Postingan

KOMUNITAS BASIS GEREJAWI ST. FRANSISKUS XAVERIUS KAMPUNG JAWA - PAROKI SUNGAILIAT

Gambar
Daerah Kampung Jawa, termasuk wilayah Kota Sungailiat. Disebut kampung Jawa karena   anggota komunitas ini hampir semuanya adalah orang Jawa. Komunitas memiliki fasilitator yang cukup dan baik. Fasilitator lebih baik dan berkualitas lagi jika pemberdayaan kualitas keluarga muda dikelompok ini ditingkatkan lagi. Artinya bahwa perhatian pada keluarga-keluarga muda akan membantu terlibatan mereka dalam berbagai kegiatan komunitas. Ada kaum muda tapi kini tidak banyak lagi. Anak-anak dan remaja minim sekali. Kelompok ini merupakan teritorial yang bernuansa kategorial – budaya (Jawa). Ada beberapa anggota keluarga yang berasal dari kelompok St. Yosep dan St. Petrus yang sering mengikuti kegiatan kelompok St. Fransiskus Xaverius, hal ini karena ”kedekatan emosional budaya”. Sedangkan kelompok teritorialnya sendiri, tidak mengikutinya. Maka dalam pertemuan kelompok, perlu penyadaran tentang KBG—teritorial. St. Fransiskus Xaverius sejak 2008, telah dibentuk Credit Union. Bapak Yohanes Sagi

KOMUNITAS BASIS STA. THERESIA 1 PAROKI SUNGAILIAT

Gambar
Wilayah kelompok ini meliputi daerah Sinkai Melintang (Jl. Sam Ratulangi), Air A Haw, Pelabuhan Ikan, Jelitik,  Rambak, dan Teluk Uber. Kelompok ini amat beruntung, di samping menjadi tempat bernaung bagi para donator di paroki ini, juga memiliki banyak fasilitator yang handal. Situasi di dalam kelompok amat bagus, kreatif dan kompak penuh keakraban. Hanya dirasakan terasa amat ekskusif, banyak tenaga yang mampu menjadi anggota koor, fasilitator, tapi masih sebatas untuk kebutuhan kelompoknya sendiri, belum tergerak untuk membantu kepada kelompok lain yang membutuhkan. Situasi kelompok ini, sejak bulan November 2007, mulai pasang surut dalam keterlibatannya baik di kelompok maupun di Paroki. Namun keadaan ini telah dipulihkan sehingga telah memiliki prospek baru untuk merangkul anggota kelompok lain dalam hal kegiatan-kegiatan umum, seperti retret / rekoleksi, dan pertanian kacang kedelai serta pengobatan gratis. Ketua komunitas bapak Yosef Ardiyanto Totong, seorang guru di Yayasan Bu

KOMUNITAS BASIS STA. MARIA GORETTI PAROKI SUNGAILIAT

Gambar
Komunitas Sta. Maria Goretti adalah komunitas yang berada di tengah-tengah kota. Komunitas Basis Gerejawi ini berada di sekitar Sekolah Katolik Sta. Maria Goretti Sungailiat. Sejak 2007, komunitas ini diketuai oleh Ibu Frederika Sri Winarti, dibantu oleh seorang anak muda, saudari Florentina Dewi Susanto dan Sr. Gregoriana, AK. Wilayah komunitas ini mencakupi daerah Sinkai Sawo, Air Kantong, Nanung, Fajar, Pasar dan Loka Cin. Anggota kelompok ini cukup banyak umat, namun kini aktivitas kelompok ini didominasi oleh aji-aji tua. Sedangkan SDM untuk keperluan fasilitator amat minim. Saudari Dewi dan Sr. Gregoriana, AK adalah fasilitator komunitas Sta. Maria Goretti. Aktivitas kelompok ini cukup bagus, ada kegiatan rutin, dan kompak satu sama lain. Sejak awal 2008, kelompok ini dimekarkan menjadi dua ranting. Kelompok ini kini dibantu oleh suster-suster AK. Tetapi pemekaran ini hanya bertahan selama setahun. Kini kelompok ini tetap menjadi kelompok yang besar. Kesulitan yang mereka hadap

KOMUNITAS BASIS ST. GABRIEL - BUKIT BETUNG PAROKI SUNGAILIAT

Gambar
Ketua komunitas St.Gabriel, Bapak Hilarius Benyamin. Komunitas ini terdiri orang-orang Flores dan beberapa keluarga dari suku Tiong Hoa. Komunitas ini hanya mengandalkan ketua komunitas. Minim fasilitator. Namun sejak lebih kurang tiga tahun lalu (2009), Bapak Paulus Benediktus pindah dari Sta. Theresia 1 ke komunitas Gabriel. Maka St. Gabriel mendapat seorang fasilitator yang sangat aktif, baik untuk pendalaman iman di kelompok maupun pemberdayaan untuk sekolah minggu anak-anak. Wilayah komunitas St. Gabriel seluruh daerah Bukit Betung. Dalam pengelolaan jadwal kegiatan, komunitas Gabriel memang sudah teratur, tetapi faktor kehadiran anggota kelompok masih memprihatinkan. Padahal kelompok ini memiliki cukup banyak orang muda. Berdasarkan sensus umat Paroki Sungailiat, komunitas St. Gabriel memiliki 18 Kepala Keluarga, dengan jumlah umat 59 orang yang terdiri dari 35 orang laki-laki dan 24 orang perempuan. Dari jumlah umat yang tercatat itu, umur 0-10 tahun berjumlah 14 orang; 10-20

