“MENGHAYATI RAHMAT KEBANGKITAN YESUS KRISTUS” (2)
Modul Pertemuan KBG Bulan Juli 2019
Penanggungjawab
Modul:
RD. Marsel Gabriel, RD. Dr. Benny Balun, RD. Fransiskus Indra Jati
H. S.
Ibu Shito Kadari dan Bp. Alfons G. Liwun
Persiapan:
§
Fasilitator wajib mengikuti
studi modul yang dipimpin oleh Pastor Paroki sebagai Koordinator Fasilitator
maupun sebagai Koordinator PIPA Paroki.
§
Fasilitator mempersiapkan diri untuk pertemuan pendalaman iman umat ini, yakni :
-
Kitab Suci dan Puji Syukur
-
Modul Pertemuan yang didukung oleh gagasan dasarnya.
-
Teks Doa Mohon Penyertaan Yesus Kristus Bagi Umat Keuskupan
Pangkalpinang (Tahun 2019: Keberpusatan pada Kristus).
Tujuan:
§ Supaya Umat
Allah Keuskupan Pangkalpinang semakin mengenal pribadi Yesus yang bangkit
sebagai Pembaharu Hidup dan Pemberi Hidup baru.
§ Supaya Umat Allah Keuskupan Pangkalpinang semakin
bersemangat membangun relasi dengan Yesus yang bangkit.
§ Supaya Umat Allah Keuskupan Pangkalpinang
menjadikan Yesus Kristus sebagai pedoman hidup konkrit dalam hidup berkomunitas.
PENGANTAR
F Bapak-ibu, saudara-saudari yang terkasih dalam Yesus Kristus!
Dalam
pertemuan yang lalu,
kita sudah
terbantu untuk memiliki pemahaman
yang benar tentang
kebangkitan Tuhan Yesus. Kali ini kita akan diarahkan pada
upaya menghayati atau menghidupi secara nyata anugerah kebangkitan Tuhan itu
dalam kehidupan sehari-hari di antara sesama kita dan alam ciptaan.
Tema
yang akan kita
dalami bersama
adalah, “Menghayati Rahmat Kebangkitan
Yesus Kristus”. Harapan
yang mau kita capai dalam pertemuan ini ialah:
§ Agar
kita semakin mengenal pribadi Yesus yang bangkit sebagai Pembaharu Hidup dan Pemberi
Hidup baru.
§ Agar kita semakin bersemangat membangun relasi dengan
Yesus yang bangkit.
§ Agar kita menjadikan Yesus Kristus sebagai pedoman hidup
konkrit dalam hidup berkomunitas.
Sebelum kita dalami bersama, mari
kita siapkan hati dengan menyanyikan bersama lagu, “Berpusat pada Kristus”.
PENGHORMATAN SABDA
F Mari kita sejenak
menundukkan kepala (membungkukkan badan) ke arah Kitab Suci yang ditahtakan,
sebagai tanda hormat kita pada Kristus yang hadir dalam Sabda.
LANGKAH-LNGKAH PENDALAMAN KITAB SUCI
DOA MENGUNDANG TUHAN
F Saya persilakan salah seorang dari
antara kita untuk
berdoa mengundang Tuhan. Saya persilakan....
KODE:
F Mari kita simak bersama satu gambar berikut ini, selama satu setengah menit. Setelah itu, kita akan mendalami gambar berikut
dengan beberapa pertanyaan.
Mari kita simak bersama
gambar di bawah ini…..
Pertanyaan pendalaman kode:
b. Bagaimana cara mereka menghayati kebangkitan Kristus
dalam hidup mereka?
TAMBAHAN:
§
Mereka yang dibaptis dalam Kristus dan keluarganya
berkumpul bersama dalam satu komunitas.
§
Berkumpul rutin sebagai satu komunitas untuk berdoa,
membaca Sabda dan merayakan sakramen-sakramen.
§
Mereka membaca Kitab Suci dan berusaha untuk
menjadikan Kitab Suci sebagai cermin hidup harian mereka. Mereka sepakat untuk
menjalankan hidup harian sesuai dengan Kitab Suci.
§
Dengan begitu, hidup dalam Sabda berarti hidup didalam
Kristus yang bangkit. Hidup dalam persekutuan dengan Kristus.
MEMBACA TEKS KITAB SUCI
F Bapak-ibu,
saudara-saudari, mari kita membuka
Kitab Suci dari teks Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma 6:1-13. (diulangi lagi teks Kitab Sucinya sampai semua peserta dipastikan sudah
menemukan teksnya).
Saya
persilakan salah seorang dari antara kita untuk membaca teks Kitab Suci yang
ditemukan tadi dengan suara yang lantang dan perlahan-lahan.
Pertanyaan Pendalaman
1.
Apa
maksud Rasul Paulus ‘dibaptis dalam Kristus’?
2.
Cara
hidup seperti apakah yang disebut oleh Rasul Paulus agar lebih kita kembangkan,
untuk bisa hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus?
3.
Menurut Rasul Paulus apa makna
kebangkitan Tuhan Yesus untuk kehidupan umat beriman?
PENEGASAN:
1.
Kebangkitan Kristus disimbolkan dalam
baptisan kita. Itu berarti menyamakan diri dengan Kristus dalam kematian dan
penguburan-Nya, supaya kita dapat hidup dalam penyatuan dengan hidup
kebangkitan-Nya (ay. 4-5). Sebagaimana
Kristus telah bangkit dari antara orang mati, demikian pula kita yang memiliki
iman yang menyelamatkan yang sejati di dalam Dia akan hidup dalam hidup yang
baru (ay. 5).
