Pertemuan Pertama KBG MEMBANGUN KOMUNIO MELALUI BERBAGI PENGALAMAN PERJUMPAAN DENGAN YESUS KRISTUS
Modul Pertama Tahun Misi Extraordinari, 2020 Keuskupan Pangkalpinang
Persiapan:
§ Fasilitator KBG study
modul bersama di paroki atau di KBG.
§ Sarana yang disiapkan:
Kitab Suci, Buku Puji Syukur, Doa Tahun Komunio dan Lagu Tahun Komunio.
Tujuan:
§ Supaya anggota KBG memahami / mengerti apa itu Misi / Evangelisasi
(Pewartaan Injil).
§ Supaya anggota KBG menyadari bahwa
Pewartaan Injil merupakan tugas semua murid Kristus, baik secara perorangan
maupun secara bersama-sama
§ Supaya setiap orang beriman (anggota
KBG / Kelompok Kategorial / PIPA/DPP/DPHBP / Komunitas Biara / Komunitas
Pastoran / Sekolah/Yayasan/Unit-unit Karya) diberdayakan untuk menjadi
pelaku-pelaku Evangelisasi melalui Modul Pendalaman Iman Umat tentang Misi
dalam hubungannya dengan Komunio.
PENGANTAR
F Bapak-ibu,
saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus!
Kita sudah mendalami
sejumlah Modul Pendalaman Iman Umat tahun 2019 tentang Pribadi, Hidup, dan
Karya-karya Yesus Kristus yang merupakan bagian pertama dari Identitas Gereja
Keuskupan kita. Kita mengenalnya sebagai bintang pertama Gereja Partisipatif,
yakni Berpusat pada Kristus.
Pada malam ini, kita akan
memulai pendalaman Modul Pendalaman Iman Umat tahun 2020, untuk bagian kedua
dari Identitas Gereja keuskupan kita, yakni Membangun Komunio atau Persekutuan.
Namun kita tidak langung mendalami modul-modul Pendalaman Iman Umat tentang
Komunio itu. Kita akan memulai Pertemuan Pendalaman Iman ini, dengan menghayati
salah satu ciri dari KBG, yaitu “terikat
dengan Gereja Universal.”
Pimpinan tertinggi Gereja
kita, Paus Fransiskus telah menetapkan bahwa Bulan Oktober 2019 sampai dengan
Bulan Oktober 2020 menjadi Bulan Misi Luar Biasa (Bulan Misi Extra Ordinari). Keluar-biasaan ini berkaitan dengan
peristiwa peringatan 100 tahun Surat Apostolik tentang Pewartaan Injil ‘Maximum Illud’ yang dikeluarkan pada 30
November 1919. Melalui Peringatan HUT yang istimewa ini, Paus berharap bahwa
“seluruh umat memiliki semangat baru dalam mewartakan Injil.” Mewujudkan pesan
Paus inilah, kita mengisi pertemuan pendalam iman yang pertama tahun 2020
dengan mendalami tema tentang: KBG
Membangun KOMUIO melalui BERBAGI PENGALAMAN Tentang PERJUMPAAN DENGAN KRISTUS.
Komunio itu terjadi ketika kita masuk ke dalam Perjumpaan dengan Kristus, dan
Misi (Evangelisasi) itu terjadi ketika kita membagikan / mewartakan pengalaman
kita tentang perjumpaan dengan Tuhan kita Yesus Kristus tersebut!
Mari, kita membuka
pertemuan pendalaman iman ini, dengan menyanyikan sebuah lagu pembuka dari PS. No. ...
Penghormatan Kepada Sabda Allah
F Mari, kita berdiri untuk memberikan
penghor-matan kepada Kristus, Sang Sabda yang hadir di
tengah-tengah kita. (semua anggota KBG
memberikan hormat dengan menundukkan kepala).
LANGKAH-LANGKAH
PENDALAMAN IMAN:
1. DOA MENGUNDANG TUHAN
F Saya persilahkan salah seorang dari kita
mengundang Tuhan dalam doa pembuka. Sekali lagi, saya persilakan!
