Postingan

JADWAL MISA HARI MINGGU BIASA PAROKI SUNGAILIAT

Gambar
Misa Mingguan Misa Sabtu, Jam 18.00 wib. : Di Gereja Paroki Sebelum Misa umat diberi kesempatan untuk Pengakuan Dosa pribadi, Jam 17.00-17.45 wib. Misa Minggu, Jam 07.45 wib. : di Gereja Paroki Misa Minggu, Jam 08.00 wib. : di Gereja Stasi Pemali Catatan: Jadwal misa hari raya dan pesta akan diatur tersendiri oleh panitia. Misa Harian Misa hari Senin, Jam 05.45 wib : di Susteran AK Misa hari Selasa, Rabu, Jumat, Sabtu, Jam 05.45 wib: di Kapel Gereja Paroki Misa hari Kamis, Jam 17.00: di Kapel Gereja Paroki Misa hari Kamis minggu ke-4, Jam 17.00 : di Gua Maria Paroki Sungailiat. Keterangan: Gua Maria Paroki Sungailiat berpelindungkan Sta. Maria Pengantara Segala Rahmat Sungailiat.Jl. Jend. Sudirman No. 36 / 87 Telp. 0717-92268. Biara Susteran di Sungailiat adalah Biara Susteran Abdi Kristus (AK) berada di Jl. Maria Goretti 5 Sungailiat 33211 Bangka Telp. (0717) 93458

BUDAYA LOKAL KAWALIWU: " LODO ANA"

Gambar
Photo / Leo Hurit (8/2011) Bangsa Indonesia mempunyai banyak sekali budaya daerah. Hampir di setiap daerah di pelosok Nusantara ini memiliki budaya tersendiri. Budaya daerah itu kini mati suri dan bahkan telah tergusur oleh nikmatnya budaya moderen seperti materialisme, hedonisme, apatisme, dan lain-lain. Dan anak-anak muda zaman sekarang, lebih in dengan budaya moderen dan lupa akan budaya asal sendiri. Bagaikan sumur tanpa dasar, begitu bila saya mengandaikan hidup anak-anak moderen sekarang. Masyarakat Kawaliwu di Flores Timur, sampai dengan saat ini boleh terbilang masih setia pada budaya daerahnya sendiri. Kadang-kadang, memang menjadi kesulitan dalam mewariskan budaya daerah, karena ada banyak hal yang menjadi kendala, selain sikap apatis anak-anak muda moderen yang mempunyai pola pandang tersendiri dengan budaya daerah versus budaya moderen yang lebih pada happy always ketimbang hidup perlu perjuangan. Photo Leo Hurit (8/2011) Kawaliwu, masyarakat Lamaholot, hampi

SIDANG SINODE II TINGKAT PAROKI STA. MARIA PSR SUNGAILIAT

Gambar
Sidang Sinode II Tingkat Paroki, khususnya Paroki Sta. Maria Pengantara Segala Rahmat Sungailiat dilaksanakan pada hari Minggu sore, jam 17.00 - 22.30 di Aula Paroki Sungailiat pada tanggal 5 Juni 2011. Sidang itu dihadiri oleh 28 orang yang terdiri dari utusan komunitas basis, biara suster Abdi Kristus, kelompok kategorial dan kaum muda serta anggota DPP. Rm. Dr. Vincentius Wahyu Hardijanto MSF membuka dan memimpin secara langsung Sidang Sinode II Paroki Sungailiat. Acara Sidang Sinode II Paroki Sungailiat dibuka dengan doa pembuka dari Doa Sinode II Keuskupan Pangkalpinang dari Juni - Desember 2011. Kemudian ada pengantar dari Rm. Dr. Vincent Wahyu H MSF dan selanjutnya peserta Sidang Sinode II Paroki dibagi dalam kelompok kecil untuk mendalami Instrumen Laboris yang telah disiapkan oleh Tim perampung dan Sekretaris Jenderal Sinode II, Rm. Beni Balun, Pr. Setiap kelompok yang dibagikan itu mendalami subtema sinode II. Pembagian Kelompok diskusi itu sebagai berikut: Kelompok 1 ter

