GAGASAN DASAR FOKUS DAN LOCUS PASTORAL KEUSKUPAN PANGKALPINANG TAHUN 2021
Keluarga Kudus dari Nazareth
“Umat
Allah Keuskupan Pangkalpinang Memperkokoh Komunio Dalam Keluarga Dengan
Meneladani Cara Hidup Keluarga Kudus Nazareth”
LATAR BELAKANG
Ada dua latarbelakang yaitu
latar belakang eksternal dan latar belakang internal. Sebagai latar belakang
eksternal, Indonesia
menuju Bonus Demografi (2030) dan Centenial NKRI (2045). Banyak pihak dari agama lain telah mempersiapkan
orang-orangnya untuk merebut kesempatan yang muncul dari Bonus Demografi plus
Centenial NKRI: mulai dari usia anak-anak, remaja, dan kaum mudanya yang pada
saat tersebut akan memasuki usia kerja ...
Dua Pembelajaran Historis yang perlu kita petik maknanya, yaitu, sejarah
Umat Israel. Setelah Yusuf, orang-orang Israel di Mesir disetir
sedemikian rupa hingga harus hidup sebagai budak, karena Yusuf “tidak melakukan
kaderisasi kepemimpinan untuk menggantikan dirinya.” Sementara, sejarah Nusantara:
Majapahit yang besar dan luas itu, akhirnya harus bubar pasca Patih Gajah Mada,
karena tidak ada pemimpin yang dipersiapkan untuk menggantikannya.
Lalu, latar
belakang Internal kita digambarkan bahwa “keluarga-keluarga yang
mempunyai ketahahan rohani, ketahanan fisik-hygienis, ketahanan psikologis,
ketahanan pangan, dan ketahanan sosial-komuniter sebagai “tujuan pastoral”
Keuskupan Pangkalpinang selama Masa New Normal (Maret sampai dengan Desemnber
2020) belum sepenuhnya terwujud, sementara Pandemi Covid-19 belum menunjukkan
tanda-tanda akan berakhir.
Tidak semua keluarga mendapatkan modul untuk pertemuan
Doa Keluarga, yang dirancang untuk mewujudkan aneka ketahanan tersebut di atas. Tidak semua
Pastor Kepala Paroki sebagai Koordinator PIPA Paroki meneruskan modul pertemuan Doa Keluarga kepada keluarga-keluarga (disinilah
terdapat tidak kesesuaian ciri ke-4 KBG / Buku Saku SMGP No. 19).
Juga tidak semua
keluarga menggunakan modul pertemuan Doa Keluarga untuk berdoa. Tidak semua
keluarga mempunya kebiasaan untuk Berdoa Bersama, bahkan juga Makan
Bersama-sama sebagai keluarga.
Latar Belakang ekternal dan internal dengan berbagai persoalan yang mempengaruhi kehidupan Gereja, termasuk kehidupan keluarga-keluarga tersebut di atas, menuntut dilakukannya langkah pastoral untuk mempersiapkan umat supaya mampu mengolah situasi hidup yang mereka hadapi sehingga pengalaman Umat Israel pasca Yusuf di Mesir atau Kerajaan Majapahit pasca Gajah Mada tidak terulang.
MEMPERKOKOH KOMUNIO (GEREJA) DARI AKARNYA
(KELUARGA)
Locus
dan Fokus Pastoral Gereja Keuskupan Pangkalpinang Tahun 2021 keluarga-keluarga Katolik Keuskupan Pangkalpinang
dengan meneladani Keluarga Kudus Nasareth.
Gereja
(Komunio / KBG) mempunyai “akar ilahi” yakni Yesus Kristus di
dalam Persekutuan Tritunggal Mahakudus (Buku Saku SMGP No 5). Selain itu ada juga “akar insani”
yakni pribadi-pribadi kaum beriman yang mengikat diri di dalam perkawinan dan
keluarga (LG art 8; CIC Kanon 205).
