MODUL 4 AKSI PUASA PEMBANGUNAN (APP) 2018 KEUSKUPAN PANGKALPINANG
Pertemuan Keempat:
KBG DIPANGGIL UNTUK MELAKUKAN ‘PERTOBATAN EKOLOGIS GLOBAL’ DEMI
KEUTUHAN CIPTAAN
§ Persiapan:
- Para fasilitator menyediakan waktu untuk
studi bersama di tingkat paroki.
- Anggota KBG membawa Kitab Suci dan Puji
Syukur secara pribadi.
§ Tujuan :
- Agar KBG merencanakan dan melakukan gerakan
solidaritas sosial baik secara internal maupun eksternal demi untuk keutuhan
ciptaan.
PENGANTAR
F Bapak-ibu, saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus.
Kini kita
masuk dalam pertemuan keempat masa Prapaskah, dengan subtema ‘KBG Dipanggil Untuk Melakukan Gerakan
Solidaritas Sosial demi Keutuhan Ciptaan.’ Subtema keempat ini mengajak
kita sebagai anggota KBG untuk merencanakan dan melakukan gerakan solidaritas
sosial baik secara internal dalam KBG maupun eksternal KBG dengan masyarakat demi
untuk menciptakan keutuhan ciptaan Allah.
Gerakan
solidaritas sosial yang akan kita rencanakan dan kita lakukan bersama itu
hendaknya tidak untuk lingkungan KBG kita saja, tetapi diusahakan supaya
melintasi wilayah kita dan bahkan melintasi generasi kita.
Saudara-saudari
yang terkasih, supaya rencana aksi yang akan kita jalankan sesuai dengan kesepakatan kita
bersama, ada baiknya kita memulainya dengan pendalaman iman kita. Iman kita
yang hidup akan mengarah kepada kesadaran kita yang hidup melalui aksi nyata
yang akan kita jalankan bersama.
Dalam
kesadaran iman kita yang hidup, Yesus Kristus adalah pusat dan sumber iman
kita. Dia-lah Sang Terang yang menyinari kegelapan didalam dunia. Dia yang
telah datang didalam dunia agar dunia memperoleh hidup kekal. Untuk itu,
seperti Nikodemus (Yoh. 3: 14-21), kita pun datang kepada Sang Terang agar kita
memperoleh juga hidup kekal itu, sehingga hidup kita pun dapat menyelamatkan
alam sekitar kita, sebagai satu keutuhan ciptaan Allah.
Saudara-saudari
yang terkasih, mari kita
buka
pertemuan keempat
ini dengan sebuah lagu yang diambil dari PS..........
PENGHORMATAN KEPADA SABDA
(di rumah, tempat
pertemuan doa, tuan rumah telah menyiapkan pentakhtaan Kitab Suci).
F Mari,
kita berdiri: Dalam nama Bapa, dan Putra, dan Roh
Kudus... lalu dilanjutkan dengan mengajak anggota KBG untuk memberikan penghormatan kepada
Kristus, Sang Sabda yang hadir di tengah-tengah kita. (semua anggota KBG memberikan hormat dengan menundukan kepala).
1.
DOA
MENGUNDANG TUHAN
F Saya persilahkan salah
seorang dari kita membuka pertemuan ini dengan doa mengundang Tuhan.
2.
