MELAYANI ORANG YANG MENDERITA MELALUI JALUR KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA (2)


PERTEMUAN KBG BULAN APRIL DENGAN 
SHARING INJIL 7 LANGKAH


(Menjelang Pemilihan Umum (Presiden-DPR / DRPD – Propinsi-Kabupaten dan DPD)

F        Mari, kita membuka pertemuan pendalaman iman umat ini,  dengan menyanyikan sebuah lagu pembuka. ... PS. No.....

Penghormatan Kepada Sabda Allah
F    Mari, kita berdiri untuk memberikan penghormatan kepada Kristus, Sang Sabda yang hadir di tengah-tengah kita. (semua anggota KBG memberikan hormat dengan menundukkan kepala).

LANGKAH-LANGKAH SHARING INJIL TUJUH LANGKAH

1.      Kita Mengundang Tuhan
F      Mari kita hening sejenak dan kita menyadari kehadiran Tuhan dalam hidup kita.

Dapatkah seorang dari kita mengundang Yesus dengan doa pembuka?

2.      Kita Membaca Teks Kitab Suci (Alkitab)
F      Marilah membukaInjil Lukas bab 6 ayat 12 sampai 16 (ulang lagi sebanyak 2-3 kali: sampai semua peserta telah menemukan teks yang sama)
Dapatkah seorang diantara kita membaca teks… bab…. ayat….sampai…....

Adakah diantara kita yang memegang Kitab Suci dari versi lain baik berupa bahasa atau pun lainnya....diminta untuk membaca teksnya yang sama. (mungkin)

3.      Kita memilih kata-kata yang menyentuh dan merenungkannya.
F      Kita memilih kata-kata atau ungkapan-ungkapan singkat, mendoakannya dengan suara lantang 3 kali, setiap kali diselingi dengan hening sejenak.

4.      Kita membiarkan Tuhan berbicara kepada kita dalam keheningan.
F      Kita berdiam diri selama ......... menit, dan mempersilakan Tuhan berbicara kepada kita dan kita memberikan pesan cinta kepada-Nya.

5.      Melayani Orang Yang Menderita Melalui Jalur Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara (Menjelang Pemilihan Umum (Presiden-DPR / DRPD – Propinsi-Kabupaten dan DPD)

F      Bapak-ibu, saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus. Ada beberapa poin berikut ini yang boleh kita pahami dan renungkan serta kemudian menjadi aksi nyata bersama pada tanggal 17 April 2019 nanti.
1.    Pemilihan Umum (Presiden-DPR-DPRD-DPD) akan terlaksana pada tanggal 17 April 2019 mendatang. Pemilu ini, walau dilaksanakan setiap lima tahunan, tetapi harus dimaknai sebagai sebuah moment penting bagi kita sebagai warga 100% Indonesia dan 100% Katolik yang terlibat dalam kehidupan berbangsa dan negara.
2.    Dalam teks Kitab Suci Lukas 6: 12-16, yang kita baca tadi, membantu kita memaknai momen Pemilu 17 April 2019 yang akan datang, demikian:
a.    Sebelum Yesus memilih keduabelas rasul-Nya, Ia memulai-Nya dengan mencari tempat yang sepi-sunyi untuk membangun relasi dengan Bapa-Nya. Ia mendengar suara Bapa-Nya. Sehingga Ia tidak menyesal setelah memilih. Memilih adalah panggilan perutusan Bapa-Nya, yang diterima-Nya. Berdoa dan memilih bagi kita adalah juga panggilan dan tugas perutusan kita sebagai orang Katolik.
b.    Yesus mempunyai banyak murid yang Ia kenal. Namun untuk mempercayai dalam pengembanan tugas, tentu Ia mengenal orang-orang yang dipilih-Nya itu secara khusus. Disinilah, Yesus memiliki kriteria khusus bagi orang yang akan dipilih-Nya itu.
-  Kriteria-kriteria bagi seorang pemimpin: menjamin ketertiban dalam masyarakat, memerintah dengan aman sentosa, menjamin perkembangan negeri, tidak boleh membenci sesama, tidak boleh terpengaruh oleh nafsu kuasa dan uang, tidak sombong, dan tidak sewenang-wenang. (Sir.10 : 1-8).
-  Selain itu juga, ada kriteria lagi: menghukum para penjahat, mengganjar yang berbuat baik, mengajar  orang-orang yang bodoh, memberi contoh atau teladan dalam berbuat baik, berlaku sebagai abdi Allah, hormat kepada semua orang, mengasihi sesama, takwa kepada Allah, dan hormat kepada Kepala Negara (1Petrus 2:13-17).
c.     Kriteria berikut ini yang boleh menjadi masukan untuk kita dalam memilih para calon pemimpin kita pada Pemilu nanti:  bersikap penyabar, mempunyai perhatian kepada orang-orang lain khusus orang-orang kecil, mau mendengarkan orang lain atau pihak lain, bersikap rendah hati, memiliki kemampuan untuk penyelesaian masalah, bersikap optimis, mampu membangun pertahanan-bukan mau berperang, berjiwa bekerja-lebih banyak bekerja, mampu bertanggungjawab, bersikap jujur apa adanya, dan mampu menguraikan pokok-pokok pikiranya secara teliti dengan data-data yang jelas.
3.    Momen lima tahunan ini, dimaknai oleh kita dengan mengingat kembali kata-kata almahrum Mgr. Albertus Soegijapranoto, SJ, demikian: ‘... Jangan biarkan orang lain mengambil keputusan mengenai nasibmu, tanpa kamu terlibat didalamnya.’ Jadilah 100% warga negara Indonesia dan 100% warga Katolik yang dihidup di Indonesia. Pernyataan almahrum ini mau menekankan dua hal berikut ini: pertama, kita tidak boleh golongan putih (golput). Kita mesti satukan tekad untuk memilih dengan kriteria-kriteria tadi di atas. Kedua, kita harus terlibat untuk momen pemilu ini, dengan gunakan hak suara, datang ke TPS dan berikan pilihan yang tepat. Karena nasib kita selama 5 tahun ke depan akan ditentukan oleh pilihan kita saat ini.

6.      Kita membicarakan tugas yang kita yakini harus kita laksanakan bersama.
F      Mari kita laporkan tugas yang telah dilaksanakan pada rencana aksi kita di minggu lalu....

Mari, kita diskusikan rencana aksi baru: tugas mana akan kita lakukan. Siapa buat apa dan bilamana.

7.   Kita berdoa bersama secara spontan.
F      Marilah kita ungkapan doa permohonan, doa syukur dan doa pujian secara spontan
Kita satukan semua doa dengan doa yang diajarkan Yesus kepada kita: Bpa kami....

Tutup dengan sebuah lagu, pilih lagu yang bisa dinyanyikan oleh semua peserta
=***=

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Refleksi pribadi atas Tulisan Bambang Harsono tentang doa Singkat THS-THM

AsIPA-PIPA dan KBG-SHARING INJIL

Tinjauan Komunitas Basis Gerejawi Menurut Dokumen Resmi Gereja Katolik