KOMUNITAS BASIS ST. THERESIA II PEMALI PAROKI SUNGAILIAT

Gambar
Komunitas Sta. Theresia 2 termasuk komunitas inti dalam Stasi Pemali. Stasi Pemali mempunyai sebuah bangunan gereja yang lumayan cantik dengan pelindung ”Sta. Theresia dari Kanak-Kanak Yesus. Umat komunitas Sta. Theresia 2 terdiri dari orang-orang Tiong Hoa dan orang Jawa serta beberapa keluarga suku Batak dan Flores. Komunitas ini memiliki banyak aktivis. Dalam kegiatan komunitas, Theresia 2 cukup baik dan teratur dan sebagian besar aktif. Wilayahnya meliputi Pemali, Air Ruay, Sigambir, dan Air Duren (Pohing). Berdasarkan data sensus paroki pada akhir tahun 2010 sampai awal 2011, komunitas ini beranggotakan 75 jiwa, dengan 27 kepala keluarga. Jumlah umat yang demikian itu, laki-laki sebanyak 36 jiwa dan 39 jiwa perempuan. Berdasarkan jumlah umat tersebut, dapat terbaca bahwa umat yang berumur 0-10 tahun sebanyak 13 jiwa; 10-20 tahun berjumlah 9 jiwa, 21-30 tahun, 11 jiwa; 31-40 tahun 15 jiwa; 41-50 tahun 6 jiwa dan 51-60 tahun sebanyak 7 jiwa serta 61 tahun keata ada 5 jiwa. Umat

KOMUNITAS BASIS ST. THOMAS AQUINO – CHOI HIN PAROKI SUNGAILIAT

Gambar
Komunitas Basis yang berpelindungkan St. Thomas Aquino ini meliputi wilayah dusun Choi Hin, Merawang, Rebo, dan Si Hin. Sebagian besar anggota komunitas ini adalah saudara kita dari suku Tiong Hoa, satu keluarga dari Jawa dan beberapa keluarga dari Flores. Pekerjaaan rata-rata buruh (TI, pelabuhan, petani, peternak, dll). Komunitas ini anggota kebanyakkan perempuan. Selama ini seluruh kegiatan kelompok diprakarsai oleh Bapak Agus Suratidjo, seorang guru SD di SD Negeri 17 Tanjung Ratu. Kesulitan yang dialami kelompok ini selain pekerjaan yang memakan waktu hingga malam dan bahkan kerjanya sampai pada hari Minggu, juga karena wilayahnya terlalu luas dan jarak tempat tinggal yang berjauhan   satu dengan yang lain. Komunitas St. Thomas Aquino hingga saat ini diketuai oleh bapak Agus Suratidjo. Beliau seorang guru SD di Tanjung Ratu. Sensus Paroki mencatat, komunitas St. Thomas mempunyai 22 kepala keluarga, dengan jumlah anggota anak-anak sampai dewasa sebanyak 40 jiwa yang terdiri dari

KOMUNITAS BASIS GEREJANI ST. YOHANES PEMANDI PAROKI SUNGAILIAT

Gambar
Wilayah komunitas basis ini meliputi lingkungan Bedukang dan Air Hantu. Komunitas ini terdiri dari orang-orang yang berasal dari suku Flores dan satu-dua keluarga suku Tiong Hoa di Air Hantu. Hampir seluruh anggota kelompok adalah para pekerja TI, maka sulit diajak untuk berkumpul. Mereka lebih sibuk dengan kerja menambang timah. Apalagi pulang kerjapun sudah terlalu malam. Dengan alasan seperti ini maka rasanya sulit untuk mereka hadir dalam setiap kali ada pertemuan doa, bahkan misa kelompok. Sampai dengan saat ini, sudah ada keluarga yang menetap di komunitas ini. Berdasarkan sensus umat yang dilaksanakan oleh paroki pada akhir tahun 2010 sampai dengan awal 2011, KBG St. Yohanes Pemandi memiliki 28 Kepala Keluarga, dengan jumlah umat 72 jiwa; 42 jiwa laki-laki dan 30 jiwa perempuan. Dari jumlah umat itu, umur 0-10 tahun sebanyak 23 jiwa, umur 10-20 tahun, 7 jiwa, 21-30 tahun 21 jiwa, 31-40 tahun ada 16 jiwa, umur 41-50, sebanyak 4 jiwa dan umur 51-60 ada 3 jiwa dan 61 tahun ke atas