CODE:
F Bapak-ibu, saudara-saudari
yang terkasih, mari kita membaca dan merenungkan sebuah penggalan
pernyataan yang diambil dari Ensiklik Laudato Si, art.217:
Padang gurun
eksternal di dunia sedang meluas, karenagurun-gurun
internal telah
menjadi begitu
luas. Karena itu, krisis ekologi merupakan
panggilan untuk pertobatan batin yang mendalam. Tetapi kita juga harus mengakui bahwa beberapa orang Kristen, yang berkomitmen
dan
berdoa, cenderung meremehkan
ungkapan kepedulian terhadap lingkungan, dengan alasan realisme dan pragmatisme. Orang lain tinggal pasif; mereka memilih untuk tidak mengubah kebiasaan mereka dan dengan demikian menjadi tidak konsisten. Jadi, apa yang mereka semua butuhkan adalah pertobatan ekologis, yang berarti membiarkan seluruh buah dari pertemuan mereka dengan Yesus Kristus berkembang dalam hubungan mereka dengan dunia disekitar mereka. Menghayati panggilan untuk melindungi karya Allah adalah bagian penting dari kehidupan yang saleh; dan bukan sebuah opsi atau aspek sekunder dalam pengalaman kristiani.
Catatan
penjelasan istilah didalam Code:
§ Realisme:
ajaran yang selalu bertolak dari kenyataan atau realitas yang ada secara nyata.
§ Pragmatisme:
pandangan yang memberikan penjelasan yang berguna tertentu suatu permasalahan
dengan melihat sebab akibat berdasarkan kenyataan untuk tujuan praktis.
a.
Pokok
pemikiran apa saja yang disampaikan dalam Ensiklik
Laudato Si art. 217 ini?
b.
Apa
kata Ensiklik Laudato Si art.217 ini tentang krisis ekologi?
c.
Apa
maksud pertobatan ekologis yang dikedepankan dalam Laudato Si art.217 ini?
d.
Gerakan
solidaritas sosial apa saja yang memugkinkan kita melakukan agar keutuhan
ciptaan tetap terjaga?
TAMBAHAN:
§ Ensiklik Laudato Si(24 Mei 2015) adalah salah
satu ensiklik yang dikeluarkan oleh Sri Paus Fransiskus, yang berbicara tentang
‘Perawatan Rumah Kita Bersama’. Sebutan ‘Rumah Kita Bersama’ sebenarnya adalah
BUMI, Ciptaan Allah. Sri Paus, melalui Laudato Si, mengajak kita untuk
membangun solidaritas sosial demi keutuhan ciptaan, supaya kita tetap layak
hidup didalam bumi yang satu dan sama ini.
§ Padang gurun eksternal yang diamksudkan Sri
Paus ialah lahan-lahan terbuka hijau yang selama ini terpelihara, mulai diganti
dengan pembangunan berbagai bidang seperti pertambangan, properti, jalan-jalan
baru, dll. Sejalan dengan ini, padang gurun internal, akan semakin kacau dan
gusar akibat perkembangan pembangunan itu. Berakibat dari atas nama pembangunan
itu ialah krisis ekologi.
§ Menyadari akan kerusakan alam ciptaan Allah
yang selama ini dilakukan, entah dalam bentuk yang kecil dan sederhana
sekalipun, atau apalagi dalam bentuk kontribusi kita yang lebih besar, Sri Paus
meminta kita untuk mengakui akan kesalahan atau kegagalan kita merawat bumi
ini. Sri Paus menawarkan kepada kita suatu ‘pertobatan
ekologis global’ (LS art. 5) dalam hidup ini terkhusus dalam masa prapaskah
ini.
§ Pertobatan
ekologis global yang ditawarkan Sri Paus,
berlanjutan dengan sikap membangun solidaritas sosial, tidak hanya antar
generasi sekarang ini namun juga intergenerasi yang akan datang dengan
memberikan pemahaman yang benar seperti yang diungkapkan Yesus: "Sebab
saat Aku lapar, kamu memberi Aku makan; saat Aku haus, kamu memberi Aku minum;
saat Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; saat Aku telanjang, kamu
memberi Aku pakaian; saat Aku sakit, kamu merawat Aku; saat Aku didalam penjara,
kamu mengunjungi Aku"(Mat. 25, 35-36).
3.
MEMBACA
SABDA TUHAN:
F Mari kita membuka
Kitab Suci Perjanjian Baru(2x)
Kita membuka
dari Injil Yohanes.
