YESUS ADALAH HAKIM YANG ADIL (1)


Modul Pertemuan KBG Bulan Agustus 2019

Penanggungjawab Modul:

RD. Marsel Gabriel, RD. Dr. Benny Balun, RD. Ferdinandus Meo Bupu
Ibu Shito Kadari dan Bp. Alfons G. Liwun


Persiapan:
§  Fasilitator wajib mempersiapkan diri dengan membaca dan mencermati alur modul ini.
§  Membawa: Puji Syukur dan Kitab Suci
§  Memotong teks pada Lampiran: Matius 25:31-46
§  Teks Doa: Mohon Penyertaan Yesus Kristus …

Tujuan:
1.     Supaya kita semakin mendekatkan/berpusat pada Yesus yang pada akhirnya entah kita mau atau tidak, harus diadili oleh-Nya.
2.     Supaya kita mengerti bahwa cara Yesus mengadili, tidak seperti dalam pengadilan duniawi, tetapi dengan kasih dan adil.
3.     Supaya dalam hidup sehari-hari, kita menyesuaikan diri dengan  pola keadilan Yesus dalam pergaulan kita baik dengan sesama, maupun dengan alam
4.    Supaya kita tidak melihat Yesus sebagai hakim yang menakutkan, tetapi yang rela berbuat apa saja asalkan kita terhindar dari kematian kekal.

PENGANTAR
Dalam mendalami tema ini kita tidak terhindar untuk terlebih dahulu berkenalan dengan tata hukum yang kita miliki sebagai kerangka dasar untuk membantu kita memahami apa yang terkandung dalam kalimat Yesus adalah Hakim yang adil. Tata hukum negara kita, memiliki catur wangsa atau 4 lembaga yang berperan dalam Penegakan Hukum yakni: Pembela / Pengacara / Advokat yang membela terdakwa, ada jaksa yang menuntut, hakim yang memutuskan perkara dan polisi yang menjamin keamanan proses penegakkan atau pengadilan perkara terdakwa. Yang berkepentingan langsung dalam pengadilan adalah: Terdakwa, Jaksa, Hakim dan Pengacara. Catur Wangsa itu lembaga yang berdiri sendiri. Hakim, dengan lembaganya Mahkama Agung, Jaksa, lembaganya Kejaksaan Agung, Polisi dengan Mabes POLRI dan Advokat dengan Komite Kerja Advokat Indonesia (KKAI).
Sementara Yesus adalah sekaligus menjadi Hakim, Pengacara dan Jaksa. Tuhan Yesus telah diserahi Bapa untuk menghakimi.
Mari kita buka pertemuan ini dengan sebuah lagu….

PENGHORMATAN KEPADA SABDA ALLAH
F:       Mari kita berdiri untuk memberikan penghormatan kepada Kristus, Sang Sabda, yang hadir di tengah-tengah kita (Semua umat memberi hormat dengan menundukkan kepala)

LANGKAH-LANGKAH PENDALAMAN IMAN

A.   DOA MENGUNDANG TUHAN
F:       Saya persilahkahkan salah seorang dari kita mengundang Tuhan dalam doa Pembukaan.

B.   CODE: MENGAMATI TEKS “CREDO”
F:       Mari kita membuka Puji Syukur no.1, atau dari sarana apa saja yang ada Tulisan Syahadat iman kita. Kita pasti sudah hafal. Maka mari kita ucapkan bersama, Syahadat iman kita

Aku percaya akan Allah,
Bapa yang Mahakuasa,
pencipta langit dan Bumi
Dan akan Yesus Kristus,
PutraNya yang tunggal, Tuhan kita
Yang dikandung dari Roh Kudus,
dilahirkan oleh perwan Maria.
Yang menderita sengsara
dalam pemerintahan Ponsius Pilatus,
disalibkan wafat dan dimakamkan,
Yang turun ketempat penantian,
pada hari ketiga bangkit
dari antara orang mati
Yang naik kesurga,
duduk disebelah kanan
Allah bapa yang Mahakuasa.
Dari situ ia akan datang
mengadili orang hidup dan mati.
Aku percaya akan Roh Kudus,
Gereja katolik yang Kudus,
persekutuan para kudus
Pengampunan Dosa,
Kebangkitan badan,
Kehidupan kekal. Amin.

Pertanyaan diskusi
1.    Siapa saja yang Anda percaya ketika mengucapkan “Aku percaya ”?
2.   Siapakah Tuhan Yesus dalam Credo kita?
3.    Di mana kita temukan pernyataan bahwa Tuhan Yesus adalah Hakim?