2. KODE
F Mari kita simak bersama
satu kisah berikut ini. Saya persilahkan salah
seorang di antara kita untuk membacakan kisah berikut ini:
Paulus Cen On Ngie: Awam
Setelah
dibaptis tahun 1827 di Pulau Penang (Malaysia), Paulus Cen On Ngie mengikuti
rombongan para kuli tambang timah yang didatangkan dari Tiongkok untuk
menyeberang ke Sungaiselan di Pulau Bangka. Sebagai sin-she, Paulus melihat bahwa
di tempat dimana ada ribuan orang tinggal dan bekerja, tenaga medis pasti
sangat dibutuhkan. Karena itulah, setelah dibaptis ia secara sukarela datang ke
Bangka dan membuka klinik pengobatan di rumah tinggalnya.
Sebagai
satu-satunya orang Karolik di Pulau Bangka saat itu, Cen On Ngie tidak lupa
akan imannya. Di rumah tempatnya ia mengobati orang, ia menempatkan sebuah meja
altar, dan di atas altar itu diletakkannya buku-buku doa, salib, Rosario,
patung-patung Bunda Maria, Santo Yosef dan para kudus.
Para
kuli tambang timah yang semuanya datang dari Tiongkok ketika berobat ke
kliniknya, melihat altar yang dibuat Cen On Ngie. Karena terlihat “aneh”, maka
mereka bertanya “Kok altarmu beda dengan
altar nenek moyang kita?”
Pertanyaan
ini kemudian menjadi pintu masuk bagi Cen On Ngie untuk menjelaskan segala
sesuatu tentang imannya, dimulai dengan semua hal yang ada di altarnya.
Penjelasan Cen On Ngie tentang altarnya dan tentang imannya menjadi kisah yang
menarik, sehingga orang-orang terkesima untuk mendengarnya. Para pendengar ini
kemudian menjadi kelompok yang tetap, yang akhirnya belajar untuk menjadi
Katolik. Angkatan pertama dari orang-orang Tionghoa yang menjadi Katolik di
Sungaiselan di bawah bimbingan Cen On Ngie ada 10 orang, yang karena tidak ada
imam saat itu, mereka dibawa ke Singapore dan dibaptis di sana. Demikian, karena satu orang Katolik yang berani
berbagi peng-alaman imannya, maka terbentuklah satu Ke-lompok orang beriman
yang selanjutnya menjadi satu KBG, hingga akhirnya menjadi Paroki terjauh dari
Vikariat Apostolik Batavia (Paroki Santo Fransiskus Xaverius Sungaiselan),
sebelum akhir-nya menjadi Keuskupan Pangkalpinang!
Pertanyaan
pendalaman kode:
§
Apa yang dilakukan Paulus Cen
On Ngie di Sungaiselan?
§
Menurut anda apa yang
membedakan Altar yang ada di rumah Paulus Cen On Ngie dengan Altar orang-orang
Tionghoa pada umumnya?
§
Paulus Cen On Ngie,
lewat kesaksian imannya, ternyata dapat mengantar banyak sekali orang kepada
iman: apakah pengalaman seperti ini, juga terjadi di KBG kita?
TAMBAHAN:
a.
Paulus
Cen On Ngie datang ke Sungaiselan, karena ia tahu bahwa di mana ada ribuan
orang tinggal dan bekerja (di Pertambangan Timah Belanda saat itu!), pasti
tenaga kesehatan sangat diperlukan. Cen
On Ngie hadir untuk menjawabi kebutuhan itu!
b. Ternyata bukan hanya kebutuhan akan kesehatan
jasmani yang diperlukan. Kebutuhan rohani juga ikut muncul ketika banyak orang ingin mengenal lebih jauh
keyakinan iman Paulus Cen On Ngie.
c. Banyak orang akhirnya bisa menerima Yesus sebagai
Tuhan dan Juruselamat, hanya karena ada
orang seperti Paulus Cen On Ngie, yang berani bercerita (bersaksi) tentang
imannya!
3. MEMBACA
KITAB SUCI
F Mari kita membuka teks Kitab Suci yang diambil dari Injil Yohanes 4:
28-29. 39-42 (diulang sampai semua anggota KBG menemukan
teks Kitab Suci)
Saya persilakan salah seorang diantara kita untuk membaca
teks Kitab Suci tadi.
Adakah diantara kita yang
memegang Kitab Suci dari versi lain baik berupa bahasa atau pun lainnya....
diminta untuk membaca teksnya yang sama. (mungkin)
Pertanyaan
pendalaman:
a.
Apa yang dilakukan oleh perempuan
Samaria itu sehingga orang-orang dari kota Sikhar menjadi percaya kepada Yesus?
b.
Apakah yang dilakukan oleh perempuan
Samaria kepada orang-orang sekotanya disebut pewar-taan (misi)?
c.