Kita mencari
Injil
Yohanes bab3
Injil
Yohanes bab 3, ayat 14.
Injil
Yohanes bab 3, ayat 14 sampai dengan ayat 21.
(diulangi sampai semua peserta mendapatkan
teks Injil
Yohanes 3:14-21).
Saya
persilahkan salah seorang dari kita membacakan teks tadi, dengan suara lantang,
dan tidak tergesa-gesa.
Adakah di
antara kita yang membawa Kitab Suci dari versi lain, (misalnya Alkitab Kabar Baik Dalam Bahasa Indonesia sehari-hari)?
Jikalau ada, saya persilahkan untuk membacakan teks Injil
Yohanes 3: 14-21 ini dari versi
yang ada dalam Alkitab-nya, dengan suara lantang dan tidak tergesa-gesa!
Pertanyaan
pendalaman teks Kitab Suci:
a.
Apa
yang sedang dilakukan Nikodemus dalam Injil tadi?
b.
Mengapa
cara Nikodemus meninggikan Allah didalam hidupnya dengan mendatangi Yesus pada
waktu malam?
c.
Bagaimana
cara manusia menanggapi ‘Terang yang sudah datang ke dalam dunia’ itu?
PENEGASAN:
§ Nikodemus, seorang Farisi, pemimpin agama
Yahudi, tetapi dengan diam-diam, ia menjadi pengikut Yesus. Dia datang pada
malam hari dengan maksud ingin belajar tentang hidup kekal yang bersumber pada
kasih Allah didalam diri Yesus.
§ Cara Nikodemus yang demikian, secara tidak
sadar, ia telah menunjukan sikap solidaritas sosial dengan Yesus dan juga
dengan alam, ciptaan Allah di waktu malam. Didalam kegelapan malam, Yesus
dipandang dan dihayati sebagai Terang yang menyinari perjalanan hidupnya.
§ Maka solidaritas sosial bagi Nikodemus dan
sekaligus bagi kita sebagai satu komunitas umat beriman adalah sikap batin
manusia yang bersumber dari rasa cinta kepada kehidupan bersama yang diwujudkan
dalam tindakan nyata berupa pengorbanan dan kesediaanmenjaga, membela, maupun
melindungiterhadapkehidupanbersama.
§ Kesatuan Nikodemus dengan alam di waktu
malam, dengan Yesus sebagai sumber Terang yang menghalau kejahatan seperti
tidak percaya akan Allah, takut akan kegelapan, dan membenci terang, adalah
jiwa kita umat beriman untuk melakukan pembaharuan hidup (dilahirkan kembali) sebagai orang yang setia dalam terang.
§ Dengan hidup didalam Terang seperti
Nikodemus, kita pun diajak untuk membaharui diri dalam Terang Kristus dengan
hidup yang benar seperti membangun rasa solider, tanggungjawab, belarasa,
mengakui kegagalan memelihara alam, dan siap sedia melakukan gerakan
solidaritas sosial untuk menjaga dan memelihara keutuhan ciptaan kembali.
§ Merusak alam adalah dosa melawan alam dan
melawan Allah, maka pemulihannya adalah melakukan gerakan sosial yang mengalir
dari pertobatan ekologis dan pertobatan rohani. Penghormatan terhadap alam
tidak hanya menghargai alam itu sendiri namun menghormati Allah Sang Pencipta.
Maka pertobatan ekologis dan pertobatan rohani menjadi satu.
§ Melakukan gerakan solidaritas sosial
sebagai bentuk ‘pertobatan ekologis global’ seperti membangun komunikasi sosial
intergenerasi dengan berpedoman pada Sabda Yesus: "Sebab saat Aku lapar, kamu memberi Aku makan; saat Aku haus, kamu memberi
Aku minum; saat Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; saat Aku
telanjang, kamu memberi Aku pakaian; saat Aku sakit, kamu merawat Aku; saat Aku
didalam penjara, kamu mengunjungi Aku"(Mat. 25, 35-36).