PENDALAMAN
·      Aku Percaya akan: 1. Allah Bapa 2. Yesus Kristus 3. Roh Kudus 4. Gereja Katolik yang Kudus 5. Persekutuan para kudus 6. Pengampunan dosa 7. Kebangkitan badan 8. Kehidupan kekal.
·      Yesus Kristus: Putra Tunggal Bapa, Tuhan kita, dikandung dari Roh Kudus, dilahirkan oleh Perawan Maria. Menderita sengsara, Wafat, dimakamkan, turun ke tempat penantian, Bangkit, naik ke Surga, duduk di sebelah kanan Allah. Dari surga, datang mengadili orang yang hidup dan orang yang mati.
·      Yesus Hakim disebutkan dalam kalimat “Mengadili orang yang hidup dan mati”.

Bagaimana Kiab Suci mengungkapkan Yesus sebagai Hakim? Mari kita buka Kitab Suci kita

C.  MEMBACA KITAB SUCI
Langkah 1: Pemimpin mengambil potongan no. 1 (Matius ayat 31-33) dan membagikan ke 13 (no. 2-14) potongan lainnya kepada 13 orang umat.

Langkah 2: Pemimpin membacakan potongan no. 1 yaitu 3 ayat pertama  (31-33) kemudian dilanjutkan berurutan dengan ayat-ayat selanjutnya (ayat 34-46-no 2-14).
Langkah 3: Membaca berpasangan:
no. 1
no 2 lalu  no 9
no 3 lalu  no 10
no 4 lau no 11
No 5, 6, 7 lalu No 12
No 8 lalu  no 13
No 13

Langkah 4: Pendalaman
1.    Indikator atau atas dasar apakah pembagian tempat di sebelah kiri dan kanan dalam bacaan di atas?
2.   Perbuatan: memberi makan, memberi minum, memberi tumpangan, memberi pakaian dan mengunjungi orang sakit atau yang dipenjara (ayat 37-39) disimpulkan dalam satu kata dalam ayat 44 (teks no 12) Istilah apa yang dipakai?
3.    Apa arti: Melayani Yesus dalam Injil di atas?

PENEGASAN
1.    Dalam menentukan seseorang berada pada situasi Bahagia atau Menderita, Surga atau Neraka, acuannya atau alat ukurnya adalah bagaimana Hukum kasih kepada Allah dan Kepada sesama itu diwujudkan dalam hidup kita sehari-hari. “Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.” (Mat. 7: 21).
2.   Melakukan kehendak Bapa dalam kehidupan konkret adalah dengan mengambil posisi melayani sesama. Mengasa kepekaan akan kebutuhan sesama, mempunyai kepedulian akan penderitaan dan kebutuhan sesama. Hidup kita hanya ada artinya, kalau kita berati bagi orang lain. Kehadiran kita ditunggu, diharapkan dan membawa kesejukan kepada orang.
3.    Yesus sendiri menegaskan bahwa sesama yang menderita, yang membutuhkan, yang sedang krisis, yang dicibir orang, yang menjadi bahan gosip kita, yang sedang galau,..Yesus hadir dalam mereka, Yesus memposisikan diri dalam situasi sulit itu. “segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.

D.       AKSI NYATA
F:       Bapak-ibu, saudara-saudari terkasih, terinspirasi oleh kisah Injil dalam pendalaman kita ini, mari kita rumuskan aksi nyata yang bisa kita lakukan minggu ini kepada mereka yang secara fisik, badani maupun secara jiwa, rohani membutuhkan pelayanan kita
-       Memberi  makan kepada yang lapar
-       Memberi  minum kepada yang haus
-       Memberi tumpangan
-       Memberi pakaian
-       Mengunjungi orang sakit
-       Mengunjungi orang yang dipenjara

E.        DOA SPONTAN
F:       Bapa-Ibu, saudara-saudari terkasih,
Mari kita sampaikan doa-doa kita secara spontan baik bagi diri kita sendiri, maupun bagi mereka yang membutuhkan doa-doa kita. Kepada Bapa-Ibu, saudara-saudari terkasih, saya persilahkan:
a.      …………………….
b.      …………………….
c.      …………………….
d.      …………………….
Doa: Mohon Penyertaan Yesus Kristus Bagi Umat Keuskupan Pangkalpinang.

Mari kita satukan doa-doa kita dengan doa yang diajarkan Tuhan Yesus sendiri: Bapa Kami.

Mari, kita tutup Pertemuan kita dengan menyanyikan lagu: Berpusat pada Kristus
=***=

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Refleksi pribadi atas Tulisan Bambang Harsono tentang doa Singkat THS-THM

AsIPA-PIPA dan KBG-SHARING INJIL

Tinjauan Komunitas Basis Gerejawi Menurut Dokumen Resmi Gereja Katolik