Kanonisasi Paus Yohanes XXIII dan Paus Yohanes Paulus II Oleh Paus Fransiskus 27 April 2014 Di Vatikan Roma



(Tulisan ini hanya mengenal pribadi kedua pribadi Paus)
 
Paus Yohanes XXIII lahir di Sotto il Monte, Italia, 25 November 1881 dengan nama aslinya Angelo Guiseppe Roncali. Paus Yohanes XXIII dipilih menjadi Paus menggantikan Paus Pius XII, 28 Oktober 1958 dalam usia 77 tahun, dan menjadi Paus dalam Gereja Katolik ke-261. Setelah menjadi Paus, ia sendiri merasa bahwa Gereja Katolik yang dipimpinnya ‘pengap’ karena itu Gereja akan menjadi lebih segar jika ‘jendela-jendela dibuka’ ungkap Paus Yohanes XXIII kepada salah seorang stafnya, pada awal 1959, ketika ia sedang membuka jendela-jendela di kamarnya.

Gagasannya untuk membuka jendela-jendela, ternyata bukan hanya sebuah gagasan kosong. Dalam bimbingan Roh Kudus, bertempat di Basilika St. Paulus, 25 Januari 1959, Paus Yohanes XXIII mengumumkan akan diadakan sebuah Konsili. Maka mulailah ia membentuk komisi-komisi untuk persiapan Konsili. Setelah semua komisi menyiapkan diri dengan matang, tepat pada tanggal 11 Oktober 1962, bertempat di Basilika St. Petrus-Roma,  Konsili dinyatakan secara resmi dibuka. Konsili yang kita kenal sampai dengan sekarang ini adalah Konsili Vatikan II.

Namun, sementara Konsili Vatikan II sedang berlangsung, pada tanggal 3 Juni 1963, Paus Yohanes XXIII meninggal dunia. Pada tanggal 3 September 2000, bersama dengan Paus Pius IX, ia dibeatifikasi oleh Paus Yohanes Paulus II, peringatan Paus Yohanes XXIII, setiap tahun tanggal 11 Oktober, sekaligus peringatan pembukaan secara resmi Konsili Vatikan II. Dokumen-dokumen Konsili Vatikan II hingga sekarang menjadi sebuah dokumen Gereja Katolik yang sangat terkenal baik bagi umat Katolik maupun bagi umat dari agama-agama lain.

Paus Yohanes Paulus II, lahir di Wadowice-Polandia, 18 Mei 1920, dengan nama kecil Karol Jozef Wojtyla. Selama menjadi Uskup Polandia, Paus Yohanes Paulus II turut berpartisipasi dalam Konsili Vatikan II. Dua dokumen hasil Konsili Vatikan II yang merupakan pokok-pokok pikirannya yang berdasarkan pengalaman hidupnya selama masa Nazi di Polandia adalah ‘pernyataan tentang kekebasan beragama’ (Dignitatis Humanae) dan ‘Konstitusi Pastoral tentang Gereja dalam dunia modern (Gaudium et Spes). Kedua dokumen ini sangat aktual untuk dunia dewasa ini.

Karol Jozef Wojtyla atau Paus Yohanes Paulus II dipilih menjadi Paus sejak 16 Oktober 1978. Dalam sejarah Gereja Katolik, Paus Yohanes Paulus II adalah Paus ke-264. Dan selama menjadi Paus, Karol Jozef Wojtyla merupakan Paus yang paling banyak berkunjung ke negara-negara lain. Ada sekitar 129 negara yang dikunjunginya selama menjadi Paus. Termasuk didalamnya negara Indonesia, yang dikunjungi Paus Yohanes Paulus II pada tanggal 8-12 Oktober 1989 di beberapa kota di Indonesia: Jakarta, Medan, Maumere, Yogjakarta, dan Dilli (sekarang Timor Leste). Ketika kunjungannya ke Indonesia, Paus memuji toleransi hidup beragama di Indonesia. Katanya, ‘Di muka bumi ini, tidak ada negara yang begitu toleransi seperti Indonesia.’

Selama menjadi Paus, Paus Yohanes Paulus II membeatifikasi 1.340 orang dan mengkanonisasi 483 beata-beato, dan ini merupakan yang paling banyak selama lima abad terakhir. Paus Yohanes Paulus II, meninggal pada tanggal 2 April 2005, dalam usia 84 tahun, 319 hari. Belum sampai 5 tahun, penggantinya, Paus Benediktus XVI memberikan sebuah gelar venerabillis kepadanya. Dan bertepatan dengan pesta Kerahiman Ilahi, kedua Paus, Paus Yohanes XXIII dan Paus Yohanes Paulus II dikanonisasi menjadi santo oleh Paus Fransiskus, 27 April 2014 di Vatikan Roma.

Kita sebagai satu Umat Allah dalam bahtera Santo Petrus, patut bersyukur dan bersukacita kepada Allah atas karya agung yang dialami oleh kedua Paus kita. Kepada kedua Paus kita, telah berkarya dalam Kristus dan keduanya telah menjawabi panggilan suci Allah untuk melayani seluruh umat manusia. Kita patut berdoa bagi kedua paus ini dan sekaligus kita mohon kepada kedua Paus ini untuk terus mendoakan Gereja kita.

*). dari berbagai sumber.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Refleksi pribadi atas Tulisan Bambang Harsono tentang doa Singkat THS-THM

AsIPA-PIPA dan KBG-SHARING INJIL

Tinjauan Komunitas Basis Gerejawi Menurut Dokumen Resmi Gereja Katolik