4.
AKSI
NYATA KBG:
-
Keluarga:
apa yang
dilakukan keluarga secara bersama-sama untuk melakukan pertobatan ekologis
sebagai gerakan solidaritas sosial seperti dikatakan Yesus ini: "Sebab
saat Aku lapar, kamu memberi Aku makan; saat Aku haus, kamu memberi Aku minum;
saat Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; saat Aku telanjang, kamu
memberi Aku pakaian; saat Aku sakit, kamu merawat Aku; saat Aku didalam penjara, kamu mengunjungi Aku"(Mat.
25, 35-36).
-
KBG:
apa yang
dilakukan KBG sebagai pertobatan ekologis untuk gerakan solidaritas sosial bersama-sama
seperti dikatakan Yesus ini: "Sebab saat Aku lapar, kamu memberi Aku makan; saat Aku haus, kamu memberi Aku minum;
saat Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; saat Aku telanjang, kamu
memberi Aku pakaian; saat Aku sakit, kamu merawat Aku; saat Aku didalam penjara,
kamu mengunjungi Aku"(Mat. 25, 35-36).
5.
DOA
SPONTAN
F Bapak-ibu, saudara-saudari yang
terkasih.Mari kita sampaikan doa-doa pujian, ucapan syukur ataupun permohonan sehubungan
karya ciptaan Allah yang telah kita terima dalam hidup kita baik sebagai
pribadi maupun sebagai satu keluarga Allah.
a)
.................................................................................................................................
b)
.................................................................................................................................
c)
.......................................................................................................................
Mari, kita satukan semua doa dengan berdoa bersama dari Teks DOA MOHON PENYERTAAN ALLAH BAGI UMAT
KEUSKUPAN PANGKALPINANGDALAM MEWUJUDKAN IDENTITAS KEUSKUPAN.
DOA
MOHON PENYERTAAN ALLAH
BAGI UMAT
KEUSKUPAN PANGKALPINANG
DALAM
MEWUJUDKAN IDENTITAS KEUSKUPAN
Allah Tritunggal yang maharahim,
Kami bersyukur atas anugerah kasih-Mu yang
memperkenalkan diri sebagai Allah yang satu dalam tiga pribadi: Bapa Putra dan Roh Kudus, yang hidup
dalam persekutuan cinta. Kami bersyukur atas Rahmat cinta-Mu
yang menyertai hidup kami, sebagai satu keuskupan yang sedang membangun Gereja
Partisipatif: yang berpusat kepada Putra-Mu, membangun persekutuan, dan
melaksanakan misi.
Dengan meneladani persekutuan cinta-Mu, kami mohon
agar Engkau, Allah Tritunggal yang mahakudus memperbaharui diri kami, keluarga, KBG, dan
paroki kami, dalam kesatuan dengan
keuskupan kami dan seluruh Gereja-Mu. Baharuilah keluarga kami dengan Rahmat-Mu,
agar keluarga kami menjadi keluarga yang setia dan sejahtera. Baharuilah KBG
kami, agar menjadi KBG yang inklusif dan berdialog, berakar pada iman dan
ajaran Gereja, KBG yang militan, yang peduli terhadap lingkungan hidup,
profetis, dan berpihak kepada yang lemah, serta KBG yang dinamis, transformatif
dan sebagai Rumah Tangga bagi siapapun.
Gerakanlah kami untuk semakin mengambil
bagian dalam kehidupan bersama, sebagai anggota komunitas yang rendah hati,
saling melayani seperti yang ditunjukkan Yesus Kristus Tuhan, Guru dan
Penyelamat kami. Bunda Maria, doakan kami agar semakin menghayati hidup kami
sesuai yang diajarkan Kristus Tuhan kami. Amin.
Dan kita tutup pertemuan kita dengan menyanyikan sebuah lagu!
