YESUS HAKIM YANG ADIL MENGGANTIKAN KITA SEBAGAI TERDAKWA (2)
Modul Pertemuan KBG Bulan Agustus 2019
Penanggungjawab
Modul:
RD. Marsel Gabriel, RD. Dr. Benny Balun, RD. Ferdinandus Meo Bupu
Ibu Shito Kadari dan Bp. Alfons G. Liwun
Persiapan
§
Fasilitator wajib mempersiapkan diri dengan membaca dan
mencermati alur modul ini.
§
Membawa: Puji Syukur dan Kitab Suci
§
Teks Doa: Mohon
Penyertaan Yesus Kristus …
§
Mengantisipasi umat
yang tidak membawa Kitab Suci, sebaiknya dicopykan teks pada lampiran modul ini
Tujuan
1.
Supaya kita semakin mendekatkan/berpusat pada Yesus yang
seharusnya menjadi Hakim tetapi mau-maunya mengambil semua dosa dan kesalahan
kita. Menggantikan kita sebagai terdakwa
2.
Supaya kita mengerti bahwa cara Yesus mengadili, tidak
seperti dalam pengadilan duniawi, tetapi dengan kasih dan adil
3.
Supaya dalam hidup sehari-hari, kita menyesuaikan diri
dengan pola keadilan Yesus dalam
pergaulan kita baik dengan sesama, maupun dengan alam
4.
Supaya kita idak melihat Yesus sebagai hakim yang
menakutkan, tetapi yang rela berbuat apa saja asalkan kita terhindar dari
kematian kekal
PENGANTAR
Minggu
lalu kita melihat bahwa dasar yang dipakai untuk mengadili manusia adalah
seberapa peka terhadap kebutuhan sesama, seberapa idak egoisnya seseorang dan
jenis perbuatan macam apa yang dilakukan oleh seorang manusia. Dengan demikian,
sebenarnya ketika kita berbicara, ketika kita bertingkah laku dan ketika kita
berelasi dengan sesama, kita sedang mengadili diri kita sendiri, kita sedang
mendorong diri kita apakah ke sebelah kanan ataukah di sebelah kiri; ke arah
selamat atau ke arah celaka.
Pertemuan
ini mengajak kita untuk melihat lebih jauh, bagamana sebenarnya Tuhan Yesus
habis-habisan berjuang agar kita tidak mengalami nasib celaka, terhindar dari
kemaian kekal, atau singkatnya jangan sampai kita masuk neraka. Selama kita
masih hidup inilah peluang emas untuk bisa merubah keadaan, dari dosa menuju
rahmat, dari celaka menuju selamat.
PENGHORMATAN KEPADA SABDA ALLAH
F: Mari
kita berdiri untuk memberikan penghormatan kepada Kristus, Sang Sabda, yang
hadir di tengah-tengah kita (Semua umat
memberi hormat dengan meundukkan kepala)
LANGKAH-LANGKAH PENDALAMAN IMAN
A.
DOA MENGUNDANG TUHAN
F: Saya
persilahkahkan salah seorang dari kita mengundang Tuhan dalam doa Pembukaan.
B.
MEMBACA KITAB SUCI
F: Kita
buka Kitab Suci kita, Surat Pertama Rasul Petrus Bab 2 ayat 20 sampai 25 (Fasilitator
memastikan bahwa semua umat menemukan teks yang dimaksud)
Langkah
1: Membaca Bersama
Mari kita membaca bersama-sama kutipan Surat I
Petrus Bab 2 ayat 20-25
20Sebab dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena kamu
berbuat dosa? Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus
menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah. 21Sebab untuk
itulah kamu dipanggil, karena Kristuspun telah menderita untuk kamu dan telah
meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya. 22Ia
tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya. 23Ketika Ia dicacimaki, Ia tidak
membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi
Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil. 24Ia sendiri
telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang
telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu
telah sembuh. 25Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi
sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu.
Langkah 2: Pemimpin membaca teks
F: Saya akan membaca
sekali lagi kutipan Surat Pertama Rasul Petrus bab 2 ayat 20-25 ini.
Langkah 3: Pendalaman Kitab Suci
F: Mari kita
mendalami makna kutipan Kitab Suci ini, dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan di
bawah ini
1. 20Sebab dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena kamu
berbuat dosa? Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus
menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah.
