MODUL 2 AKSI PUASA PEMBANGUNAN (APP) 2018 KEUSKUPAN PANGKALPINANG


Pertemuan Kedua
KBG SEBAGAI BAGIAN INTEGRAL
DARI ALAM CIPTAANIKUT BERTANGGUNGJAWAB MENJAGA DAN MEMELIHARANYA

Persiapan:
§  Fasilitator perlu sediakan waktu untuk menganimasi modul pertemuan ini.
§  Bawa Kitab Suci dan Puji Syukur

Tujuan: supaya anggota KBGmenyadari diri sebagai bagian integral dari Alam Ciptaan, dan bertanggung-jawab untuk menjaga serta memelihara keutuhannya.

PENGANTAR
F     Bapak-ibu, saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus,
Selamat malam dan Shalom! Pada pertemuan doa kita malam ini, kita akan mendalami subtema kedua Masa Persiapan Paskah.Pada pertemuan pertama, kita telah mendalami tema tentang KBG Membangun Solidaritas demi Keutuhan Ciptaan, meneladani sikap solider yang mengalir dari misteri inkarnasi Yesus Kristus, Putera Allah yang menjadi manusia.
Pada pertemuan kedua ini, kita akan bergerak lebih jauh mengikuti gerak dan pelayanan Sang Sabda, yang menjadi manusia itu. Sebagaimana Putera Allah rela mengenakan kemanusiaan kita dan hidup sebagai salah seorang di antara kita, dan dalam kemanusiaan-Nya itu Diapun terhubung secara hakiki dengan alam ciptaan-Nya, demikianlah hubungan yang ada antara kita dengan alam ciptaan ini: kita bukanlah orang asing, atau alien (makhluk asing) tetapi kita adalah bagian dari alam ciptaan ini. Inilah subtema kedua untuk pertemuan doa kita, yang akan kita renungkan bersama pada malam ini:KBG Menyadari Diri Sebagai Bagian Dari Alam Ciptaan dan Ikut Bertanggung-jawab Untuk Menjaga dan Memeliharanya.
Mari, kita buka pertemuan kedua ini dengan sebuah lagu pembuka: PS. No. ...........
Penghormatan kepada Sabda Allah
(di rumah, tempat pertemuan doa, tuan rumah telah menyiapkan pentakhtaan Kitab Suci).

F     Mari, kita berdiri:Dalam nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus... lalu dilanjutkan dengan mengajak anggota KBG untuk memberikan penghormatan kepada Kristus, Sang Sabda yang hadir di tengah-tengah kita.
       (semua anggota KBG memberikan hormat dengan menundukan kepala).

LANGKAH-LANGKAH SHARING INJIL:

1.       DOA MENGUNDANG TUHAN:
F     Saya persilahkan salah seorang dari kita mengundang Tuhan dalam doa pembuka. Sekali lagi, saya persilakan!

2.     CODE
F    Bapak-Ibu, saudara-saudariyang terkasih, mari kita dengarkan sebuah kisah berikut ini, sebagai CODE untuk mendalami subtema kedua pertemuan kita ini.

TAMU DARI JERMAN
Pastor Paul Klein SVD pernah bertugas sebagai Dosen Teologi Moral di Seminari Tinggi Santo Paulus, di Ledalero, Maumere, Flores.Pada setiap akhir Pekan, ia pergi melayani Umat di Stasi Sta. Maria Fatima, di Nara, bagian dari Paroki Hati Kudus, Ili, Keuskupan Maumere. Selain sebagai dosen, Pastor Paul juga menjadi Pastor untuk Stasi Santa Maria ini.
Suatu kali beliau dikunjungi oleh dua keponakannya, yang datang dari kampungnya di Freisen, Jerman. Kedua ponakan Pastor ini berprofesi sebagai perawat, dan mereka datang ke Flores masing-masing dengan mengajak pacarnya.
Untuk ponakan dan tamunya, Pastor Paul merancang wisata ke danau triwarna Kelimutu. Rombongan yang berangkat terdiri dari Pastor Paul, empat tamunya, seorang frater yang sedang study Teologi, dan seorang sopir dari LK3I Keuskupan Agung Ende di Maumere. Dari ketujuh anggota rombongan wisata ini, hanya sopir yang merokok yang lainnya tidak!
Di jalan menuju Kelimutu, terjadilah bahwa rokok sang sopir sudah habis. Bungkusnya diserahkan kepada frater, dan frater ini secara spontan mau membuang bungkus rokok itu keluar mobil. Namun ketika tindakan itu mau dilakukan, tangan frater itu ditangkap oleh salah seorangtamu dari Jerman, sambil memberi tanda larangan, “Tidak boleh membuang sampah sembarangan!”
Kejadian serupa terulang kembali, ketika rombongan selesai mengunjungi Kelimutu dan kembali ke Maumere. Dalam perjalanan pulang ini, kembali frater yang memegang bungkus rokok yang kosong, bersiap membuangnya keluar dari mobil. Dan sekali lagi, ada tangan yang kuat menangkap tangan frater tersebut, dan peringatan yang sama bergema kembali, “Tidak boleh membuang sampah sembarangan!”