=***=
IBADAT TOBAT MASA PRAPASKAH
PERTOBATAN EKOLOGIS
01. Lagu
Pembuka
02. Tanda Salib dan Salam
P Dalam
nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus.
U Amin
P Semoga
kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan dari Putra-Nya,
Yesus Kristus beserta kita.
U Sekarang dan
selama-lamanya.
03. Kata Pengantar
P Saudara-saudari terkasih, kita telah
mengikuti empat kali pertemuan pada masa Prapaskah 2018 dengan tema: ‘Membangun
Solidaritas Sosial demi keutuhan alam ciptaan’. Saatnya bagi kita untuk mengoreksi diri sehingga makna pendalaman yang
sudah kita lakukan sungguh kita wujudkan dalam hidup sehari-hari. Melalui ibadat tobat ekologis ini, diharapkan bahwa kita semakin terdorong
membarui diri sebagai umat beriman, terutama dalam membangun solidaritas sosial
demi keutuhan ciptaan.
04. Pernyataan Tobat
P Setelah diingatkan akan isi pendalaman
tema pertemuan yang lalu, marilah kita hening sejenak sambil merenungkan sebuah
lagu dari Ebit G. Ade berikut ini:
(Fasilitator
dapat mendaraskan dan menyanyikan lagu ini/mendengarkan lewat HP)
Perjalanan ini...terasa sangat menyedihkan sayang engkau tak duduk
disampingku kawan
Banyak cerita yang mestinya kau saksikan di tanah kering bebatuan,
Tubuhku terguncang dihempas batu jalanan....
Tubuhku terguncang dihempas batu jalanan....
Hati tergetar menatap kering rerumputan
Perjalanan ini pun seperti jadi saksi gembala kecil menangis sedih
...
Kawan coba dengar apa jawabnya ketika di kutanya mengapa bapak ibunya
tlah lama mati ditelan bencana tanah ini.
Sesampainya di laut... kukabarkan semuanya....
Kepada karang kepada ombak... kepada matahari
Tetapi semua diam tetapi semua bisu
Tetapi semua diam tetapi semua bisu
Tinggal aku sendiri terpaku menatap langit
Barangkali di sana ada jawabnya .... Mengapa di tanahku terjadi bencana
Barangkali di sana ada jawabnya .... Mengapa di tanahku terjadi bencana
Mungkin Tuhan mulai bosan....
Melihat tingkah kita yang selalu salah
dan bangga dengan dosa-dosa atau alam mulai enggan bersahabat
dengan kita...
Coba kita bertanya pada Rumput yang bergoyang.
P Saudara-saudari
terkasih.
Pesan lagu ini mengetuk hati nurani kita untuk menyadari bahwa kita
terlibat dalam perusakan alam semesta.Dosa ekologis
inilah yang harus kita sesali dan berjanji untuk tidak lagi melukai alam
ciptaan Alla.
Marilah mengarahkan hati kepada Tuhan, dan memohon pengampunan-Nya,
sehingga kita pantas bertemu dengan Dia dan mendengarkan Sabda-Nya, dengan mendoakan
doa tobat:
U Saya
mengaku,................
P Tuhan
Kasihanilah kami.................
U Tuhan
Kasihanilah kami......
P Kritus
kasihanilah kami..................
U Kristus
kasihanilah kami
P Tuhan
kasihanilah kami..................
U Tuhan kasihanilah
kami
P Semoga
Allah memandang dan memperhatikan kita. Semoga Ia menunjukkan kerelaan hati-Nya
serta memberikan pengampunan dosa dan damai sejahtera kepada kita.
U Amin.
