MODUL 1 AKSI PUASA PEMBANGUNAN (APP) 2018 KEUSKUPAN PANGKALPINANG


Modul Pertama:
KBG MEMBANGUN SOLIDARITAS SOSIAL: CITA-CITA DAN HARAPAN DEMI
KEUTUHAN CIPTAAN

§  Persiapan:
-  Para fasilitator menyediakan waktu untuk studi bahan  bersama di tingkat paroki.
-  Anggota KBG membawa Kitab Suci dan Puji Syukur secara pribadi.
§  Tujuan      :
-  Agar anggota KBG menyadari diri sebagai bagian integral dari alam ciptaan Allah, sehingga dengan tahu dan mau membangun solidaritas antar sesama dan dengan alam ciptaan Allah yang lain.

PENGANTAR
F     Bapak-ibu, saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus.
Kini saatnya, kita masuk dalam masa prapaskah.Sebuah masa, dimana seluruh umat Katolik menyiapkan dirimerayakan paskah.Selama masa persiapan ini, puasa, pantang, doa-doa, merayakan ekaristi, tobat, dan aksi nyata bersama adalah kegiatan-kegiatan yang mendukung kehidupanrohani kita, menyiapkan diri merayakan Paskah. Karena itu, lebih cocok masa prapaskah, kita sebut sebagai masa retret agung.
Selama masa retret agung tahun 2018 ini, kita dituntun dengan tema umum: Membangun Solidaritas Sosial demi Keutuhan Ciptaan’. Dari tema umum ini, akan kita jabarkan menjadi empat subtema, yang akan kita renungkan selama masa prapaskah ini.
Saudara-saudari yang terkasih, untuk pertemuan pertama didalam KBG kita kali ini,dengan subtema: ‘KBG Membangun Solidaritas Sosial: Cita-cita dan Harapan Demi Keutuhan Ciptaan’.Didalam pertemuan pertama ini, kita akan menyadari kembali makna solidaritas sosial dengan berlandas pada prinsip kesetiakawanan dan rasa sepenanggungan sebagai makhluk ciptaan Allah.
Menyadari makna solidaritas sosial dalam hidup kita, akan kita belajar dari pribadi Yesus dalam Injil Markus 1: 12-15.Roh Allah yang memimpin Yesus pergi ke Padang Gurun untuk  membangun solidaritas sosial dengan alam, binatang liar dan dengan malaikat. Allah menguji Yesus setelah dibaptis itu hingga dewasa. Yesus yang telah dewasa, kemudian kembali dengan sikap kedewasaan-Nya untuk mewartakan Kerajaan Allah, yang berawal dengan seruan pertobatan.
Saudara-saudari yang terkasih, mari kita membuka pertemuan pertama ini dengan sebuah lagu yang diambil dari PS.........

PENGHORMATAN KEPADA SABDA
(di rumah, tempat pertemuan doa, tuan rumah telah menyiapkan pentakhtaan Kitab Suci).

F                      Mari, kita berdiri:Dalam nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus... lalu dilanjutkan dengan mengajak anggota KBG untuk memberikan penghormatan kepada Kristus, Sang Sabda yang hadir di tengah-tengah kita.
            (semua anggota KBG memberikan hormat dengan menundukan kepala).

LANGKAH-LANGKAH SHARING INJIL:

1.          DOA MENGUNDANG TUHAN
F       Saya persilahkan salah seorang dari kita membuka pertemuan ini dengan doa mengundang Tuhan.

2.          CODE:[1]
F       Bapak-ibu, saudara-saudari yang terkasih, mari kita perhatikan sebuah code berikut ini. Kita diajak untuk memperhatikan secara saksama code berikut selama dua menit.



Pertanyaan pendalaman code:
a.    Apa yang sedang terjadi didalam codetadi?
b.    Apa  makna atau maksud dari solidaritas dan solidaritas sosial menurut code tadi?
c.     Apakah situasi dalam code tadi, juga terjadi dalam KBG / paroki /  keuskupan kita selama ini? Mengapa?
d.    Apakah solidaritas sosial hanya dibangun ketika ada musibah? Adakah satu atau dua anggota KBG yang mau mensyeringkan pengalamannya yang berhubungan dengan solidaritas sosial?