Pertanyaan pendalaman:
a.    Apa yang terjadi dengan frater dan tamu dari Jerman yang menangkap tangan frater?
b.    Mengapa tamu Jerman tadi mau konsisten menangkap tangan frater?
c.     Apakah pengalaman dalam cerita tadi,  ada juga dengan situasi kita di jaman sekarang ini? (mohon satu atau dua orang dapat mensyeringkan pengalamannya).

TAMBAHAN:
·      Frater membuang bungkus rokok sebanyak dua kali. Dan sebanyak dua kali pula,  salah seorang tamu Jerman itu menangkap tangan sang frater. Secara tidak langsung, sang frater seakan terlepas dari lingkungan hidup, menjadikan alam itu penuh sampah, seakan alam itu ‘kotak sampah’ sedang tamu Jerman secara konsisten merasa bahwa lingkungan hidup dengan dirinya, terikat erat, alam dan dirinya adalah satu alam ciptaan.
·      Manusia adalah bagian dari Alam Ciptaan. Karena itu, menjaga dan merawat alam ciptaan sesungguhnya adalah juga menjaga dan merawat diri sendiri. Atau membiarkan alam ciptaan dipenuhi sampah, sama saja artinya dengan memperlakukan Alam Ciptaan itu sebagai sesuatu yang asing (bukan bagian dari diri sendiri). Ketika sampah itu menghasilkan limbah yang berbahaya, manusia jugalah yang ikut merasakan dan menanggung akibatnya.
·      Membuang sampah sembarangan, dalam arti tertentu menjadikan alam sebagai tempat sampah, mencemarkan situs rahmat, tempat perjumpaan manusia dengan Allah. Dan dengan demikian, hubungan antara manusia dengan alam ciptaan, tidak lagi berlangsung dalam kondisi saling mendukung kehidupan masing-masing…

3.   MEMBACA KITAB SUCI :
F    Mari kita membuka Kitab Suci Perjanjian Lama
Kita membuka dari teks Kitab Kejadian
Kita mencari bab1, ayat 1 sampai dengan ayat 31
Kita mencari Kitab Kejadian1:1 - 31.
(diulangi sampai semua peserta mendapatkan teks Kitab Kejadian1: 1-31.

Saya persilahkan seorang dari kita membacakan teks tadi, dengan suara yang lantang dan tidak tergesa-gesa.

Adakah di antara kita yang membawa Kitab Suci dari versi lain? Jikalau ada, saya persilahkan untuk membaca-kan teks yang sama dariKitab Kejadian 1: 1-31.

Pertanyaan pendalaman:
a.    Apa tujuan Allah menciptakan alam ciptaan dengan kondisi yang begitu baik dan teratur?
b.    Apa sumbangan alam ciptaan untuk kehidupan manusia?
c.     Mengapa manusia ditugaskan Allah untuk memelihara dan mengolah alam ciptaan?