05. Doa Pembuka
P Marilah
kita berdoa:
Allah Bapa Yang Maha Rahim, kami mengucap syukur kepadaMu, karena selama
masa Prapaskah ini Engkau memberikan kesempatan yang baik bagi kami untuk
merenungkan upaya kami untuk membangun solidaritas sosial demi keutuhan
ciptaan. Pada kesempatan ini pula, kami memohon anugerahilah kami dengan
kesetiaan mendengar Sabda-Mu, sehingga dengan semangat tobat sejati kami dapat
membarui hidup untuk semakin mencintai Alam.
Semoga kami semakin mampu menjadikan bumi sebagai rumah bersama mahkluk
ciptaan lain. Kami pun dapat berlaku sebagai sahabat bagi alam ciptaan-Mu bukan
perusak alam semesta sehingga kami mampu menyadarinya sebagai anugerah-Mu dalam
iman dan kasih seperti yang telah diajarkan oleh Putra-Mu Yesus Kristus Tuhan
dan Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa kini dan sepanjang segala masa.
U Amin.
06. Bacaan Injil:
P Semoga
Tuhan beserta kita.
U Sekarang
dan selama-lamanya.
P Inilah
Injil Yesus Kristus menurut Lukas 20:9-18
U Dimuliakanlah
Tuhan.
07. Renungan
Lukas 20 : 9 – 18
Pemeriksaan Batin
P Marilah
kita hening sejenak.....(fasilitator membacakan renungan dalam bentuk
pemeriksaan batin).
F Selama
ini, kita kurang memedulikan kesatuan,
per-audaraan,
saling percaya, salinghormat menghormati yang
mendorong untuk bertanggung jawab bersama atas alam ciptaan yang
dianugerahkan bagi hidup manusia.....(hening sejenak.......).
F Selama
ini, kita kurang menyadari tanggungjawab dan partisipasi sosial untuk peduli dan
terlibat dalam realitas sosial manusia dengan seluruh keutuhan ciptaan.(hening sejenak........)
F Selama ini, kita kurang menyadari sebagai manusia kami harus
hidup saling melengkapi dengan ciptaan lain. Kami
pun kurang menghormati dan menghargai
alam
ciptaan Tuhan. (hening sejenak....).
F Selama ini, kita kurang menyadari bahwa alam telah memelihara kehidupan
manusia.Alam telah menyediakan segala yang diperlukan manusia untuk menjamin
kelangsungan hidupnya.(hening sejenak.....)
F Selama ini, kita kurang
mendengarkan panggilan untuk mengambil bagian dalam memelihara alam. Sebagai citra Allah, manusia adalah rekan kerja Allah dalam me-melihara alam semesta.
F Kita
memandang diri sebagai pusat dari sistem alam semesta. Kami hanya menganggap yang paling penting
dan paling menentukan dalam tatanan ekosistem alam ciptaan. (hening sejenak ......)
F Kita memperlakukan alam pun hanya dilihat sebagai obyek,
alat dan sarana bagi pemenuhan kebutuhan dan kepentingan manusia. Alam hanya
alat bagi pencapaian tujuan ekonomis manusia. Alam tidak mempunyai nilai
pada dirinya sendiri. (hening
sejenak..........)
F Kita dengan mudah menghabiskan isi alam tanpa me-mikirkan kelestariannya. Alam menderita dan tidak lagi menjadi tempat yang
nyaman untuk hidupnya. (hening
sejenak ........)
F Terjadinya pencemaran air, udara, tanah, suara,
banjir, tanah longsor, pembuangan sampah di sembarang tempat dan pemanfaatan
sumber daya alam secara berlebihan di luar batas adalah kegagalan kita dalam
menjaga keutuhan ciptaan Tuhan. (hening
sejenak.......)
F Sikap batin kita tidak bersumber
dari rasa cinta kepada kehidupan bersama yang diwujudkan dalam tindakan nyata
berupa pengorbanan dan kesediaan menjaga, membela, maupun
melindungi terhadap kehidupan bersama. (hening sejenak.......)
F Alam ciptaan merupakan harta kehidupan bersama,
warisan seluruh umat manusia, tanggungjawab semua orang.