SINODE II KEUSKUPAN PANGKALPINANG SEJAK JANUARI 2009

Gambar
Sinode II Keuskupan Pangkalpinang mulai dijalankan oleh umat Katolik keuskupan Pangkalpinang sejak Januari 2009 dengan pertemuan antar umat Katolik di komunitas basis gerejani masing-masing paroki. Sejak Januari 2009 itu, umat merefleksikan perjalanan hidupnya sebagai umat Allah, satu keuskupan melalui tujuh subtema Sinode II. Ketujuh subtema itu antara lain: (1). Gereja Partisipatif dalam kaitannya dengan Visi Misi Kesukupan Pangkalpinang 2000 (2). Kristus adalah Pusat Hidup Gereja Partisipatif (3). Meneladani Commnio Allah Tritunggal (4). Gereja Partisipatif Melaksanakan Misi Yesus Kristus (5). Gereja Partisipatif dan Kepemimpinannya (6). Gereja Partisipatif dan Pengelolaan Harta Bendanya (7). Komunitas Basis Gerejani. Selama hampir lebih kurang dua tahun, umat di komunitas basis bertemu dan sharing Kitab Suci dengan bimbingan ke-7 subtema tadi. Selain itu, umat pun diminta untuk mengisi formulir dan angket penelitian berdasarkan ke-7 subtema tadi. Memang selama hampir 2 tahun itu u

ANAK-ANAK FLORES DIASPORA - HIDUP DENGAN BEBAS

Gambar
= Mehan dan Lado bermain di kebun sawit = Laurensius Nong Mehan (3thn) dan adiknya, Kristoforus Lado (2thn), merupakan anak dari bapak Kornelius (45) dan ibu Maria (35). Yang kakak sering disapa ”Mehan” dan yang adik sering dipanggil ”Lado”. Mereka adalah keluarga Katolik di komunitas Yohanes Pemandi-Bedukang Sungailiat Bangka. Kakak-beradik, Mehan dan Lado adalah anak laki-laki. Keduanya hanya beda satu tahun kelahiran. Kedua anak ini, setiap hari pada jam sore, dengan berpakaian rapih dan bersih selalu datang ke rumah ketua komunitas Yohanes Pemandi. Mereka bertanya apakah hari ini ada sembayang atau tidak. Setiap kali keduanya datang ke rumah ketua kelompok basis selalu bertanya ”hari ini ada sembayang atau tidak.” Terkadang karena saking sering datang dan bertanya ”ada sembayang atau tidak” Ibu Maria Bona, ketua komunitas itu pun menjadi bingung. Kok kedua kakak beradik masih kecil-kecil begitu sibuk benar dengan sembayang atau doa? = Mereka bermain dengan bebas = Ka

KIBARKAN BENDERA THS-THM DI TEREMPA KEP. ANAMBAS RIAU

Gambar
= Photo di Air Terjun Batu Bela *dokumen alfons liwun = Bendera THS-THM berdiri di Terempa, Pulau Siantan sejak tahun 2002, bulan Oktober tanggal 15. Dengan anggota hampir 20-an orang, yang terdiri dari anak-anak dan remaja. Angkatan pertama, Michael, Ferdi, Jauhari, Pampang dan Agustina serta Dewi. Mereka ini adalah anak-anak suku laut dan tionghoa. Mereka belajar di Gereja Katolik Stasi Terempa. Dalam refleksi kami, kami meremukan bahwa THS-THM saat yang tepat berkibar di "pulau naga" itu. Karena bertepatan dengan itu, ada banyak bela diri yang ada di Pulau Siantan. Berdirinya THS-THM sebagai penangkal untuk anak-anak Katolik tidak belajar di perguruan yang bukan Katolik. Disini kami menemukan bahwa anak Katolik yang baru berkembang perlu juga diberdayakan agar masa depan Katolik di pulau itu tetap ada dan hidup terus.  = Di Pelabuhan Batu Bela *dukumen alfons Liwun= Di Pantai Batu Bela, anggota THS-THM selalu berekreasi. Mereka menikmati pemandangan dan cinta akan

GILA NONTON BOLA PS. KAB. BANGKA VERSUS PERSIB BANDUNG

Gambar
Gonzales, cs dari Persib Bandung adu tenaga dengan Hudi, cs PS Bangka di Orom, stadion Kabupaten Bangka Sungailiat (22/6/2011). Pertandingan dimulai jam 15.30-16.30.Pertandingan itu diakhiri dengan 1-1. Seri! Pertandingan PS Kab. Bangka versus Persib Bandung dinonton oleh lebih kurang lima ribuan orang, dewasa, remaja, kaum muda. bahkan anak-anak dan kakek-kakek. Para menonton bukan hanya memadati podium yang disediakan oleh panitia tetapi menempati tembok dan pepohonan yang ada disekitar stadion Kab. Bangka, Sungailiat, Orom. Sungguh mengagumkan. Warga Kabupaten Bangka begitu antusias. Bahkan ada penonton yang menonton dari atas pohon kelapa di samping bawah, dekat bambu. Selain di atas pohon kelapa, ada juga yang diatas pohon seru kecil. Menonton bola sambil kotak-katik hape. Rasanya seru tetapi menakutkan. Begitulah kalau orang sudah gila bola dan gila idola, Gonzales. Bukan hanya penonton saja yang gila bola. Bahkan penjual makanan-minuman bagi para penonton pun gila-gilaan. Para p