Ketika
Pertemuan Doa Keluarga belum menjadi “kebiasaan” atau “habitus” maka
sesungguhnya terjadi “kerapuhan pada akar insani Gereja,” dengan akibat yang
lebih jauh bahwa seseorang dapat kehilangan imannya. Keluarga sebagai “akar
insani Gereja” menjadi tidak mampu untuk menghadirkan Kristus sebagai “akar
ilahinya” (KGK 1613). Demikian, keluarga hanya akan bisa bertahan kalau terhubung
dengan Kristus, (KGK 1617).
Agar
supaya Gereja tidak mengalami nasib seperti yang dialami oleh Umat Israel di
pasca Yusuf, dan Kerajaan Majapahit pasca Patih Gajah Mada, kaderisasi
keluarga, agar supaya memiliki aneka ketahahan seperti yang ditegaskan dalam
Latar Belakang Internal tersebut di atas, merupakan hal yang sungguh mendesak
untuk dilakukan.
Uskup
Keuskupan Pangkalpinang, Mgr.
Adrianus Sunarko, ofm dalam
Rapat dengan Sekretariat Jenderal PIPA menegaskan bahwa Tahun 2021 adalah TAHUN
KELUARGA. Dengan demikian sepanjang Tahun 2021 KELUARGA menjadi LOCUS dan FOKUS
PASTORAL dan siapapun yang mengemban tugas di dalam Organ dan Struktur Karya
Pastoral Keuskupan Pangkalpinang terikat kewajiban untuk mewujudkan Tahun
Pastoral ini. Membuat pilihan pastoral yang lain akan merupakan pengingkaran
terhadap identitas Keuskupan, khususnya ciri ke-empat dari KBG, yaitu
“terhubung dengan Paroki dan Keuskupan.”
Pilihan Pastoral yang strategis, untuk mewujudkan Tahun Pastoral ini, akan kembali kepada Pertemuan Doa Keluarga. Oleh karena faktor kemendesakannya, sebagaimana yang diuraikan di dalam Latar Belakang Eksternal dan Internal tersebut di atas, maka wajib untuk dilaksanakan oleh semua yang terlibat dalam Organ dan Struktur Karya Pastoral, semua Komisi dan Kelompok-kelopok Kategorial yang terkait: Semua Komisi yang berada di tingkat Keuskupan, Semua Komisi yang berada di PIPA Kevikepan, Semua Sekswi di PIPA Paroki dan Kelompok-kelompok Kategorial seperti Marriage Encounter, CFC, dll.
KEGIATAN-KEGIATAN BERSAMA DALAM KELUARGA
Kegiatan bersama baik didalam keluarga maupun diluar keluarga, akan dipandu dengan rangkaian sebagai berikut:
PEMBUKA:
–
Keluarga menyiapkan ruang
doa (pentahtaan Kitab Suci dan lilin-lilin serta buku doa dan nyanyian)
– Pembagian tugas dalam doa keluarga.
RANGKAIAN DOA DALAM KELUARGA
–
Lagu Pembuka
–
Tanda Salib dan salam
–
Doa Pembuka
–
Membaca Kitab Suci
–
Memilih ayat yang berkesan
–
Hening
–
Sharing (fakultatif)
–
Membangun Niat dan Aksi
Nyata
–
Doa Rosario Santu Yusuf
– Doa untuk Bapa Paus dan Bapa Uskup kita
PENUTUP
–
Nyanyian Penutup
– Tanda salib penutup
Selain keluarga memiliki
kegiatan dalam keluarga di atas tadi, keluarga-keluarga pun dapat merancangan
bentuk kegiatan lain secara kreatif sebagai cara keluarga membangun persekutuan
dalam keluarga. Sementara itu, doa dan lagu tahun komunio 2020, dilanjutkan
pada tahun 2021 ketika ada perayaan Ekaristi di Gereja Paroki.