08. Doa Umat dan Bapa Kami
P Saudara-saudari,
percaya akan sabda Yesus, “… mintalah
apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya”, marilah menyampaikan
doa-doa permohonan kita kepada Bapa di surga, dengan pengantaraan Yesus
Kristus, Putra-Nya…
(Umat menjawab: Jadikanlah kami penyayang kehidupan)
1. Ya Tuhan, kami
bersyukur atas ciptaanMu, alam semesta seisinya, sebagai tempat dan pendukung
hidup kami. Berikanlah kami kekuatan, agar kami mampu menjaga dan melestarikannya
sesuai dengan rencana penciptaanMu, sebagai wujud pertobatan kami.
Marilah
kita mohon…Jadikanlah
kami penyayang kehidupan
2. Ya Tuhan,
selamatkanlah kami umatMu dari akibat kerusakan sumber daya alam dan lingkungan
hidup, yang pada saat ini semakin memprihatinkan.
Marilah kita mohon.....
3. Ya Tuhan,
berikanlah kekuatan, agar kami tidak hanya menyalahkan orang lain yang telah
menghabiskan sumber daya alam dan merusak lingkungan hidup kami, melainkan kami
sendiri berperilaku peduli terhadap sumber daya alam dan lingkungan hidup.
Marilah
kita mohon ………
Jadikanlah kami penyayang kehidupan
4. Ya Tuhan, ajarilah
kami untuk mencintai lingkungan hidup kami ini, sehingga dengan senang hati
kami memelihara agar lingkungan hidup ini tetap bersih dan bebas dari
pencemaran.
Marilah
kita mohon …
Jadikanlah kami penyayang kehidupan.
5. Ya Tuhan,
tanamkanlah sikap kepedulian di dalam diri umatMu untuk terlibat bersama dengan
sesama, dalam usaha-usaha pelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup.
Marilah
kita mohon …Jadikanlah
kami penyayang kehidupan.
(Diberi kesempatan kepada 1-2 orang
lagi dari peserta untuk menyampaikan doanya secara spontan)
P
Allah Bapa kami, terimalah doa-doa
permohonan umat-Mu ini,dan perkenankanlah kami memadukannya dengan doa yang
diajarkan oleh Yesus Kristus, Putra-Mu.
U
Bapa kami yang ada di surga…..
09. Aksi Perutusan
P Saudara-saudari
terkasih, masa Prapaskah adalah masa persiapan untuk mengalami dan merayakan
Paskah Tuhan.
Tanpa ambil bagian dalam doa, pertobatan atau pembaruan diri, dan amal
bakti kepada sesama, kita kurang layak ikut serta dalam kemenangan dan
kebahagiaan Paskah.
Semoga aksi bersama, sebagai pembaruan diri, yang kita rencanakan tadi dan
yang akan kita wujudkan, menjadi tanda keikutsertaan kita dalam merayakan
kemenangan Paskah Tuhan.
10. Doa Penutup
P
Marilah kita berdoa
Allah
Bapa yang berbelaskasih, kami bersyukur kepada-Mu karena Engkau senantiasa
mengasihi kami kendati kami berdosa. Semoga Sabda-Mu menguatkan kami menjalani dan membarui hidup serta
mewujudkan niat baik yang telah kami rencanakan.Berkatilah kami agar kelak
dapat ambil bagian dalam kegembiraan Paska bersama Kristus Putra-Mu, Tuhan dan
Pengantara kami.
U
Amin
11. Mohon Berkat Tuhan
P Saudara-saudari terkasih, sebelum
mengakhiri Ibadat ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.(hening
sejenak).
Semoga
Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke
hidup yang kekal.
Dalam nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus.
U
Amin.
12. Pengutusan
P Marilah kita pergi untuk mewartakan
kasih dan pengampunan Tuhan.
U
Amin.
13. Lagu Penutup
=***=
Komentar