TAMBAHAN:
§  Terlihat di dalam code itu, ada sebuah kota atau kelurahan di dunia ini, yang terkena banjir besar. Seluruh perumahan masyarakat dipenuhi air setinggi dua meter. Sungai meluap. Hutan-hutan disekitar sungai digundulin. Batu-batu dan pasir-pasir yang ada  yang selama ini menahan air pun dikerok dan diambil.
§  Dalam situasi begitu, muncul banyak bantuan dari berbagai kalangan masyarakat. Bahkan terlihat didalam code bahwa ada seorang pastor yang sedang menolong warga, menarik perahu kayu, membawa warga ke tempat pengungsian.
§  Dalam aksi nyata yang dilakukan pastor itu, ia sekaligus menyadari warga akan pentingnya keutuhan ciptaan. Bahwa alam yang rusak tidak ada kedamaian bagi manusia maupun bagi alam itu sendiri.
§  Kedamaian dalam diri manusia pun mempunyai relasi yang erat dengan alam. Menyadari akan pentingnya keutuhan ciptaan ini, sang pastor pun mengajak warga untuk bersama-sama menata kembali semua yang kurang tertata, dan mengambil bagian dalam setiap karya serta sekaligus menghidupinya didalam iman. Solidaritas sosial merupakan bagian dari iman karena itu setiap saat solidaritas sosial harus selalu dibangun didalam diri setiap umat beriman.
§  Dengan cara demikian, solidaritas secara pribadi yang telah diletakan oleh Allah didalam diri setiap makhluk ciptaan-Nya menyata di dalam solidaritas sosial, yaitu adanyakesatuan, persaudaraan, rasasalingpercaya, kesetiakawanan, saling menghormati, dan rasa sepenanggungan di antara individusebagaianggotakelompok,yang berasal dari Sang Pencipta yang sama.

3.          MEMBACA SABDA TUHAN:
F       Mari kita membuka Kitab Suci Perjanjian Baru(2x)
Kita membuka dari Injil Markus.
Kita mencari Injil Markusbab 1
Injil Markus bab 1, ayat 12.
Injil Markus bab 1, ayat 12 sampai dengan ayat 15.
(diulangi sampai semua peserta mendapatkan teks Injil Markus 1:12-15).

Saya persilahkan salah seorang dari kita membacakan teks tadi, dengan suara lantang, dan tidak tergesa-gesa.

Adakah di antara kita yang membawa Kitab Suci dari versi lain, (misalnya Alkitab Kabar Baik Dalam Bahasa Indonesia sehari-hari)?

Jikalau ada, saya persilahkan untuk membacakan teks Injil Markus 1: 12-15 ini dari versi yang ada dalam Alkitab-nya, dengan suara lantang dan tidak tergesa-gesa!

Pertanyaan pendalaman teks Kitab Suci:
a.    Apa maksud Roh Allah memimpin Yesus yang telah dibaptis itu pergi ke Padang Gurun?
b.    Apa saja yang dilakukan Yesus di Padang Gurun selama 40 hari itu?
c.     Bagaimana cara Yesus menyatakan Misi Kerajaan Allah, didalam hidup-Nya setelah kembali dari Padang Gurun?