PENEGASAN:
§  Kondisi Alam Ciptaan ini, sejak hari pertama diciptakan oleh Allah adalah baik dan teratur (Kej.1: 4), dan berkembang dengan tetap baik dan tetap teratur dari hari ke hari hingga menjadi “sungguh amat baik” pada hari terakhir karya penciptaan Allah (Kej. 1: 31).
§  Kondisi yang melekat pada Alam Ciptaan, yaitu sungguh amat baik, menuntun manusia untuk menjaga dan merawatnya. Karena hanya manusia-lah diberi sebagai ‘mahkota Allah’.Kondisi Alam Ciptaan yang sungguh amat baik, tidak memberi peluang kepada kita, apa yang sering diyakini orang sebagai hari baik dan atau hari buruk. Konsep ‘hari baik dan atau hari buruk’ justrumelawan tujuan penciptaan Allah.
§  Kesadaran bahwa Manusia dihidupi dan dipelihara oleh Alam Ciptaan (Kej.1:29), harus diimbangi dengan semangat bertanggung-jawab untuk menjaga dan memelihara Alam Ciptaan. Atau dengan kata lain, menolak untuk memelihara Alam Ciptaan akan berarti menolak untuk dipelihara atau dihidupi oleh Alam Ciptaan, dan hal itu akan sama saja dengan bunuh diri!
§  Kata “berkuasa”yang diberikan kepada manusia dalam Kitab Kejadian 1: 26 tadi, tidak boleh dilepaskan maknanya dari status yang diterimanya dari penciptaannya, yaitu sebagai “gambar dan rupa Allah.”
§  Kita tidak akan pernah bisa menjadi sepenuhnya gambar dan rupa Allah, kalau kita menolak Allah yang adalah Pencipta kita termasuk Alam. Namun, kepada kita Allah memberi kemampuan, untuk menghadirkan karakter atau sifat Allah, yakni ketika kita saling mengasihi, ketika kita bersikap sabar atau mengampuni seseorang, dan ketika kita bersikap baik dan setia, serta ketika kita bersahabat dengan alam.
§  Pada kita ada rupa dan gambar Allah, karena itu, kita wajib saling menjaga, saling menghargai dan saling menghormati, termasuk juga kepada Alam ciptaan-Nya. Dengan merendahkan Alam ciptaan atau mengeritik diri kita dalam konteks bahwa kita adalah gambar dan rupa Allah ini, akan berarti bahwa kita tidak menghargai aneka kemampuan yang diberikan Allah ke dalam diri kita.
§  Karena gambar dan rupa Allah ini juga diberikan kepada sesama kita, maka bukan hanya diri pribadi kita yang harus kita jaga dan kita hormati, tetapi juga terhadap sesama manusia, semua orang, harus kita berikan perlakuan yang sama! Karena kita semua mengambil-bagian dalam gambar dan rupa-Nya itu!
§  Tugas manusia terhadap Alam Ciptaan, yang sekalipun digambarkan dengan ungkapan “berkuasa” tersebut di atas, tidak dimaknai sebagai eksploitasi melainkan sebagai tugas untuk pemeliharaan dan perawatan terhadap Alam Ciptaan (Kej. 2: 15). KGK Nomor 378 menegaskan hal ini, “Bukti hubungan baik dengan Allah ialah bahwa Allah menempatkan manusia dalam ‘kebun’. Ia hidup di dalamnya, ‘untuk mengusahakan dan memelihara’ taman itu (Kej. 2: 15). Pekerjaan itu untuk pria dan wanita bukan kerja paksa, melainkan kerja-sama dengan Allah demi penyempurnaan ciptaan yang kelihatan.”

4.       AKSI NYATA:
a.    Keluarga: apa yang dilakukan keluarga untuk menunjukkan bahwa para anggotanya adalah bagian integral dari Alam Ciptaan: sikap terhadap lingkungan di sekitar rumah dan halaman?
b.    KBG: Apa yang dilakukan oleh KBG supaya menjadi bagian integral dari Alam Ciptaan?
c.    Paroki: Apa yang diusahakan oleh paroki agar lingkungan pastoran yang berwawasan ekologis atau lingkungan pastoran yang selaras dengan Alam Ciptaan?

5.       DOA SPONTAN
F     Bapak-ibu, saudara-saudari yang terkasih. Mari kita secara spontan menyampaikan doa-doa pujian, ucapan syukur ataupun permohonan sehubungan tugas & tanggung-jawab kita  terhadap Alam Ciptaan :

Kita mulai dengan Ujud-ujud pribadi (kalau ada!) :
a)       ...............................................................................................................................
b)       ..............................................................................................................................
c)        ..............................................................................................................................

Mari, kita satukan semua doa dengan berdoa bersama dari Teks DOA MOHON PENYERTAAN ALLAH BAGI UMAT KEUSKUPAN PANGKALPINANG DALAM MEWUJUDKAN IDENTITAS KEUSKUPAN.

Mari, kita tutup Doa kita untuk Pertemuan Kedua ini, dengan menyanyikan Lagu dari PS 706 atau 707 (Pilih salah satu!).

=***=

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Refleksi pribadi atas Tulisan Bambang Harsono tentang doa Singkat THS-THM

AsIPA-PIPA dan KBG-SHARING INJIL

Tinjauan Komunitas Basis Gerejawi Menurut Dokumen Resmi Gereja Katolik