2.
Bagi orang Kristen baptisan melambangkan
kematian dan kebangkitan orang percaya bersama dengan Kristus, namun bukan
hanya itu saja. Apabila disertai iman yang sejati, baptisan adalah unsur
penolakan dosa kita dan komitmen kepada Kristus, yang menghasilkan aliran kasih
karunia yang terus-menerus dan hidup kekal bagi kita (Kis. 22: 16).
3.
Dasar pikiran utama
dari Rasul Paulus dalam teks Roma 6: 1-13
ialah kesatuan orang yang percaya dengan Kristus dalam kematian dan
kehidupan-Nya. Maka konsekuensinya ialah bahwa jika kita menjadi orang percaya
yang sejati, kita telah mati terhadap dosa dan kenyataan itu harus
diperhitungkan, dengan maksud:
§ Kita yang percaya
pada Kristus, mati terhadap dosa dalam baptisan air. Ketika kita menyatakan
kematian kita terhadap dosa dan menyerahkan diri untuk menolak dosa dan hidup
bagi Kristus (ay. 3-5).
§ Kita yang percaya
pada Kristus telah mati terhadap dosa di hadapan Allah. Dengan itu dianggap
oleh Allah telah mati dengan Kristus di salib dan dibangkitkan kembali dalam
kebangkitan-Nya (ay. 5-10).
§ Kita yang percaya
pada Kristus, mati terhadap dosa ketika dilahirkan kembali oleh Roh Kudus.
Inilah rahmat kebangkitan yang dihidupkan dalam satu keluarga dan satu
komunitas dalam Kristus Yesus.
4.
Rasul Paulus menasihatkan agar kita mati terhadap dosa
dan hidup bagi Allah dalam Yesus Kristus (ay. 11); tidak
membiarkan dosa menguasai tubuh kita yang fana (ay. 12); tidak menyerahkan anggota tubuh menjadi senjata
kelaliman, tetapi kepada Allah untuk dijadikan senjata kebenaran (ay. 13).
5. Dalam Syahadat iman kita dikatakan “Aku percaya akan kebangkitan badan”, perkataan ini mau mengajak seluruh umat Katolik untuk sekali lagi berfokus pada tujuan akhir, yaitu
surga. Dengan mengetahui bahwa suatu saat tubuh kita akan dibangkitkan dan
bersatu dengan jiwa dan kemudian hidup dalam kekekalan, maka kita akan
mengarahkan semua hal di dunia ini untuk mencapai kebahagiaan kekal.
6. Ajaran Gereja tentang Aku percaya akan kebangkitan
badan ini dapat membantu kita untuk senantiasa tabah dalam
menjalankan kehidupan di dunia ini, dengan bertekun dalam kasih akan sesama dan alam ciptaan, dan senantiasa
berjuang dalam kekudusan, sehingga pada akhirnya, kita akan menjadi manusia baru
di dalam Kristus dan hidup bahagia selamanya di surga untuk selamanya. Kematian Kristus membuka pintu perdamaian antara kita dengan Allah dan oleh kurban Kristus kita dapat
memperoleh keselamatan dan hidup yang kekal.
RENCANA AKSI NYATA:
F Bapak-ibu, saudara-saudari
yang terkasih! Mari, kita mengevaluasi pelaksanaan modul Bulan Juni 2019, setelah itu baru
kita merencanakan Aksi Nyata untuk Bulan Juli 2019
…...
a. Evaluasi Pelaksanaan & Aksi Nyata Modul Bulan
Juni
2019
§ Siapakah Yesus yang kita temukan dalam Pertemuan Modul PIU satu atau dua pertemuan pada bulan Juni 2019?
§ Bagaimana dengan Aksi Nyata yang dilakukan KBG untuk kedua Pertemuan Bulan Juni 2019 tersebut?
b.
Petunjuk
Teknis Evaluasi :
§ Mohon diisi lembaran evaluasi pelaksanaan modul pada halaman belakang
modul ini.
§ Setelah diisi, pengurus KBG-KBG / fasilitator yang bersangkutan
mengirimkan hasil evaluasi dengan memphoto lembaran evaluasi kemudian kirim ke
WA PIPA Keuskupan: 085264560979 (RD. Marsel Gabriel) dan 0852-64063801 (Alfons
Liwun) serta Shito K (0813-6714-0595)
c.
Aksi
Nyata untuk pendalaman iman modul ini:
§ Apa yang harus keluarga lakukan agar tetap semangat memelihara
sakramen-sakramen inisiasi (baptis, krisma dan ekaristi) bagi anggota keluarganya?
§ Apa yang harus KBG lakukan agar tetap semangat memelihara
sakramen-sakramen inisiasi (baptis, krisma dan ekaristi) bagi anggota KBGnya?
DOA SEPONTANITAS
F Bapak-Ibu, saudara-saudari yang terkasih. Saya persilakan untuk menyampaikan doa-doa kepada Tuhan, terutama yang
berkaitan dengan rencana aksi kita tadi.....
Mari
kita lanjutkan dengan mendoakan bersama “Doa
Mohon Penyertaan Yesus Kristus, bagi Umat Keuskupan Pangkalpinang”.
Kita
menyimpulkan seluruh doa-doa tadi dengan bersama mengucapkan doa yang diajarkan
Tuhan Yesus sendiri kepada kita, “Bapa Kami”.
Kegiatan
ditutup dengan menyanyikan bersama lagu, “Berpusat pada Kristus”.
=***=
Komentar