Apa sesungguhnya misi (evangelisasi /
pewartaan) dan apa kaitannya dengan Komunio (Persekutuan kaum beriman
Kristiani)?
PENEGASAN:
a. Evangelisasai atau
Misi
adalah berbagi pengharapan, sebagai-mana yang dikemukakan
Yesus dalam perumpamaan tentang Orang Samaria, dalam teks Yohanes 4:28-29.39-42, karena:
§
Perempuan Samaria itu mensharingkan pengalaman sendiri
dengan Yesus. “Ia mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat,” katanya.
§
Yesus
memberi perempuan Samaria martabat dan rasa hormat, hal yang tidak ia peroleh
di tengah masyarakat.
§
Yesus
membantu dia untuk merenungkan secara mendalam tentang hidup dan imannya.
§
Perempuan
itu tidak menghardik orang-orang sekampungnya, ia juga tidak memaksa mereka untuk:
- mengubah
agama mereka, tetapi sebaliknya ia membangkitkan minat mereka dengan keyakinan serta semangatnya sendiri.
- “Mungkinkah
Dia Kristus itu?” ia bertanya. Ia sudah menaruh kepercayaannya akan Yesus dan dengan lemah lembut mengajak orang-orang
lain untuk bertemu dengan Yesus dan barangkali juga menemukan pengharapan yang
serupa di dalam Dia.
- Orang-orang sekampungnya itu
kemudian memberi tahu perempuan itu bahwa walaupun kesaksiannya telah membawa
mereka kepada Yesus, namun mereka memutuskan untuk menaruh
kepercayaan mereka yang penuh kepada Yesus oleh karena mereka mendapat suatu
kesempatan untuk bertemu dan mengalami Dia
secara pribadi, dan kini
mereka telah mengambil
keputusannya sendiri.
Jadi, Evangelisasi berarti
membantu orang untuk terus berharap, juga dalam
masa-masa sukar, dengan menaruh kepercayaan mereka pada Yesus.
b.
Tindakan perempuan
Samaria (Yoh. 4: 29-39) disebut Evangelisasi / Misi, karena Evangelisasi atau
Misi terjadi ketika:
§ Seseorang
mengalami kasih Allah melalui diri seorang lain yang mendengarkan dia.
§ Seseorang
mendengarkan Kabar Gembira yang diwartakan dan ingin mengetahui lebih banyak
tentang orang yang bernama Yesus itu.
§ Seseorang
dipengaruhi oleh keindahan yang membawa dia berkontak dengan Allah Sang
Pencipta.
§ Seseorang
berjumpa dengan Kristus di dalam kasih dari seseorang yang menerima dia dan
memperlihat-kan
kasih kepadanya.
c.
Evangelisasi
atau Misi sesungguhnya telah dikatakan oleh Paus Paulus VI dalam himbauan
Apostoliknya yang terbit pada tahun 1975,
berjudul “Evangelisasi dalam Dunia
Dewasa Ini” (EN). Paus Paulus
VI menegaskan bahwa evangelisasi bukan hanya berkotbah, memberikan katekese,
memberikan baptis dan sakramen-sakramen lainnya (EN 17). Justru disebutnya bahwa
evangelisasi adalah ”suatu proses
yang kompleks, yang terdiri dari macam-macam unsur” (EN
24).
d.
Evangelisasi merupakan sesuatu yang
kompleks yang terdiri dari macam-macam unsur itu terjadi ketika:
§ Seseorang membaca berbagai buku
dan ia terdorong dia untuk membuka diri
guna belajar lebih banyak.
§ Seseorang mengikuti
perayaan-perayaan sakramen.
§ Seseorang mendengarkan firman
Allah dan berjumpa dengan Kristus di dalam
komunitas atau kelompok dan dalam firman itu sendiri.
Karena itu
ada banyak cara
kita dapat mengenal,
mengalami perjumpaan dengan Allah dan
membaharui hidupnya. Yang dibutuhkan
adalah kesediaan untuk membuka diri terhadap semua jalan di mana Allah hendak
menjamah kita umat-Nya.
Kita
juga belajar bahwa ada banyak hal kecil yang dapat kita lakukan untuk
menyingkapkan siapa Allah itu kepada saudara-saudara dan saudari- saudari yang
ada di sekitar kita.
e.
