doa umat berupa pujian, syukur, dan permohonan.
b.
Fasilitator mengajak anggota KBG berdoa Doa Bapa
Kami, sebagai doa penyatuan semua doa yang telah diungkapkan secara spontan.
c.
Lagu Penutup
PETUNJUK FASILITATOR:
Menolong Para
Peserta Membaca Code
dan pendalaman
pertanyaan:
1. Para anggota tim perlu membaca gambar dalam persiapan, agar menemukan
semua unsur dari gambar terlebih dahulu.
2. Pada saat membaca gambar, peserta diajak Mencermati
Gambar Itu Sebentar (± 1 menit)
3. Peserta diminta untuk menyebutkan satu unsur saja untuk satu orang dari
pengamatan mereka atas gambar tersebut.
4. Jangan membiarkan salah seorang peserta menyebutkan semua unsur, sebab
hal itu akan mematikan Partisipasi peserta
yang lain.
5. Jangan terlalu cepat atau terlalu lama membaca gambar. Kuncinya adalah
jika semua unsur gambar yang ditemukan dalam persiapan telah disebutkan oleh
peserta, fasilitator langsung melanjutkan ke pertanyaan yang lain.
Modul
Penyadaran dan Pemberdayaan KBG
Disusun Oleh:
Tim AsIPA
Paroki Sungailiat
Komentar