Dalam penyebaran informasi
dan arahan kepada keluarga-keluarga
untuk membangun kebiasaan berdoa di dalam keluarga menggunakan ibadah Doa Keluarga ini, ditempuh dengan cara, bisa ditegaskan dan diumumkan melalui mimbar
dalam Misa Live-streaming dari Kapel Keuskupan,
atau bisa juga diumumkan dalam Misa di setiap Gereja Paroki maupun Stasi, juga bisa melalui warta
atau Berita Paroki. Sapaan
Sang Gembala (Para Pastor di Paroki) kepada para Ketua KBG dan Umat, misalnya
dengan menanyakan ‘Apakah sudah menerima rangkaian doa keluarga
untuk keluarga sambil juga bertanya apakah
ada kesulitan dalam menggunakan rangkaian ibadat doa
tersebut.
Sementara itu juga PIPA Paroki-paroki bisa membantu dengan menyalurkan rangkaian ibadat Doa keluarga dalam bentuk file yang bisa dibagi lewat WA,- dan juga menyediakan print-out bagi mereka yang tidak memiliki HP.
TEMA-TEMA MODUL-MODUL PERTEMUAN DOA KELUARGA SEPANJANG
TAHUN 2021
Bulan 2021 |
Bentuk Kegiatan |
Tema |
Tujuan |
Januari |
Pekan 1, hari Rabu: Live streaming Misa Tahun
Keluarga bersama dengan Bapa Uskup Pekan 2-4 berdoa dalam
keluarga. |
Mengokohkan comunio (gereja) dari akarnya (keluarga)
pertemuan rutin. |
Supaya anggota keluarga memahami makna perjumpaan keluarga dan menjadikan perjumpaan itu sebagai pola hidup berkeluarga. |
Februari |
Pekan 1, hari Rabu: Live streaming dengan Bapa
Uskup Pekan 2-4 berdoa dalam
keluarga. |
Mengokohkan comunio (gereja) dari akarnya
(keluarga) dengan meningkatkan solidaritas |
Agar keluarga
memahami makna solidaritas, memiliki sikap solider, dan memiliki perilaku yang
solider. |
Maret |
Pekan 1, hari Rabu: Live streaming dengan Bapa
Uskup Pekan 2-4 berdoa dalam
keluarga. |
Mengokohkan comunio (gereja) dari akarnya
(keluarga) melalui saling melayani dan saling memahami. |
Supaya anggota
keluarga memahami makna saling melayani dan saling memahami, bersikap dan berprilaku sebagai pelayan. |
April |
Pekan 1, hari Rabu: Live streaming dengan Bapa
Uskup Pekan 2-4 berdoa dalam
keluarga. |
Mengokohkan
comunio (Gereja) dari akarnya (keluarga) melalui partisipasi anggota keluarga
(keanekaragaman fungsi/peran/karisma
pelayanan diakui dan didukung). |
Supaya anggota keluarga memahami makna partisipasi (keanekaragaman fungsi / peran
/ karisma / karunia
pelayanan dan tanggung jawab
bersama), bersikap dan berperilaku partisipatif. |
Mei |
Pekan 1: Rabu Live
streaming bersama Bapa Uskup Pekan 2: Doa Rosari Salam
Maria, Pekan 3: Doa Rosario Salam Yusuf, Pekan 4: Doa Rosario Salam Maria. |
Keluarga Keuskupan
Pangkalpinang belajar dari keluarga kudus Nasareth. |
Supaya keluarga keluarga
katolik keuskupan Pangkalpinang memahami, |
Juni |
Pekan 1, hari Rabu: Live streaming dengan Bapa
Uskup Pekan 2-4 berdoa dalam
keluarga. |
Mengokohkan
comunio (Gereja) dari akarnya (keluarga) melalui keterikatan dengan paroki. |
Supaya
anggota keluarga memahami makna keterikatan dengan Paroki
dan menyadari diri sebagai bagian intergral (tidak
terpisahkan) dari Paroki, |
Live Streaming di Rabu Pekan I: Konsep diatur oleh PIPA bersama KOMSOS, dengan komisi-komisi dan
kelompok kategorial yang terkait.
Komentar