Pertemuan KBG Pertama APP 2022
Pertemuan Pertama
KBG APP 2022:
KBG Berjalan
Bersama Alam Semesta Menuju Allah
Perlu disiapkan: Kitab Suci dan Buku Puji Syukur.
Tujuan: Supaya KBG berjalan bersama alam semesta menuju Allah melalui pemulihan
alam yang rusak.
1.
PENGANTAR
F: Bapak-ibu, saudara-saudari yang
terkasih! Pertemuan kita kali ini, kita mempersiapkan diri merayakan Paskah
Tuhan. Pertemuan ini dengan tema “KBG
berjalan Bersama alam semesta menuju Allah”. Tema setiap pertemuan selama
masa Prapaskah terinspirasi dari tema umum APP 2022 “Memulihkan Kehidupan – Bumi Sehat Manusia Sejahtera”
Tema pertemuan kita ini, akan kita
membaca, merenungkan, dan mendalam teks Kitab Suci yang diambil dari Yohanes 3: 1-7. Kisah Nikodemus, salah
seorang Farisi datang malam-malam untuk menjadi “katekumen’ Yesus. Dalam
kegelapan malam, Nikodemus menemukan Cahaya menerangi hati dan budinya sehingga
ia dilahirkan kembali dalam kerohaniannya. Tentu kita akan belajar dari Nikodemus
ini.
Mari, kita membuka pertemuan kita dengan
sebuah lagu pembuka. PS No….. (nyanyikan lagu pembuka).
F: Mari kita bangkit berdiri. Kita
memberikan hormat kepada Sang Sabda dengan menundukkan kepala.
2.
LANGKAH-LANGKAH PENDALAMAN
(1).
Doa Mengundang Tuhan
F: Saya persilakan salah seorang dari kita berdoa, doa
mengundang Tuhan. Saya persilakan….
(2).
Code[1]
F: Mari, kita memperhatikan secara saksama
sebuah gambar berikut ini.
Kemudian menjawab beberapa
pertanyaan dibawah ini.
Pertanyaan:
a.
Apa yang ANDA lihat pada gambar
ini?
b.
Apa dampak keuntungan dan
kerugian membangun pabrik seperti terlihat pada gambar?
c.
Apa yang harus semestinya kita
lakukan untuk pembangunan seperti ini, jika mirip seperti dalam gambar ini ada
di sekitar kita?
Tambahan:
§
Gedung-gedung
pabrik yang sedang beroperasi di tengah kota dengan padat penduduknya.
§
Membangun
pabrik-pabrik untuk mengejar kesukses hidup secara pribadi dan hanya segelintir
orang yang bermodal.
§
Membangun
pabrik-pabrik seperti itu, membawa polusi udara, suara, penglihatan bagi
penduduk sekitar yang padat. Pemukiman kota sangat tidak layak untuk berdiri
gedung-gedung pabrik apapun alasannya.
(3).
Membaca dan mendalami Teks
Kitab Suci
F: Kita mendengarkan Sabda Tuhan yang diambil
dari Injil Yohanes 3: 1-7.
Saya persilakan salah seorang
membaca teks ini dengan suara yang lantang dan perlahan-lahan.
Kita yang lain, mengikutinya
dengan melihat teks yang dibaca dengan saksama.
Setelah itu, bisa minta lagi
salah seorang yang lain, untuk membaca teks yang sama.
Beri waktu jedah selama 2 menut
untuk semua anggota merenungkan teks yang sudah dibacakan tadi. Lalu,
menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut.
Pertanyaan:
a. Siapa saja tokoh yang kita
temukan dalam bacaan tadi? Siapakah mereka itu?
b. Menurut ANDA kata-kata mana
dari dialog mereka itu yang memberikan inspirasi kepada ANDA?
c. Apa makna yang lebih dalam dari
kata “dilahirkan kembali” bagi Nikodemus?
d. Apa makna yang lebih dalam dari
kata “dilahirkan kembali” bagi hubungan manusia dan alam semesta?
PENEGASAN:
a.
Nikodemus,
salah seorang Farisi yang bersimpatik secara diam-diam pada Yesus. Karena itu, ia datang pada malam hari dan menjadi “katekumen” pada Yesus.
b.
Malam
hari, simbol kegelapan. Kegelapan identik dengan kurang
bercahaya, kesulitan mencari jalan pemecahan, dan kurang pengetahuan.
- Kegelapan, kurang bercahaya berarti alam yang
kurang/tidak bercahaya. Kegelapan alamiah, kegelapan yang wajar akibat
bergerakan matahari. Bulan dan bintang-bintang bercahaya terang. Yesus hadir
dalam malam itu menjadi sumber terang bagi Nikodemus.
- Kurang bercahaya juga akibat kerusakan alam,
sebagai akibat dari ulah manusia, seperti pembangunan pabrik-pabrik, menebang
kayu berlebihan, penambangan, dll. Kegelapan hati Nikodemus karena menghayati
ragi orang Farisi.
- Kegelapan, kesulitan mencari jalan pemecahan
karena sikap ragu-ragu, rasa takut, dan kurang pengetahuan. Nikodemus termasuk
dalam kategori ini. Karena itu, ia datang kepada Yesus. Ia menemukan jawaban pada
Yesus sebagai sumber yang mengatasi kegelapan, keraguraguan, dan kurang
pengetahuannya.
c.
Wabah Pandemi Covid-19, diungkapkan Paus
Fransikus sebagai salah satu bentuk kerusakkan alam. Covid-19, salah satu
bentuk Bumi yang rusak merespons ulah manusia selama ini. Solusi atas ulah
manusia, Paus memberikan solusi demikian:[2]
- Diperlukan pemulihan segera,
terpadu, global dan inklusif; karena pemulihan yang dilakukan bukan hanya untuk saat ini, tetapi
juga perlu membangun kehidupan masa depan yang lebih
sehat, lebih sejahtera dan adil serta egenerative.
- Pemulihan dilakukan dalam terang Injil, keutamaan-keutamaan iman dan prinsip-prinsip ajaran sosial Gereja.
- Umat manusia harus membangun “ekologi integral” sebagai upaya
serius untuk menyelamatkan bumi rumah kita bersama dan memulihkan kehidupan pasca pandemi.
d.
Jika makna “dilahirkan kembali” bagi Nikodemus mengerti kelahiran secara
rohani yaitu pembaharuan hidup, berbalik kepada Allah, Sang Pencipta alam
semesta. Maka bagi kita, “kelahiran
kembali” ialah “bertobat”
menerima alam semesta sebagai teman seperjalanan untuk berjumpa Sang pencipta.
e.
Relasi manusia dan alam, sebuah relasi yang
erat, saling membangun diri untuk mencapai maksud dan tujuan penciptaan alam
semesta dan segala isinya oleh Allah (Kej. 1 dan Mzr. 8).
(4). Melaksanakan Aksi Nyata:
F: Mari,
kita merencanakan aksi nyata yang hendak kita jalankan bersama dalam hidup.
Siapa, kapan, dimana, dan bagaimana yang
harus kita lakukan supaya “kita dapat berjalan bersama alam semesta dengan
bijaksana” untuk memulihkan Bumi kita?”
3. PENUTUP
a. Doa spontan (mohon salah seorang dari antara
kita untuk menutup pertemuan kita ini)
b. Kolekte (diedarkan pada saat lagu penutup).
c. Lagu penutup (pilih sebuah lagu yang bisa
dinyanyikan oleh semua anggota KBG).
=***=
Salah satu KBG di Paroki Sungailiat Bangka
Komentar