PENEGASAN:
§  Peristiwa ‘Roh memimpin Yesus ke Padang Gurun’, setelah Yesus dipermandikan oleh Yohanes di Sungai Yordan. Maksud Roh Allah ialah ‘menguji kematangan baptisan yang diterima-Nya’ demi karya penyelamatan yang dijalankan Yesus.
§  Padang Gurun adalah suatu daerah yang tak berpenghuni manusia, suatu tempat yang sepi, suatu tempat yang ideal bagi Yesus:
-  Untuk membangun komunikasi dengan Bapa-Nya. Relasi Yesus dengan Bapa-Nya, tidak terputuskan. Allah hadir mendampingi Yesus dalam rupa Malaikat.
-  Tidak hanya itu, tetapi juga Dia dicobai oleh Iblis. Markus tidak menyebut jenis cobaan yang dihadapi Yesus. Tentang jenis cobaan yang dialami Yesus, hanya ada dalam Injil Lukas (4: 1-13) dan Matius (4: 1-11).
-  Tinggal bersama-sama dengan binatang-binatang liar, selama 40 hari lamanya. Secara tidak langsung, Yesus yang penuh dengan Roh Kudus itu diutus untuk masuk ke Padang Gurun. Membangun communio dengan alam Padang Gurun.
§  Yesus diutus Allah ke Padang Gurun untuk menghidupkan solidaritas-Nya dan membangun solidaritas sosialdengan alam di Padang Gurun. Bersama Allah, Yesus menghidupkan kesatuan, rasa menghargai danrasa bersaudara dengan alam ciptaan Bapa-Nya di Padang Gurun.
§  Membangun Kerajaan Allah adalah Misi Allah yang diteruskan oleh Yesus. Setelah kembali dari Padang Gurun, Yesus yang telah ‘matang’ mulai menyatakan Misi Bapa-Nya, dengan mengajak seluruh umat untuk ‘bertobat dan percaya kepada Injil’. Bertobat, bukan dalam arti membawa manusia kepada baptisan, justru bagi Yesus, bertobat adalah pola hidup baru yang mengarah kepada percaya akan Injil.
§  Solidaritas dan solidaritas sosial adalah makna dari pertobatan dan menjadi pola hidup baru yang kita bangun selama masa retret agung, 40 hari ini. Yesus menghidupkan solidaritas-Nya dengan menghidupkan solidaritas sosial dengan alam di Padang Gurun, kemudian melanjutkan-Nya dalam misi-Nya. Karena itu, solidaritas sosial semestinya dibangun secara terus menerus dalam hidup kita, tidak terbatas pada situasi tertentu seperti musibah.
§  Maka sebagai satu KBG yang terikat dengan Gereja Paroki:
-  KBG dipanggil untuk menghidupkan solidaritas individu dengan membangun solidaritas sosialdalam satu KBG sebagai buah dari perjalanan retret agung, 40 hari ini.
-  KBG diutus untuk menghidupkan dan membangun ‘pola hidup baru’ seperti rasa kesatuan, persaudaraan, saling menghargai, saling menghormati, belarasa, dan tanggungjawab yang didasarkan pada keadaan moral dan kepercayaan yang dianut bersama yang diperkuat oleh pengalaman emosional bersama bagi masyarakat luas yang ada disekitar KBG kita.
-  KBG didesak juga untuk membangun solidaritas sosial antar generasi sosial. Sebab, KBG sebagai medan perjumpaan keluarga kristiani bertekad untuk membangun solidaritas yang adil antar generasi dan intra generasi. Paus Fransiskus menegaskan,” Bahwa kita tidak bisa bicara tentang pembangunan berkelanjutan tanpa solidaritas antar generasi manusia, karena bumi yang kita huni adalah juga milik generasi mendatang. Karena itu, kitalah yang  pertama-tama  berkepentingan  untuk  mewariskan  planet  yang layak huni bagi generasi selanjutnya’ (LS No. 159).
-  Masa prapaskah adalah masa padang gurun. Dalam puasa di Padang Gurun, Yesus sendiri mengalami dua kekuatan, yaitu kekuatan Allah dan kekuatan iblis. Dalam realitas hidup sosial, kedua kekuatan ini pun muncul dalam bentuk kekuatan egois seperti merusak alam, sedangkan kekuatan solidaritas (Allah yang solider) seperti memelihara, merawat dan mengolah dengan rasa tanggungjawab terhadap alam. 

4.          AKSI NYATA KBG:
-  Keluarga: apa yang dilakukan anggota keluarga agar solidaritas antar anggota keluarga dan solidaritas sosial antar keluarga dalam KBG tetap dibangun dan dihidupkan dalam hidup sehari-hari?
-  KBG: Apa yang dilakukan oleh KBG supaya menghidupkan dan membangun solidaritas sosial dengan masyarakat dan alam sekitar KBG-nya?

5.          DOA SPONTAN
F       Bapak-ibu, saudara-saudari yang terkasih.
Mari kita sampaikan doa-doa pujian, ucapan syukur ataupun permohonan sehubungan karya ciptaan Allah yang telah kita terima dalam hidup kita baik sebagai pribadi maupun sebagai satu keluarga Allah.

a)    ......................................................................................................................
b)  .......................................................................................................................
c)   .......................................................................................................................

Mari, kita satukan semua doa dengan berdoa bersama dari Teks DOA MOHON PENYERTAAN ALLAH BAGI UMAT KEUSKUPAN PANGKALPINANGDALAM MEWUJUDKAN IDENTITAS KEUSKUPAN.
  
Dan kita tutup pertemuan kita dengan menyanyikan sebuah lagu!
=***=



[1]Majalah Inspirasi No. 114, hal. 1, Tahun 2016.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Refleksi pribadi atas Tulisan Bambang Harsono tentang doa Singkat THS-THM

AsIPA-PIPA dan KBG-SHARING INJIL

Tinjauan Komunitas Basis Gerejawi Menurut Dokumen Resmi Gereja Katolik