Lebih
lanjut Santo Yohanes Paulus II mengajarkan kepada kita bahwa Komunitas Basis
Gerejawi (KBG) adalah sarana-sarana evangelisasi, sarana untuk membangun
peradaban cinta (RM 51). Sebab di dalam KBG, terjadi:
§ Penjelasan tentang pengharapan yang ada pada kita
sehingga orang-orang lain boleh memiliki
pengharapan juga.
§ Orang-orang
memuliakan Allah apabila mereka melihat perbuatan-perbuatan kita yang
baik.
§ Penghiburan sesama-menggunakan bantuan serupa yang telah
kita terima dari Allah.
§ Pewartaan
Kabar Gembira agar orang-orang lain menjadi percaya.
§ Saling
membagikan terang Kristus yang dialami orang-orang di KBG.
§ Pembaptisan-pembagian hidup dan kasih Allah di dalam
Gereja.
§ Pengajaran
kepada anggota KBG jalan-jalan Allah.
§ Pembiasaan untuk orang-orang mengalami kehadiran
Kristus.
§ Bekerja
bersama-sama, menyembuhkan, membawa damai serta mewartakan Kerajaan Allah sudah
dekat.
§ Pemberian kesaksian bahwa para murid Kristus adalah
orang-orang yang dapat hidup bersama secara
damai dan melayani orang-orang lain.
f. Dalam Evangelisasi atau Misi tercermin bahwa para
pelaku Evangelisasi atau Misi selalu bekerjasama dengan Roh Kudus. Contoh
konkrit dapat kita ketahui dari Kisah
Para Rasul 10: 1-33. 44-48. Bahwa Roh Kudus yang diutus Bapa
dan Putera adalah penjamin Misi Pewartaan. Dialah yang menjamah hati
orang-orang dan membuat mereka siap untuk mendengarkan Kabar Baik serta
mengubah hidup mereka. Dalam teks itu kita temukan kebenaran bahwa:
§ Kornelius tanggap terhadap Roh
Kudus dalam hatinya. Roh Kudus itu membimbing dia dalam jalan kasih
Allah.
§ Petrus menjadi sarana
yang
dikehendaki oleh Roh Kudus. Melalui dia Allah melakukan
perubahan di dalam hati orang dan menarik mereka menuju diri-Nya.
§ Melalui sarana
hidup yang dikehendaki Roh Kudus, kita
memahami bahwa Roh Kudus yang ada di dalam diri mereka membuat kita menjadi
saudara dan saudari yang dipersatukan dalam kemanusiaan kita bersama.
§ Melalui sarana
yang hidup itu, kita akan
menyadari bahwa orang
membutuhkan teladan hidup kita serta
kesaksian, untuk mengalami
Roh Kudus yang berdiam di dalam hati mereka.
§ Melalui sarana
yang hidup itu pula, kita menyadari
bahwa kehendak Bapa ialah agar semua orang dibawa
kepada kepenuhan hidup
di dalam Roh.
Tidak ada seorang pun yang
dikucilkan dari kasih dan pengampunan Allah.
4. AKSI
NYATA
F Bapak-ibu,
saudara-saudari yang terkasih! Mari kita diskusikan aksi nyata kita.
Kegiatan apa yang kita lakukan supaya
anggota KBG kita menjadi pelaku Evangelisasi seperti Perempuan Samaria atau Kornelius
dan Petrus serta Paulus Chen On Ngie itu, hingga dapat memenangkan orang-orang
kepada iman akan Yesus?
5.
DOA SPONTAN:
F Bapak-ibu, saudara-saudari yang terkasih. Mari kita sampaikan doa-doa
pujian, ucapan syukur ataupun permohonan secara spontan kepada Tuhan kita Yesus
Kristus, karena Dia adalah Allah yang murah hati bagi
kita:
a. ..............................................................................
b. ..............................................................................
c. ..............................................................................
Kita satukan semua doa kita
dengan doa yang diajarkan Kristus kepada kita: Bapa Kami………
Kita lanjutkan dengan Doa Tahun Komunio !
Mari kita berdiri dan memberikan penghormatan pada
Sabda-Tuhan Yesus yang hadir ditengah-tengah kita.
Mari, kita tutup pertemuan kita dengan menyanyikan lagu: Tahun Komunio.
=***=
Catatan:
KGK : Katekismus Gereja
Katolik.
KBG : Komunitas Basis
Gerejawi
RM : Redemptoris
Missio
EN : Evangelli
Nuntiandi
Komentar