Alkisah, Hasan dan sepupunya, Musadiq Ali
Bangas, bertemu dengan seorang pemuda berusia 20 tahunan ketika dalam
perjalanan menuju sekolahnya. Pemuda itu kemudian menayakan letak sebuah
sekolah yang kebetulan merupakan sekolah keduanya. Karena mereka satu jalur,
akhirnya ketiganya memutuskan untuk berjalan bersama-sama. Saat berjalan inilah
Hasan merasa gelagat pemuda itu semakin aneh, sang sepupu lalu membisikkan
bahwa di dada pemuda itu ada rompi aneh yang kemungkinan bom. Padahal saat itu
sekolah mereka sedang menggelar upacara bendera, sehingga ada sekitar ribuan
pelajar berada di halaman. Karena kecurigaanya semakin besar akhirnya Hasan
memberanikan diri mengejar pemuda itu. Menyadari tujuanya sudah di ketahui,
pelaku bom bunuh diri itu mempercepat langkahnya namun berhasil dihentikan
Hasan tepat di gerbang sekolahnya. Sayangnya karena panik pelaku bom tersebut
akhirnya meledakkan dirinya bersama dengan Hasan.
Realitasnya sama:
kematian, tetapi apa penilaian kita tentang kematian Hasan dan kematian pemuda
pembawa bom?
2. Kalau seandainya harus memilih, apakah kita memilih
mati seperti Hasan ataukah seperti pemuda pembawa bom?
3. Logika Tuhan Yesus dan Logika kita
(Dibuat dialog singkat untuk memahami prinsip Yesus
dalam kutipan di atas).
Logika
Manusia
|
Ayam
= berkaki dua
Bebek
= berkaki dua
Apa persamaan ayam dan bebek?
Apa perbedaan ayam dan bebek?
|
Si A = mencaci maki
Si B = mencaci maki
Apa yang sama antara A dan B ?
Apa beda A dan B?
|
Logika
Yesus
|
Si
A = mencaci maki
Yesus
= tidak mencaci maki
Apa
persamaan Yesus dan si A?
Apa
perbedaan Yesus dan si A?
|
|
Logika
mana yang sering kita pakai?
4. Dalam peristiwa apa, yang menjadi puncak di mana
dosa-dosa manusia ditebus oleh Tuhan Yesus?
5. Apa yang dimaksudkan bahwa “Oleh bilur-bilur-Nya
kamu telah sembuh”?
PENEGASAN
§ Sebagai Hakim, Yesus menegakkan Hukum, hukum Cinta Kasih dan menjamin
pelaksanaan hukum itu. Hukum itu jelas bahwa akibat dosa adalah kematian;
kematian kekal. Sebagai Jaksa Penuntut, Yesus menunjukkan bukti-bukti,
memaparkan fakta. Apa faktanya? Faktanya adalah bahwa manusia itu berdosa. Sebagai
Pengacara, Yesus mengemukakan fakta-fakta dan menegakkan hukum. Sayang bahwa
bukti-buktinya menunjukkan bahwa tidak ada seorangpun yang tidak berdosa. Semua
manusia berdosa. Sebagai Jaksa Penuntut dan sebagai Pengacara, di mana fakta
menunjukkan bahwa manusia tidak ada yang luput dari dosa, seharusnya sebagai
Hakim, otomatis, keputusannya jelas, Manusia harus dihukum. Masuk neraka.
§ Sebagai manusia, kita tidak punya solusi apapun kalau bukan Allah sendiri
yang turun tangan buat kita. Maka Allah menggantikan posisi kita sebagai
terdakwa yang tidak ada lagi jalan keluar, terdakwa yang kepepet dan bertemu
dengan jalan buntu. YESUS MENGGANTIKAN
KITA SEBAGAI TERDAKWA DAN MENGAMBIL SEMUA DOSA KITA.
§ Betapa luarbiasa: Sang Adil, Hakim yang Agung, Pembela Handal itu telah
menggantikan kita sebagai terdakwa. Ia memikul semua kesalahan kita. Itulah
keputusan Sang Hakim yang adil.
C.
AKSI NYATA
F: Mari
kita rumuskan aksi nyata kita, misalnya:
-
Bagaimana kita melatih diri, meski sederhana, tetapi bisa
mengambil beban sesama.
-
Berani membela yang benar, meskipun untuk itu kita tidak
akan disenangi orang
-
Tidak membalas kejahatan dengan kejahatan
-
Tidak membalas air susu Yesus dengan air tuba kita; Bertobat
dari kesalahan dan dosa
D.
DOA SPONTAN
F: Bapa-ibu,
saudara-saudari terkasih,
Mari kita sampaikan doa-doa kita secara spontan baik bagi
diri kita sendiri, maupun bagi mereka yang membutuhkan doa-doa kita. Kepada
Bapa-Ibu, saudara-saudari terkasih, saya persilahkan:
a. ………………………………………………………………
b. ………………………………………………………………
c. ………………………………………………………………
d. ………………………………………………………………
Doa: Mohon Penyertaan
Yesus Kristus Bagi Umat Keuskupan Pangkalpinang.
Mari kita satukan doa-doa kita dengan doa yang diajarkan
Tuhan Yesus sendiri: Bapa Kami.
Mari, kita tutup Pertemuan kita dengan menyanyikan lagu:
Berpusat pada Kristus
=***=
Komentar